Cinta Setelah Menikah - Bab 164 Gina Jing: Apa Hubungan Kalian Berdua... (2)

Menunggu setelah Tifanny Wen tersadar, sudah satu jam kemudian.

Tifanny Wen tidak terpikirkan, saat dia membuka matanya, dia melihat Yansen Mu.

Dia langsung duduk, dan memegang kepalanya, juga mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Dia ingat sebelumnya masih bersama dengan teman- teman, dan Johnny Gu menyatakan cinta kepadanya, lalu… tiba – tiba dia pingsan. Kemudian… saat dia bangun, adalah situasi seperti sekarang.

Tifanny Wen melihat ke arah pintu, tidak melihat ada orang lain. Hanya Yansen Mu seorang yang ada di kamar pasien, dapat di katakan…. Kalau dia sendiri yang membawanya kesini?

“kamu…” Tifanny Wen memiringkan kepala, melihat ke sebelahnya.

Yansen Mu duduk, tidak berbicara, pandangannya melihat ke arah perempuan itu.

“mereka?” Tifanny Wen bertanya.

“siapa yang kamu maksud?” Yansen Mu bertanya, dengan nada dingin, “Johnny Gu.”

Raut wajah Yansen Mu sangat tidak enak dilihat, Tifanny Wen langsung tahu. Penyebabnya… tentu saja dia sangat jelas. Seorang suami melihat istrinya di nyatakan cinta oleh lelaki lain, sedangkan masih menyatakan cinta di depannya, masih memberinya kalung, lelaki mana pun tidak akan menerima. Tapi Tifanny Wen juga tidak pernah terpikirkan akan menjadi seperti ini. Dia bernyanyi dengan Johnny Gu, karena Yansen Mu dulu yang bernyanyi dengan orang lain. Mengapa dia boleh berbuat seperti itu, sedangkan dia tidak.

Tifanny Wen tidak terima dalam hatinya, lalu memalingkan wajah, dan tidak berbicara, dari tubuhnya ter pancarkan api. Kemarahan ini, membuatnya tidur, membalikkan badannya, tidak menghadap ke arah Yansen Mu, tidak mengatakan apa pun untuk memberi tahu lelaki ini, kalau dia sekarang tidak ingin berbicara.

Sebelumnya terhadap masalah dia bernyanyi dengan Luna Jiang, dia masih kesal.

Meskipun dia berbuat seperti ini, tapi karena dia kesal dengan perbuatan lelaki itu.

“keluar dari Rumah sakit.” Akhirnya saat dia berbaring, Yansen Mu berkata: “kata dokter setelah kamu bangun bisa langsung pulang. Tidak parah. Dan kelak kondisi seperti ini akan membaik.”

Efek obat di dalam tubuhnya akan perlahan menghilang, jadi kejadian seperti ini akan semakin sedikit.

Tifanny Wen tidak menjawab, tidak mem pedulikan, tetap berbaring.

“tidur di Rumah.” Yansen Mu berkata.

Tifanny Wen tetap tidak bersuara.

Yansen Mu melihatnya, lalu berkata: “aku memukul Johnny Gu.”

Tifanny Wen tercengang, tiba – tiba membalikkan badan, duduk dan memelototi Yansen Mu, “katakan sekali lagi, kamu… kamu memukul ketua kelas Gu?”

“iya.” Yansen Mu menganggukkan kepala.

“apakah kamu menggendongku keluar dari ruangan itu sendiri?” Tifanny Wen menangkap intinya. Akhirnya menyadari, kalau tebakannya tadi adalah kenyataan, kalau lelaki ini bereaksi di ruangan tadi, bukan hanya memukul, masih menggendongnya?

Kalau begitu, hubungannya dan lelaki ini, bukankah langsung memberi tahu semua orang?

Sesaat Tifanny Wen merasa marah, lalu dia langsung berkata dengan keras, “Yansen Mu, brengsek, bukankah kita sudah setuju akan menyembunyikannya? Kelak bagaimana aku akan bersekolah dengan baik? Kamu… dasar!”

Entah apakah karena kemarahannya belum reda di tempat karaoke tadi, atau karena Yansen Mu tidak bisa menyembunyikan rahasia ini, Tifanny Wen mengambil bantal, lalu melempar ke arah Yansen Mu.

Tapi meskipun dia punya kekuatan seperti ini, juga tidak bisa di bandingkan dengan Yansen Mu.

Yansen Mu langsung memegang tangannya, bantal di tangan Tifanny Wen menjadi jatuh, sangat jauh. Tifanny Wen terkekeh, dan diseret ke dalam pelukannya. Pada saat yang sama, Yansen Mu membungkuk, dan bibirnya langsung menutup bibirnya. Dengan sedikit ciuman yang marah, dia menuangkannya ke dalam dirinya.

“em em….”

Tifanny Wen memberontak, dengan tangannya.

Tangan satunya langsung di tahan Yansen Mu. satu tangan lelaki lagi menahan kepala perempuan ini. Melihat perempuan ini tidak tenang, dia langsung menahan badan Tifanny Wen dengan badannya, lalu berbaring di ranjang.

“em…” Tifanny Wen memberontak dalam hati. Lelaki ini mengapa begitu berat, tidak bisa di dorong. Sudah berbuat salah masih menghukumnya, tidak tahu malu!

….

Sebelum ini…

Yansen Mu sudah membuang bantalnya, hingga ke arah pintu.

Yansen Mu dan Tifanny Wen tidak tahu, kalau bantal yang terbang ke pintu itu, mengenai Gina Jing!

Iya, Gina Jing juga datang ke Rumah sakit, bahkan masih mencari kamar pasien.

Yansen Mu meninggalkan ruangan begitu lama, Gina Jing juga mengikutinya.

Hanya saja Yansen Mu menyetir begitu cepat, dia hanya bisa mencari taksi untuk mengikuti mobil Yansen Mu. dan dia mengejarnya, datang ke Rumah sakit.

Hanya saja, dia sudah ikut ke Rumah sakit, tapi kamar pasien… dia justru menghabiskan waktu satu jam untuk Mencarinya. Karena setelah dia tiba di Rumah sakit sudah tidak tahu Yansen Mu ke mana, juga tidak mengantre. Rumah sakit Nanqiong begitu besar, dia juga kesulitan mencari orang, menghabiskan banyak waktu untuk Mencarinya, di tambah lagi waktunya terganggu karena dia menjawab Beberapa telepon, jadi saat dia menemukan kamar Tifanny Wen, sudah waktu ini.

Gina Jing awalnya ingin mengetuk pintu, tapi tidak di sangka, kamar pasien ini, pintunya tidak tertutup.

Jadi dia langsung masuk.

Lalu

Satu bantal mengenainya.

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu