Cinta Setelah Menikah - Bab 338 Rencana Pertama Nara Gu (2)

Setelah setengah jam, semua orang di pertanian bubar habis.

Helikopter mendarat di dekat sini, di atasnya, seorang pria turun, berlari ke sini.

Segera, dia menemukan tubuh Ardi Xu di dekat sini.

Ketika dia melihat mayat Ardi Xu, mata pria itu berkilau, wajahnya tiba-tiba memucat.

Mengambil Ardi Xu, pria itu cepat-cepat pergi dari sini.

Ketika dia kembali ke helikopter lagi, berkata dengan suara rendah dan melankolis, "Ardi Xu sudah mati, dia pasti sudah ditemukan, aku melacak lokasinya dan tiba di sebuah pertanian, semua orang di dalam bubar, hanya di dekat sana, mayatnya ditemukan, misinya gagal dan keberadaan komandan tidak diketahui.

“Keberadaan komandan tidak diketahui?” Seorang lelaki lain di helikopter mengunyah kalimat ini, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat, berkata, “Tetapi apakah kamu melihat ada petunjuk yang tersisa di dekat pertanian?”

"Tidak."

"Periksa ponsel Ardi Xu untuk melihat apakah dia mungkin meninggalkan pesan."

"Baik."

"Ada email yang dikirimkan kepada kita." Namun, mereka belum punya waktu untuk memeriksanya.

"Lihat dulu."

"Yah. Email itu mengatakan, komandan mendengar percakapan, mengatakan bahwa itu adalah objek yang akan kita selidiki, hubungannya dengan Gu sangat baik, mungkin dia hanya bisa mulai dengan Gu. Jadi ... komandan pergi untuk mencari Gu." Ungkapan itu meragukan, "Aku tahu lelaki itu seharusnya memulai dengan keluarga Gu, tetapi aku tidak menyangka orang-orang Gu mengetahui beberapa. Jika petunjuk dari keluarga Gu diketahui oleh kita beberapa tahun sebelumnya, sama sekali tidak mungkin bagi Gu untuk masuk ke militer. Pada awal mana tau, keluarga Gu sangat tidak murni. "

Pria lain yang mendengarkan mengangkat alisnya tiba-tiba dan menjawab: "Komandan tidak dapat dihubungi untuk saat ini. Mungkin tidak nyaman. Namun, karena dia aman, kita juga lega, tetapi dia pergi mencari Gu, mengapa tidak Hubungi kami terlebih dahulu? "

"Mungkin merepotkan?"

"Tidak jelas, semuanya hanya bisa dikatakan ketika komandan dapat dihubungi. Ngomong-ngomong ... Bisakah kamu menghubungi Gu itu?"

"Tidak. Namun, kamu dapat mengirim seseorang untuk memeriksanya."

"Aku dengar hubungan komandan dengan Gu baik sebelumnya. Jika kasus ini harus dimulai dengan Gu, tebak apa yang akan dilakukan komandan ..."

"Tidak tahu. Namun, pemikiran Nona Gu tentang komandan kita sudah jelas. Cara terbaik komandan adalah dengan menggunakan rencana pria tampan. Namun, komandan bukan orang seperti itu, dia tidak suka melakukannya, dan melakukan hal-hal yang jijik seperti itu.

"Begitu cara mengatakannya. Tapi tugas lebih besar dari langit. Di depan tugas, kehidupan dan martabat dapat dihilangkan, pada prinsipnya, hal ini sebenarnya ... tidak bisa mengalahkan kehidupan, bagaimana bisa dibandingkan dengan tugas yang lebih berat daripada kehidupan. Aduh! Diganti aku, aku melakukannya dengan penghinaan, dan melakukannya dengan menjijikkan, tetapi jika tugas dan tanggung jawab yang berat seperti itu ditekan, begitu banyak orang yang terlibat dalam nyawa, demi situasi keseluruhan, aku pasti akan mengangguk dan mengadopsi cara ini pada akhirnya. Ya, tugas dan tanggung jawab lebih penting daripada apa pun? "

"Maksudmu ... Jika informasi Ardi Xu benar, komandan pergi untuk mencari Gu, mungkin dia ingin mengadopsi cara ini? Tapi ... komandan sudah memiliki nyonya muda ..."

"Namun, tugas dan tanggung jawab lebih besar daripada langit. Dalam bisnis kita, kita tidak boleh mengambil keseluruhan situasi sebagai prioritas."

……

Meksiko.

Di sebuah hotel internasional, di suite presiden di lantai paling atas.

Wanita berjubah mandi menatap pria yang masih sadar di tempat tidur, tersenyum, tiba-tiba berjalan ke depan, melepas mantelnya, membiarkannya menunjukkan dadanya, berbaring dan membuka pakaian, mengeluarkan ponselnya dan mengambil beberapa foto harum.

Setelah mengambil foto, dia melirik foto dengan puas, lalu segera pergi ke Instagram untuk menemukan nomor v besar Tifanny Wen, secara pribadi mengirim pesan kepadanya, dan mengirim pesan kesana:

"Meskipun Yansen memintaku untuk tidak memberitahumu, tapi ... aku tidak bisa menahannya!"

Setelah mengirim pesan, dia mengirim semua foto yang baru saja dia foto ke Tifanny Wen.

Setelah melakukan semua ini, Gu berbisik perlahan dan berkata perlahan, "Perasaan? Tidak peduli seberapa dalam perasaan di antara kalian, itu tidak lebih besar dari kalimat ‘tugas dan tanggung jawab lebih besar dari langit’. Tifanny Wen, kamu mungkin percaya perasaan Yansen terhadap kamu, percayalah dia tidak bisa mengkhianatimu, tetapi jika 'pengkhianatan' ini karena dia mempertimbangkan alasan ini demi situasi keseluruhan, kamu bahkan tidak akan menyalahkannya! "

Dia tersenyum rendah, keluar dari Instagram, menelepon orang lain, "Hei, Daniel An..."

……

Tifanny Wen masih di rumah sakit ketika dia menerima pesan pribadi Instagram.

Tiara Han telah keluar dari ruang operasi, tetapi dia terkejut tanpa bahaya, meskipun dia pingsan, dia telah melewati masa berbahaya dan tidak dalam bahaya hidup.

Hanya saja dia tidak bangun, Tifanny Wen tidak bisa berterima kasih padanya.

Tapi dia belum siap untuk pergi malam ini. Seseorang menyelamatkan hidupnya, jadi dia ada di sana menemaninya begitu saja.

Pada saat ini, dia juga bisa tidur. Tapi kelopak kirinya melonjak sepanjang waktu, pikirannya tidak terlalu damai, dan tidak bisa tidur lagi, dia hanya berjalan bolak-balik di lorong rumah sakit.

Sudah tengah malam ketika dia melihat pesan pribadi dikirim Gu kepadanya lewat Instagram. Bahkan, dia jarang membaca pesan pribadi Instagram orang pada hari kerja. Bagaimanapun, dia adalah vigur public, yang menulis surat pribadi kepadanya, itu terlalu banyak.

Namun, di kolom pesan pribadi, kata "Gu" begitu mencolok sehingga dia langsung mengklik ke dalamnya.

Ekspresi Tifanny Wen tiba-tiba tertegun pada saat ini ...

……

Sekitar lima belas menit kemudian, di bangsal, Melly melihat Tifanny Wen mendorong pintu dan melambai ke arahnya.

Melly juga tidak tertidur, melihat gerakannya, segera bangun, dan meninggalkan kamar. Ketika dia datang ke Tifanny Wen, bertanya, "Ada apa, Nyonya muda?"