Cinta Setelah Menikah - Bab 127 Apakah Yansen Mu Benar - Benar Sudah Pensiun Dari Militer.... (2)

Dalam mobil.

Yansen Mu sudah melempar ponselnya ke kursi, aura kecemburuannya semakin kuat. Matanya terlihat sedikit kecewa.

Sebelumnya pernah mencintai, apakah yang di maksud adalah Daniel An?

Sekarang, tidak ada yang di sukai. Tentu, dia tidak menyukainya.

Yansen Mu terdiam. Saat dia memegang setir mobil, berpikir, bersiap untuk kembali, tiba – tiba terdengar ponselnya berdering.

“halo….” Dia langsung mengangkat tanpa melihatnya.

“Yansen.” Terdengar suara lelaki yang tidak asing.

Yansen Mu tercengang, dia langsung duduk, duduk tegak, “Presiden Liu….”

Presiden Liu yang dia panggil, adalah presiden dari militer Negara Long, bukan presiden sebuah negara.

“besok, Luis Gu akan kembali, ingat, harus memikirkan cara untuk mendekatinya. Jangan lupa kalau tugas ini sangat penting bagi negara.

Membiarkanmu menjadi pebisnis hanyalah suatu alasan, agar lebih mudah mendekati Luis Gu. Yansen, tugas ini sangat spesial, status Luis Gu sangat tinggi, orang biasa bahkan tidak punya kesempatan untuk mendekatinya, hanya kamu… dengan status sebagai Direktur Mu dari Sentrum Group, yang dapat membuatnya bekerja sama denganmu. Harus memikirkan cara untuk mendapatkan bukti dia membuat pasar militer bawah tanah.”

Orang yang ada di telepon itu, berkata.

Yansen Mu tercengang, lalu membalas: “aku tahu.”

“Yansen, aduh, sebenarnya tugas ini tidak seharusnya di berikan Kepadamu. Hanya saja lawan kita adalah Keluarga Gu, orang biasa akan sulit untuk mendekatinya, jadi…”

“presiden, aku tahu. Tanggung jawabnya semakin besar, maka haknya juga semakin besar. Hanya saja, aku berharap atasan tidak mengatur caraku untuk menjalankan misi.”

“Nara Gu itu, adalah putri dari Keluarga Gu. Jika kamu….”

“presiden, aku sudah Menikah.” Yansen Mu berbicara, “empat tahun yang lalu, demi misi, Lena meninggal, dia membenciku. Empat tahun kemudian, aku punya orang yang aku sukai. Presiden, aku punya keluarga.”

Orang yang di telepon itu terdiam Beberapa saat, lalu menghela napas, berkata: “aduh, sudahlah. Anak muda seumurmu, sudah melakukan banyak prestasi. Empat tahun sebelumnya bukan salahmu, dengan kondisi seperti itu, meskipun kamu pergi menolong Lena juga sudah tidak sempat, sama sekali bukan salahmu. Soal kamu Menikah aku sudah mendengar dari istrimu, tidak di sangka akhirnya Tifanny Wen Menikah denganmu. Karena begitu, kamu, harus banyak menemani istrimu. Setelah menyelesaikan misi ini, kamu bisa mengenakan pakaian militer, tentu saja, negara juga bisa memberikanmu hak untuk pensiun.”

Yansen Mu menganggukkan kepala, “iya.”

“semua data Luis Gu sudah dikirim ke emailmu. Tunggu besok kamu pulang, bacalah dulu.”

“iya.”

…..

Setelah telepon di matikan, raut wajah Yansen Mu yang kecewa sudah di gantikan menjadi bingung.

Telepon tadi, semua orang yang mendengarnya juga pasti akan terkejut.

Direktur Mu dari Sentrum Group pensiun dari militer dan menjadi misi, hanyalah kebohongan, untuk menggunakan identitasnya, mendekati seorang pebisnis.

Tentu saja, ada Beberapa masalah , yang tidak bisa dibocorkan.

Bahkan orang terdekatnya, mengenai apa yang di lakukan, juga tidak di beritahu.

Terpikirkan telepon tadi, membuat Yansen Mu menginjak pedal gas, memutar mobil, dan mengganti arah tujuan.

Hari ini, sebaiknya dia mencari tempat untuk mempelajari identitas data ini. Takutnya… sudah tidak bisa pulang.

Yansen Mu mengerutkan dahi, sebelumnya dia selalu mematikan telepon tidak mengangkat telepon dari Tifanny Wen, tetapi tidak berpikir untuk tidak pulang.

Perempuan itu boleh tidak mencintainya, tapi pernikahan ini, dia harus menghargainya.

Setelah di pikir – pikir, dia mengangkat ponselnya, bersiap menelepon. Tak di sangka, baru saja dia mengangkat ponselnya, ponsel itu sudah berdering, dari Tifanny Wen.

Tifanny Wen baru saja menyadari ponsel Yansen Mu sudah menyala, tentu saja, dia langsung meneleponnya.

“halo…” suara Yansen Mu sedikit mendalam, hingga terdengar tidak normal.

“halo, tuan Mu, kenapa kamu masih belum pulang?” Tifanny Wen berkomentar, “masih sibuk?”

Mengenai panggilan “suami” ini, Tifanny Wen masih belum terbiasa. Bagi perempuan ini, panggilan Tuan Mu, nyonya Mu, sudah cukup bagus. Dia menyukainya.

“iya.” Yansen Mu menganggukkan kepala, tidak bicara apa, hanya berkata: “hari ini pekerjaan kantor lumayan banyak, aku tidur di kantor, malam.”

Tifanny Wen tercengang, terdiam Beberapa saat, hanya membalas “iya”.

Saat dia ingin bertanya mengapa mematikan ponsel, Yansen Mu sudah menaruh ponsel, mematikan telepon.

Di dalam kamar, Tifanny Wen memandang ponselnya, tiba – tiba merasa ada yang aneh.

Sebelumnya Yansen Mu, tidak pernah mematikan teleponnya.

Hampir setiap kali, selalu dia dulu yang mematikan, baru lelaki itu matikan.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu