Cinta Setelah Menikah - Bab 239 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan? (2)

Jeremy Fan bertanya pada dirinya sendiri. Lalu memanggil Beberapa anak buah, menuju ke pusat hotel Puri Hotel.

Meskipun Becker punya villa sendiri. Tapi orang itu lebih menyukai tinggal di hotel. Kebanyakan, dia tinggal di Puri Hotel dalam jangka waktu lama.

Sedangkan biasanya jika dia tidak ada apa – apa, kemungkinan besar dia tinggal di Puri Hotel. Karena, di sana, dekat dengan pusat Elang Hitam.

Pusat Puri Hotel.

Ini di mana?

Gina Si memijat kepalanya, lalu tiba – tiba duduk, menyadari dirinya seakan ada dalam mimpi. Kasur yang empuk, membuat dia langsung menyadari, matanya melotot dan teriak keras.

Puri Hotel!

Iya!

Meskipun berbeda dengan hotel yang dia pergi sebelumnya. Tapi, merk yang sama, seprei yang di gunakan juga ada logo khusus. Logo Puri Hotel, dia tidak mungkin tidak mengenalinya.

Lagi – lagi kena di Puri Hotel!

Apakah lelaki itu yang menculiknya kemari?

Apa yang ingin dia lakukan?

Gina Si menundukkan kepala, lalu berteriak keras. Karena. Saat ini dia menyadari, dia hanya mengenakan pakaian dalam dan bawahan.

Sedangkan bajunya yang lain?

Dia melihat ke samping Kasur, tidak ada bajunya yang lain.

Gina Si terkejut, tiba – tiba menjadi panik.

Apa yang terjadi?

Bajunya sudah di lepaskan, masih ada di atas ranjang, Gina Si meskipun sebodoh apa pun, juga tidak mungkin tidak tahu apa maksud orang yang menculiknya ini.

Jika ingin menyiksanya, seharusnya membawanya ke semacam penjara, bukan kamar yang bersih seperti ini.

Sedangkan dia, tidak punya uang, dan tidak punya kekuasaan.

Yang bisa di ambil, hanya untuk kepuasan “seks” saja! Panglima kiri yang bernama Becker itu, apakah yang dibutuhkan, adalah hal semacam ini?

Atau karena, dia merasa kalau dirinya sudah pernah menggoda dirinya, kali ini, harus di ambil kembali, jati dirinya?

Saat Gina Si berpikir sembarangan, tapi jelas – jelas, di kamar ini dia tidak menemui siapa pun. Sedangkan, dia juga tidak yakin apa yang terjadi, saat dia pingsan tadi.

Baru ingin turun dari ranjang, untuk mencari apakah ada pakaian yang bisa di pakai.

Siapa yang tahu, saat ini pintu berbunyi.

Pintu berbunyi, pintu terbuka, seorang lelaki berjalan masuk. Gina Si yang terkejut langsung masuk ke dalam selimut, memegang seprei dengan erat, matanya yang memerah melihat ke Becker yang berjalan masuk!

Benar – benar dia!

Orang yang datang, adalah Becker!

Hanya saja, dia tidak melihat ke atas ranjang. Hanya membuka pintu, lalu menutup, ekspresinya seperti biasa, seakan – akan tidak tahu di kamar ini ada orang lain.

Di tangan becker masih memegang segelas anggur.

Ini tadi di berikan oleh anak buahnya untuk menunjukkan rasa hormat. Dia belum menghabiskannya.

Benar – benar pusing! Sudah minum terlalu banyak!

Saat Becker mencurigai diri sendiri. Hatinya berpikir: biasanya, kemampuan minumnya tidak seburuk ini!

Hari ini kenapa! Kandungan Alkohol di anggur ini, sangat besar!

Becker berpikir, saat memegang gelas anggur dan berjalan ke depan meja, lalu menaruhnya. Baju juga tidak di lepaskan, dan tidak mandi langsung menuju ke arah ranjang.

Benar – benar mengantuk!

Benar – benar pusing!

Ingin tidur!

Sekarang dia, hal yang paling ingin di lakukan, adalah berbaring di ranjang dan istirahat.

“a….”

Baru saja berbaring, di telinga Becker, terdengar suara teriakan.

“bajingan! Kamu…. Apa yang kamu lakukan di sini?”

Gina Si yang di tutupi oleh selimut, tiba – tiba merasa badannya di timpa oleh seseorang, lalu dia mendorongnya, kepalanya keluar dari selimut, dan teriak.

Benar – benar adalah orang ini!

hari itu dia tidak menyakiti perempuan ini, dia masih mengira kalau lelaki ini tidak mungkin tidak masuk akal.

Tidak di sangka, masih punya ide seperti ini!

Sepertinya jika Tifanny Wen saat itu tidak tiba tepat waktu. Dia sudah akan di perkosa orang ini.

Becker:…..

Apa yang terjadi?

Lelaki itu langsung bangun, dan duduk. Baru menyadari, tempat tadi dia berbaring, ada seorang perempuan.

Becker:….

Tadi, dia merasa pusing, jadi tidak banyak melihat, langsung menutup lampu dan berbaring.

Siapa yang tahu…..

Becker mengerutkan dahinya, saat ingin langsung melempar orang ini, kembali dia melihat wajah yang tidak asing yaitu Gina Si!

Mengapa bisa perempuan ini!

Ada orang yang menaruh perempuan di ranjangnya, juga bukan sekali dua kali lagi.

Becker tidak terpikirkan, masih ada orang yang berani seperti ini!

“brengsek, pergi….”

Reaksi perempuan ini lebih besar dari pada lelaki, badannya bergerak jauh dari lelaki ini, air di matanya sudah hampir menetes keluar.

Becker tercengang. Tiba – tiba terpikirkan saat sebelumnya ada yang menaruh perempuan di ranjangnya, perempuan itu, langsung dengan inisiatif menuju ke arahnya.

Apakah dia berpura – pura?

jangan salahkan Becker berpikir seperti ini.

Benar – benar karena, Gina Si adalah perempuan, waktu itu juga bisa dengan inisiatif menggodanya, sekarang tindakannya, benar – benar berbeda dari sebelumnya.

Di tambah lagi, Gina Si adalah orang yang di perintah kakak untuk tidak di ganggu. Meskipun dia semarah apa pun, sebelumnya dia juga hanya berani menakutinya saja. Mana mungkin ada yang begitu berani menaruh perempuan ini di ranjangnya?

Selain jika perempuan ini bekerja sama!

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu