Cinta Setelah Menikah - Bab 180 Dia Sebenarnya Siapa (1)

Saat sebelumnya gaun Tifanny Wen ditahan oleh Yansen Mu, sudut lengannya sudah disobek lebar.

Saat Gina Jing penasaran, dia langsung menyalakan lampu sorot yang ada di handphone-nya dan mengarahkannya pada Tifanny Wen. Masih terlihat lebih baik saat tidak disorot, sekalinya disorot, sudut matanya langsung melihat beberapa luka yang ada di tubuh Tifanny Wen.

Kulit Tifanny Wen sangat putih, oleh karena itu, luka berwarna ungu muda yang ada di tubuhnya ini sangat mudah dilihat. Sekalinya Gina Jing memfokuskan pandangan matanya, seketika itu juga dia terkejut, “Waw.............kamu...............”

“Kamu..........kamu tidak mungkin benar-benar bersama Aldric Long kan...........lalu bagaimana dengan pelatih?” ucap Gina Jing sambil terkejut.

“Apa yang kamu pikirkan?” Tifanny Wen tidak menyangka Gina Jing bisa menyalakan lampu sorot secara tiba-tiba, seketika itu juga merasa malu, pipinya memerah, dia merasa gelisah kenapa dirinya tidak langsung membuka pintu sejak tadi dan langsung masuk kedalam mobil agar tidak ketahuan oleh Gina Jing.

Tetapi ini bukanlah hal yang pertama kalinya dirinya ketahuan oleh Gina Jing dalam keadaan yang memalukan seperti ini. Dia mencoba sedikit lebih tenang, setelah dia masuk kedalam mobil, dia langsung mengatakan topik perbincangan: “Aku antar kamu pulang.”

Meskipun Tifanny Wen sudah menyanggupi Yansen Mu untuk pulang bersamanya, tetapi dia harus mengantar Gina Jing pulang ke sekolah, oleh karena itu, dia mengirim pesan kepada Yansen Mu.

Jarak dari Universitas Nanqiong ke lokasi acara pesta memang sedikit jauh, lagipula di tengah perjalanan harus melewati beberapa jalanan kampung yang sedikit sepi.

Tetapi, ini bukanlah kali pertama Tifanny Wen mengemudikan mobil di malam hari, ditambah lagi keberaniannya memang tidak kecil, oleh karena itu, dia tidak khawatir, bahkan tidak pernah berpikir bahwa dirinya kemungkinan akan mengalami bahaya saat melewati jalanan jalanan kampung yang sedikit sepi.

Tetapi, tidak berpikir, tidak khawatir, tidak menjamin bahwa masalah ini akan terjadi.

Misalnya hari ini, mobilnya terhalangi.

Saat ini, saat mobilnya melewati jalanan kampung yang sedikit sepi, tiba-tiba ada beberapa mobil berwarna hitam menghalanginya di depan, menghalangi jalannya.

“Ini..............kenapa ini?” Gina Jing terkejut, matanya terbelalak.

Tifanny Wen langsung mengunci pintu mobilnya, dia mengangkat pandangan matanya, pandangannya menerobos kaca mobil depan untuk melihat ke luar mobil, dia hanya melihat lampu jalanan yang berwarna kuning, selain jarah 20 langkah di depan, 2 mobil sedang berhenti dalam posisi horizontal, kebetulan jalan di depannya itu tidak begitu lebar, sehingga jalannya pun tertutup oleh 2 mobil itu.

Setelah menghentikan mobil, Tifanny Wen melihat mobil itu tiba-tiba membuka pintunya, lalu ada 10 orang yang keluar dari dalam mobil itu.

10 orang, semuanya mengenakan pakaian hitam, memakai sepatu kulit berwarna hitam yang mengkilap, sekalinya turun dari mobil, mereka berjalan menuju mobil Tifanny Wen dengan ekspresi wajah seolah ingin membunuh.

“Fanny...........Fanny............” tatapan mata Gina Jing tiba-tiba berkedip dan berkedut, “Aku rasa, kita berpapasan dengan mafia..........kelompok mafia...........aku mengenal salah satu orang dari beberapa orang ini, dia adalah orang yang membuat keributan di toko roti ibuku waktu dulu. Mereka disuruh oleh Queenie Si.”

Suasana hati Gina Jing tiba-tiba kacau, tetapi pikirannya masih sangat jelas dan sadar, “Mereka pasti orang-orang ‘Elang Hitam’, aku tahu, ini pasti karena kita membuat kesalahan dan membuat Queenie Si sangat marah di pesta hari ini, sehingga dia mencari kelompok mafia untuk menghalangi jalan kita. Fanny, Queenie Si mengenal wakil ketua mafia kelompok mafia ini, dan mereka mempunyai pertemanan baik, dia tidak bisa dilawan dengan mudah. Malam hari ini kita membuat dia dipermalukan, berdasarkan sikapnya ini, dia pasti sudah tidak tahan sejak awal. Tetapi dia tidak bisa melakukan perbuatan apapun pada kita saat berada di pesta, sehingga dia menyuruh kelompok mafia ini untuk menyerang kita sekarang................”

“Elang Hitam” adalah kelompok mafia urutan no 1 di Negara Long, markas utamanya berada di pulau Nanqiong.

Pulau Nanqiong tidak sebanding dengan Hinterland, meskipun pulau Nanqiong adalah wilayah teritorial dari negara Long, tetapi pulau Nanqiong sebelumnya pernah menjadi wilayah jajahan dari negara lain, setelah diambil kembali oleh negara Long, peraturan di pulau Nanqiong ini berbeda dengan peraturan pusat pemerintahan. Lagipula, karena dikelilingi oleh laut dan karena wilayahnya dikelilingi oleh berbagai negara lainnya, pulau Nanqiong ini adalah salah satu wilayah perbatasan yang sedikit kacau.

Bisa dikatakan bahwa pulau Nanqiong menjadi pilihan bagi kelompok mafia. Beberapa kelompok mafia rendahan lainnya masih bisa sedikit dikendalikan, tetapi mengenai elang hitam, dengar-dengar pemerintah juga tidak dapat mengendalikannya.

Tifanny Wen pernah mendengar kelompok elang hitam, tetapi dia tidak menyangka bahwa hari ini dirinya bisa berpapasan dengan mereka,

8 orang yang ada di luar mobil, sangat jelas terlihat seolah ingin menyerang mereka berdua.

“Maaf. Fanny, aku telah menyusahkanmu.” Gina Jing gelisah hingga matanya memerah, dia melihat Tifanny Wen sekilas, dia merasa sangat bersalah.

Siapa sangka jika Tifanny Wen malah berkata: “Tidak pasti. Mungkin kedatangan mereka bukan untuk menyerangmu, tapi menyerangku.”

Tifanny Wen mengetukkan jari tangannya beberapa saat, dia ingat sebelumnya Aston pernah mengatakan bahwa menjadi seorang kekasih Aldric Long pasti akan mengalami bahaya, mata Tifanny Wen sedikit muram.

Mungkin belum pasti juga jika kedatangan mereka karena hal ini.

Hal yang pasti adalah saat ini dia mengalami bahaya.

Sedangkan haln yang tidak diketahui oleh Tifanny Wen adalah dari arah belakang mobilnya ada 2 mobil yang berurutan mendekati mobilnya.

Yaitu mobil Yansen Mu dan Aldric Long, hanya saja jarak antara mereka dengan Tifanny Wen masih sedikit jauh,

Apalagi tidak selang berapa lama setelah Tifanny Wen pergi meninggalkan kedai teh, perbincangan antara Yansen Mu dan Aldric Long juga sudah selesai, oleh karena itu, mereka berdua saat itu juga pergi meninggalkan kedai teh.

Yansen Mu dan Aji mengemudikan mobil di depan. Karena alasan Tifanny Wen ingin mengantar Gina Jing pulang ke sekolah, setelah Yansen Mu pergi meninggalkan kedai teh, dia pun mengendarai mobil menuju arah Universitas Nanqiong. Sehingga, dia saat ini melihat mobil Tifanny Wen tiba-tiba berhenti di depannya, sedangkan di depan mobil Tifanny Wen, terlihat jelas ada mobil yang menghalanginya.

“Tuan, Nyonya muda berpapasan dengan kelompok mafia, sepertinya akan sangat merepotkan. Haruskah aku pergi menghampirinya..........” Aji saat ini sudah menghentikan mobil, dia terkejut melihat suasana di depannya.

“Fanny memang sangat mudah menimbulkan masalah!” ucap Yansen Mu, intonasi bicaranya terdengar seolah pasrah.

Dia datang ke pulau Nanqiong karena memiliki tugas rahasia, padahal dia masih belum melaksanakan tugasnya itu, tapi pada akhirnya Tifanny Wen lebih dulu menimbulkan masalah dibanding dia.

“Tidak perlu turun. Kebetulan aku bisa melihat standar kemampuan berkelahi dia yang sebenarnya.” Yansen Mu teringat dasar kemampuan berkelahi yang dimiliki oleh Tifanny Wen, serta kemajuan dia setelah menjalani latihan khusus selama 1 bulan, dia berkata sambil memikirkan hal itu.

“Tetapi, jika Nyonya muda.................”

“Dia bisa melawannya.” ucap Yansen Mu dengan intonasi bicara yang penuh rasa percaya diri, “Wanitaku, bukanlah orang yang lemah dalam melakukan hal apapun.”

......................

.......................