Cinta Setelah Menikah - Bab 96 Serangan Balasan Tifanny Wen (1)

Lingkaran sudut bibir Nara Gu semakin lama semakin besar, matanya yang indah itu menyimpan rasa tidak peduli.

Saat pesta perjamuan, mata Baim Su dan Kenny Qin menyiratkan rasa marah dan khawatir, mereka mengerutkan alis, mereka dengan sadar mengetahui kalau ini adalah siasat Tifanny Wen. Mereka tidak tahan untuk melihat ke arah Yansen Mu yang sedang terdiam, seperti dugaan mereka, ternyata raut wajah Yansen Mu terlihat tidak begitu senang.

Yansen Mu mengepalkan tangan, tatapan matanya tertuju pada wajah Tifanny Wen, matanya menyimpan rasa sayang, hanya saja tatapan matanya itu malah terlihat semakin menakutkan. Dia menggenggam kepalan tangannya, saat dia ingin berdiri mewakili Tifanny Wen untuk membantah, tiba-tiba mendengar dia berkata dengan tenang:

“Satu kali makan, satu triliun rupiah? bolehlah. Hanya saja...........aku takut nantinya sutradara Yu terlalu merugi.” ucap Tifanny Wen dengan tenang, ekspresi wajahnya terlihat sangat tenang.

Terlalu merugi?

Pembawa acara tersedak, merasa heran dengan perkataan Tifanny Wen, jawabannya dia begitu wajar, terlebih lagi raut wajahnya tidak terlihat terbebani sedikitpun, tapi, keadaan yang seperti ini, kenapa dia begitu tenang menjawabnya?

Tifanny Wen dengan cepat melanjutkan perkataannya: “Tetapi, sutradara Yu, biarpun aku pergi makan bersama denganmu, lagipula ini sama saja halnya dengan saat dulu kamu memohon padaku untuk sekaligus mengajak direktur Mu, demi kamu bisa mengenal dia, tetapi......mengenai masalah kamu ingin meminta bantuan pada direktur Mu, aku juga tidak bisa memastikan dia bisa menyanggupinya atau tidak.”

Tifanny Wen tersenyum, tatapan matanya menyiratkan perasaan lebih tidak berdaya dibandingkan sutradara Yu, seolah tidak memiliki kemampuan untuk membantunya.

Semua orang langsung terkejut heran seketika itu juga?

Apa maksudnya ini?

Direktur Mu?

Direktur Mu apa?

Mengenal apa?

Saat orang di sekelilingnya terdiam, Tifanny Wen justru tersenyum sambil menjelaskan, “Bagaimana kalau kalian membantuku memberikan saran, sebaiknya permohonan dia ini aku terima atau tidak? mengenai masalahnya.........ceritanya kurang lebih seperti ini, karena aku dan anak emas keluarga Mu pemilik Sentum Group memiliki hubungan yang sangat dekat, dan sebelumnya kami sudah berteman lama, jadi........sudah beberapa tahun yang lalu dia mengenal teman dekatku yaitu direktur Mu melalui aku. Entah darimana sutradara Yu ini bisa tahu kalau aku sangat dekat dengan direktur Mu, jadi dia mencariku, dia berkata bahwa dia membutuhkan bantuan seseorang yang berpangkat militer untuk mengatasi masalah yang menyusahkannya, dia bertanya padaku, bisakah aku memperkenalkan dia pada direktur Mu, dan mengajak dia.......untuk makan bersama dan sebagainya.”

Tifanny Wen diam sejenak, lalu berkata: “Saat itu aku berpikir, mengajak bertemu untuk makan bersama adalah hal yang sangat mudah, tetapi mengenai masalah sutradara Yu bisa berhasil mendapatkan bantuan dari direktur Mu atau tidak itu sudah bukan urusanku lagi. Kemudian..........bukan karena aku tidak ingin menerima ajakan sutradara Yu, sebenarnya itu karena direktur Mu merasa terganggu, dia bahkan tidak memberiku kesempatan, jadi aku tetap melanjutkan makan dengan sutradara Yu, aku juga tidak bisa membujuk direktur Mu untuk membantu sutradara Yu mengatasi masalah apapun. Hari ini.......Ah! satu triliun rupiah ini digunakan untuk melakukan sebuah kebaikan, aku tentu saja dengan senang hati menyanggupinya, tetapi sutradara Yu..........jika aku menyanggupinya, aku hanya bisa menemanimu makan saja, mengenai direktur Mu, aku tidak memiliki kemampuan untuk membujuk dia.”

Saat mengatakan kalimat itu, Tifanny Wen melihat ke arah semua orang untuk kedua kalinya, lalu dia mengulangi perkataannya, berkata: “Para hadirin, aku juga tidak ingin membantah sutradara Yu, tetapi jika dipikir-pikir lagi, uang ini bisa membantu orang yang lebih membutuhkan bantuan, menurut kalian, sebaiknya bagaimana?”

Setelah dia selesai menjelaskan masalah ini tanpa henti, seluruh hadirin sudah terkejut heran dibuatnya.

Direktur Mu?

Seluruh hadirin membelalakkan mata melihat ke arah Tifanny Wen, sebenarnya mereka tidak begitu percaya dengan kenyataan yang mereka duga, ternyata setelah mendengar perkataan Tifanny Wen, perkembangannya demi masalah seperti ini.

Tifanny Wen dan anak emas Keluarga Mu adalah teman dekat? jadi sudah sejak lama dia mengenal dikrektur Mu, hubungan mereka juga sangat dekat?

Oleh karena itu, sutradara Yu mengajak Tifanny Wen makan, yaitu karena memanfaatkan hubungan dekat dia dengan Yansen Mu, menyuruh dia menyambung relasi bahkan membujuk Yansen Mu untuk membantu dia memecahkan masalah dia yang berkaitan dengan kelompok militer?

Tetapi permohonannya ini masih belum berhasil, jadi, hari ini sutradara Yu tidak sia-sia mengeluarkan uang satu triliun rupiah demi membuat Tifanny Wen lebih termotivasi untuk membantu dia?

Lagipula masalah yang dibantu adalah masalah yang berkaitan dengan kelompok militer?

Kelompok militer?

Saat semua orang mendengar 2 kata ini, tatapan matanya seolah terhentak dan sedikit merenung.

Keluarga Mu! tidak hanya memiliki kekayaan saja, tetapi mereka juga memiliki latar belakang pemerintahan dan militer yang sangat kuat.

Dengar-dengar, Nenek Mu adalah orang yang dibesarkan didalam kelompok militer, di masa pertumbuhannya, Negara Long tidak stabil seperti sekarang, Nenek Mu pernah ikut berperang, memberontak pada musuh asing, di masa itu dia sudah memiliki pangkat militer, dia pernah menjabat sebagai komisaris di wilayah militer pusat. Meskipun sekarang kedengarannya dia sudah pensiun, tetapi jika sekarang dia pergi menderu ke wilayah militer, siapa yang berani tidak menghormatinya?

Terlebih lagi, keluarga ibu dari Nenek Mu, termasuk orang tuanya yang sudah meninggal, semuanya adalah anggota militer. Terutama orang tuanya, mereka adalah tokoh pendiri negara Long.

Jangankan Nenek Mu, direktur Mu sendiri.........dengar-dengar, dia sendiri juga pernah menjadi anggota militer. Meskipun tidak banyak orang yang mengetahui jabatan dan pangkat direktur Mu saat di wilayah militer, tetapi semua orang tidak berani meremehkan dia.

Memikirkan hal ini, semua orang merasa, apa mungkin orang seperti sutradara Yu, jika keluarga atau temannya mendapat masalah, terutama mengenai masalah yang berkaitan dengan kelompok militer, bisa dimengerti jika dia bersusah payah memohon bertemu dengan direktur Mu, kedengarannya alasan dia ini sangat masuk akal.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu