Cinta Setelah Menikah - Bab 272 Kenyataan Terungkap (1)

hanya tiba – tiba melihat ke arah Tifanny Wen.

Para reporter juga ikut melihat ke arah Tifanny Wen, lalu melihat Tifanny Wen memberikan kode kepada orang di belakangnya, berkata: “bagikan.”

Lalu, para reporter melihat, asisten dari tim Tifanny Wen, membawakan sebuah buku majalah ke tangan mereka.

Satu orang satu.

“buka ke halaman 80 saja.” Saat ini, Gina Si berkata.

Para reporter membuka halaman 80.

Lalu….

Mereka heboh!

“gila….”

“ini ini ini…. Benar – benar adalah suatu dongeng, penulisnya, bukankah Gina Si?”

Para reporter melihat dengan jelas majalah yang ada di tangan mereka. Ini adalah majalah sekolah dari Beberapa tahun yang lalu. Cerita di dalam seharusnya adalah cerita dari murid sekolah.

Dan Gina Si, naskahnya yang terpilih.

Naskahnya, bernama , menceritakan cerita dongeng yang lengkap. Ceritanya sama seperti lagu yang dikatakan Gina Si, sama persis.

“maksudmu, kisah di balik , adalah dari cerita dongeng yang kamu tulis?”

Para reporter tidak percaya.

Dia membolak – balik melihat kode buku, dengan jelas membaca penulis halaman 80, setelah Beberapa saat baru yakin kalau ini adalah dongeng buatan Gina Si.

Dia menulis dongeng maksudnya apa?

Maksudnya adalah dia lebih punya kemungkinan untuk mengubah cerita ini menjadi lagu!

“iya.” Gina Si menjawab.

“dongeng adalah buatanmu, tapi, ini tidak berarti lagu adalah buatanmu kan? Siapa tahu Queenie Si sudah membaca dongengmu, dan menulis series ?” reporter itu terpikirkan hal ini.

Kemungkinan yang dia katakan ini, kebanyakan reporter juga berpikir hal ini.

Baiklah! Memang ada dongeng, dan memang Gina Si yang menulisnya.

Tapi, penulis karya cerita dan karya lagu, tidak mungkin harus sama bukan!

Kebanyakan reporter juga berpikir seperti ini.

Saat ini, Tifanny Wen membantu Gina Si menjawab: “bisakah pinjami aku ponsel?”

Dia bertanya kepada reporter.

Selesai berkata, langsung menuju ke depan reporter.

Reporter itu tidak mengerti. Untuk apa meminjam ponsel?

Tapi dia tetap meminjamimu. Selanjutnya, Tifanny Wen mengambil ponselnya dan menelepon ke seseorang.

Reporter ini sangat terkenal, memiliki banyak nomor telepon artis. Tadi dia kaget melihat Tifanny Wen langsung mencari kontak Queenie Si dari kontaknya. Sebenarnya, meskipun tidak Mencarinya, Tifanny Wen juga bisa menghafal nomornya.

Telepon itu dengan segera tersambung, Tifanny Wen langsung memberikan kepada reporter, dan memberikan kode kepadanya.

“halo. Nona Queenie, aku adalah…..” reporter itu dapat mengerti maksud Tifanny Wen, langsung memperkenalkan diri, lalu bertanya:” boleh bertanya, apa pendapatmu dengan ?“

Pertemuan reporter ini bukan live streaming, Queenie Si tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Dia menjawab:” tidak ada pendapat. Bagaimanapun, putri raja ketiga bukan karyaku.“

“kalau begitu maksudmu, apakah tim Tifanny Wen yang membantu Gina Si menulis lagu?”

Queenie Si menjawab: “ini kamu harus bertanya Tifanny Wen, lagi pula, aku tidak mengerti.”

“kata Gina Si, cerita putri raja ketiga adalah…..” dan reporter itu menceritakan kembali cerita di balik putri raja ketiga, berkata: “setelah kamu mendengar cerita ini, apa pendapatmu?”

“asal mengarang.” Ucap Queenie Si dengan yakin: “seharusnya cerita di balik itu seperti yang aku bagikan di sosial media, lanjutannya itu di karang sembarangan.”

Queenie Si yang ada di telepon itu, selesai menjawab, tidak merasa ada yang aneh.

Ibu Gina Si memberikan catatan Gina Si yang menuliskan cerita di balik karyanya, yang di tulis adalah yang dia bagikan di sosial media. Cerita itu dia melihat sekilas catatan Gina Si, lalu berkata seusai yang tertulis, dan tidak ada apa pun lagi.

Jadi, ucapan reporter itu, pasti adalah cerita sembarangan yang di karang Gina Si. Seharusnya dia berkata dengan yakin dan percaya diri.

Queenie Si selesai menjawab, merasa penampilannya sangat sempurna, sangat yakin.

Melainkan, dia tidak tahu, setelah telepon itu di matikan, reporter yang ada di acara semuanya terdiam.

Apakah bisa tidak diam?

Jika Queenie Si benar – benar sudah melihat dongeng aslinya, mana mungkin akan mengatakan cerita di balik begitu asing? Bahkan langsung mengatakan “mengarang sembarangan.”

Ini membuktikan, Queenie Si tidak tahu dongeng ini ada karya tertulisnya.

Telepon iitu, Tifanny Wen masih menggunakan mikrofon yang ada di tangannya agar suaranya terdengar jelas, karena itu, sekarang semua reporter bisa mendengarnya.

Dan nomor telepon itu, tidak ada yang akan meragukannya.

Karena, dengan cepat orang yang tidak asing dengan nomor Queenie Si, langsung mengeceknya.

, , semuanya adalah karyaku, bersamaan, karya Queenie Si sebelumnya, termasuk…..” Gina Si tiba – tiba berkata. Dia menyebutkan judul lagu yang tidak asing, selesai menyebutkan, dia berkata: “semuanya adalah karyaku, sekarang semuanya di atasnamakan milik Queenie Si, karena dia menggunakan banyak cara untuk memaksaku menjual karyaku dengan harga murah.”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu