Cinta Setelah Menikah - Bab 140 Seumur Hidupku Ada Kamu (1)

Mereka juga tidak mungkin mempercayai penjelasannya.

"Terima kasih semuanya. Di kekacauan ini masih bersedia mendukungku."

Orang-orang pembuat onar telah pergi, Tifanny Wen baru bersuara, "Tidak peduli apa alasan kalian tetap menjadi seorang Wens, aku hanya ingin menyampaikan suatu pesan pada kalian, 'Tolong percaya padaku'. Tentu saja, bagi orang-orang yang ragu dengan keberadaanku, aku menghormati pilihan mereka, juga menghargai mereka agar tidak dibutakan dalam mengejar idolanya. Aku tidak pernah berharap Wens ku menjadi orang bodoh, aku berharap melihat kalian memiliki pandangan, penilaian serta pilihan sendiri. Tapi... entah apa yang akan kalian pilih, kalian harus tetap menjaga dasar kepribadian kalian dalam menjadi orang yang berkelakuan baik. Aku bisa menghormati pilihan setiap orang, tapi tidak bisa menghormati tindakan dan ucapan yang kurang ajar."

Sudah ada orang yang memberikan tisu kepada Tifanny Wen untuk mengelap benda kotor di bahunya, tapi Tifanny Wen hanya melambaikan tangan, tidak memperdulikan. Hanya saja melihat  wajah menyesal dan khawatir dari wajah Wens, Tifanny Wen berkata: "Sejak kecil, aku selalu merasa bahwa menjadi idola sangat keren. Ada yang mengagumi, ada yang mengejar, bisa mendapatkan kehormatan. Setelah aku menjadi seorang idola di hati beberapa orang, pelan-pelan aku sadar bahwa arti 'idola' memiliki arti yang berat yaitu 'tanggung jawab'. Karena akan banyak penggemar yang menjadikan idolanya sendiri menjadi objek belajarnya, objek yang dipujanya serta objek yang dihargainya, maka dari itu aku selalu berhati-hati, tidak pernah berani salah melangkah di jalur ini. Karena aku takut, jika imejku tidak benar, maka aku akan memberikan pengaruh buruk pada penggemar yang selalu mendukung dan belajar dariku. Tapi saat ini... tidak peduli sudah terlibat dengan alasan yang bagaimana, sepertinya imejku sudah berubah menjadi sumber belajar yang negatif. Tapi aku berharap, tidak peduli apa alasan kalian tetap berada di Wens, jangan belajar dari sisi negatifku. Tidak benar kalau tidak menghormati keselamatan dan hidup orang lain, aku tidak sengaja menabrak orang, percaya atau tidak, aku harap Wens ku tidak akan belajar untuk melakukan hal ini."

Eum... entah kedepannya aku keluar atau tidak dari dunia hiburan, kalian masihlah Wens milikku. Aku ingin bilang pada kalian: Terima kasih, kalian pernah ada di dalam hidupku.

Di akhir, Tifanny Wen memberikan sebuah lagu 《Seumur Hidupku Ada Kamu》 menjadi akhir acara di jumpa penggemar hari ini . "Terima kasih semuanya."

Tifanny Wen mengangkat tangan, memerintahkan orang untuk memainkan lagu 《Seumur Hidupku Ada Kamu》.

Jelas sekali kalau acara jumpa penggemar hari ini tidak sukses. Dilaksanakan hanya sampai sini, kira-kira kondisi ini bisa dijelaskan.

Para penggemar memperhatikan wanita di depan mereka yang tiba-tiba memejamkan mata dan dalam diam mendengarkan alunan musik. Teringat acara hari ini dan perkataan wanita itu, para penggemar tiba-tiba merasa perasaan hati mereka sulit dijelaskan dan seperti dihantam.

Jika penggemar lain atau orang yang tidak mengerti Tifanny Wen, pasti akan menyangka bahwa ucapan Tifanny Wen barusan adalah ucapan formalitas.

Tapi Wens yang sudah bertahun-tahun bersama Tifanny Wen pasti tahu. Tifanny Wen adala idola yang selalu menyuruh mereka jangan malas belajar. Dari dulu Tifanny Wen selalu seperti ini.

Publik figur, semakin pengaruhnya besar, semakin tanggung jawabnya besar. Setiap perkataan dan tindakannya akan memberikan pengaruh pada penggemarnya, maka dari itu Tifanny Wen selalu berkata pada Wens: Orang baik akan dilihat, tapi orang dengan maksud jahat akan dihindari. Apakah Tifanny Wen yang selalu memperhatikan arti tanggung jawab, benar-benar seperti yang dikatakan netizen di internet?

Di ruangan yang hening, musik yang emosional mulai terdengar. Para penggemar menatap ke orang yang berada di depan, ada banyak ucapan yang ingin diungkapkan, tapi mereka tidak ingin mengganggu kedamaian saat ini.

"Aku bermimpi kamu pergi di mimpi.

Aku bangun dalam keadaan menangis,

Melihat angin malam berhembus dari jendela,

Apakah kamu bisa merasakan cinta dariku?

Menunggu hari tua,

Apakah kamu masih ada di sisiku?

Melihat apakah janji itu kamu bohongi,

Masa lalu pelan-pelan menghilang,

Ada berapa banyak orang yang iri dengan wajahmu saat muda,

Tapi siapa yang bisa menahan perubahan umur yang kejam,

Berapa banyak orang yang datang dan kembali di hidupmu?

Tapi yang ku tahu seumur hidup ada dirimu. Aku selalu menemani di sisimu,

Aku bermimpi kamu pergi di mimpi.

Aku bangun dalam keadaan menangis,

Melihat angin malam berhembus dari jendela,

……”

……

Lagu berakhir, berarti acara jumpa penggemar hari ini juga berakhir. Tifanny Wen tidak tinggal begitu lama di sini. Setelah berkata sampai jumpa dengan Wens, Tifanny Wen langsung pergi.

Wens hari ini tidak langsung meninggalkan acara. Mereka masih bersama-sama, mengingat kembali musik lagu yang tadi baru mereka dengar atau kembali mendengarkan rekaman lagu yang dinyanyikan Tifanny Wen. Wens sangat terkejut, kemampuan Tifanny Wen bernyanyi cukup bagus.

Memang Tifanny Wen tidak sebaik beberapa penyanyi yang belajar secara khusus, tapi Tifanny Wen mampu dibandingkan dengan penyanyi yang setara dengan kemampuannya. Dan di lingkungan para aktris, kemampuan dasar menyanyi seperti ini sudah termasuk lumayan.

Yang membuat lagu Tifanny Wen bertambah poin adalah warna suara wanita itu.

Selain cantik, warna suara Tifanny Wen juga banyak disukai orang. Bahkan jika kemampuan dasar menyanyinya tidak bisa melampaui penyanyi profesional, tapi memiliki warna suara yang melengkapi satu sama lain, para penggemar merasa suara Tifanny Wen lebih merdu dibandingkan penyanyi aslinya. Sebenarnya bukan mengatakan kemampuan menyanyi Tifanny Wen lebih baik dari penyanyi aslinya, tapi ketika didengar, warna suara Tifanny Wen lebih cocok dengan lagu ini.

"Ya! Aku tidak pernah tahu Tifanny Wen bisa bernyanyi semerdu ini." Ada beberapa Wens yang berkomentar di belakang.

"Apakah kamu merekamnya? Bagaimana kalau memberikannya ke aku juga?"

"Boleh. Yang mau, bisa bicara padaku, aku akan memberikan ke kalian melalui bluetooth."

"Tifanny kita benar-benar memiliki banyak talenta. Aku tidak mengerti, apa yang Tifanny kita irikan dari Gu? Apakah karena Gu lebih cantik dari Tifanny serta tumbuh dengan baik?" Seorang Wens mengirimkan rekaman tersebut sambil memprotes kejadian barusan, "Tadi aku melihat Tifanny hampir mau menangis."

"Sial. Aku ingin sekali menonjok keras orang-orang kejam itu. Beraninya melempar telur busuk ke Tifanny. Aku lihat mereka seperti sudah tidak mau hidup lagi." Seorang pria yang berperawakan agak kekar berkomentar marah.

Pria itu sudah tidak bisa menahan ucapannya.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu