Cinta Setelah Menikah - Bab 402 Jatuh Ke Dalam Jebakan

"Kamu ingin tahu?"

Setelah Tifanny Wen bertanya balik pada Tiara Han, tanpa menunggu balasan Tiara Han, Tifanny Wen mendekati telinga Tiara Han dan bicara beberapa kalimat.

“……”

……

Kira-kira setengah jam kemudian, dari kamar Tifanny Wen keluar seorang wanita berbaju pelayan. Pelayan tersebut menutup pintu. Ketika keluar, tangannya memegang peralatan makan. Sebelum datang ke kamar, pelayan itu tak memakai masker, sekarang pelayan wanita itu memakai masker.

Memakai masker bukanlah hal aneh di keluarga ini, karena ada banyak sekali pekerja dapur yang wajahnya ditutupi masker.

Tifanny Wen adalah tahanan yang disandera. Walaupun di luar tidak ada yang menjaga, tapi di koridor ada banyak pengawal. Walaupun di sini Tifanny Wen diperlakukan dengan baik, tapi kebebasannya terbatas, Tifanny Wen tidak bisa turun ke bawah meninggalkan kamar.

'Pelayan' itu sekarang berambut gelombang pendek berwarna emas kecoklatan. Melihat postur tubuh, punggung dan rambutnya masihlah seorang pelayan yang tadi. Dan Tifanny Wen, semuanya tahu bahwa ketika wanita itu dibawa kemari, rambut Tifanny Wen berwarna hitam pekat. Karena sebelumnya Tifanny Wen memainkan peran utama sebagai wanita peradaban jaman dulu negara Long di film 《Swords Woman》, maka rambutnya masih berwarna hitam. Tentu saja para pengawal tidak akan memperhatikan wajah seorang pelayan. Saat ini para pengawal mendongak dan memperhatikan rambut dan postur tubuh pelayan itu saja, tidak berpikir macam-macam.

Dengan mudah 'pelayan' tersebut turun ke lantai bawah.

Hanya saja, baru turun ke lantai bawah, pelayan itu sudah dihalangi oleh seorang pria tua.

"Tifanny, kan? Lebih baik kamu kembali ke kamar."

Yang berucap tepat sekali si pria tua itu. Saat ini tubuhnya dibalut jas. Pria tua itu menunduk melihat 'pelayan' tersebut dan tiba-tiba berkata.

Seorang pengawal wanita yang berada di belakang tubuh pria tua itu terkejut.

Tifanny Wen?

Bukankah itu seorang pelayan wanita?

Bagaimana mungkin dia Tifanny Wen? Melihat penampilannya, itu sama sekali bukan Tifanny Wen. Bahkan jika dia memakai masker, kedua mata itu tidak seperti milik Tifanny Wen.

'Pelayan' tersebut juga terkejut.

"Copot maskermu." Ucap pria tua itu lagi.

"Aa...aaaku..." 'pelayan' tersebut juga sangat terkejut hingga ketakutan. Sorot matanya agak panik, dirinya tak mengerti kenapa dihalangi oleh pemilik rumah ini.

Pelayan tersebut ingin mengatakan sesuatu, tapi karena gugup, bicara pun terbata-bata. Pelayan tersebut mengangkat tangannya dengan gugup untuk membuka maskernya, tapi dalam waktu yang lama, maskernya tidak dibuka juga.

"Aku tahu kamu seorang aktris, kemampuan dasarmu dalam akting sangat bagus, kemampuan riasanmu juga sangat bagus." Pria tua itu melihat ke pelayan tersebut, sambil tertawa berkata, "Tapi, jika aku dirimu, aku pasti akan berpikir untuk melarikan diri. Barusan ada seorang pelayan yang masuk ke kamarmu, kamu bertukar pakaian dengannya, itu adalah kesempatan yang sangat bagus. Pelayan ini masuk ke ruanganmu juga cukup lama. Buka maskermu dan biarkan aku lihat, apakah itu seperti tebakanku? Aku dengar, kemampuan bertarungmu bagus sekali, bisa membuat pingsan seorang pelayan wanita pasti tidak sulitkan untukmu? Bukankah dia saat ini pingsan di kamarmu?"

Saat pria tua itu berkata, pria tua itu sendiri sudah membuka masker milik 'pelayan' tersebut.

Setelah maskernya dibuka, seorang pengawal yang berada di belakang pria tua itu melihat, terkejut sambil berkata: "Bukan Tifanny."

Ini bukan wajah Tifanny Wen.

Karena bukan Tifanny Wen, pasti itu seorang pelayan.

Mereka juga tidak tahu wajah pelayan tersebut. Tentu saja, selama melihat pelayan itu bukan Tifanny Wen, bisa dipastikan orang itu juga bukan seorang pelayan.

"Apa?" Pria tua itu tiba-tiba tertawa, menatap ke 'pelayan' yang wajahnya panik sekali dan berkata: "Caramu bagus juga. Jika tidak sedari awal mencari tahu datamu, aku tidak akan tahu. Dari data itu, aku tahu di pulau Nanqiong kamu memakai wajah yang lain untuk belajar dan aku beruntung pernah melihat wajah palsu itu, wajah 'Febby'. Hari ini, aku dibohongi olehmu, kamu berpura-pura menjadi orang lain untuk kabur."

Ya!

Wanita di depan ini kelihatannya bukan seperti Tifanny Wen.

Tetapi... ini wajah palsu 'Febby Wen' yang dulu pernah dia gunakan.

Saat itu masalah ini sangat gempar di negara Long. Tentu saja hanya sedikit orang-orang di negara F yang tahu masalah ini. Terlebih lagi orang seperti pria tua ini. Dia tidak akan mengikuti berita hiburan di negara Long.

Pria tua ini hanya beruntung bawahannya sangat teliti mencari informasi dan juga pria tua ini membaca informasi yang didapatkan dengan teliti, baru dia memahami sejarah Tifanny Wen, sehingga pria tua ini tahu 'wajah palsu' Tifanny Wen.

Wanita yang sekarang ada di hadapannya adalah Tifanny Wen!

Hanya saja Tifanny Wen sedang berpura-pura memakai wajah Febby Wen.

"Sebelumnya aku berpikir apakah aku salah menilai. Tapi melihat wajahmu, aku yakin, kamu bermasalah. Tak ku sangka kamu mempersiapkan alat rias ditubuhmu." Melihat Tifanny Wen tidak bicara, pria tua itu berkomentar: "Hanya orang yang pernah mendapatkan pelatihan militer yang baru bisa memiliki barang persiapan di tubuhnya. Dan juga... wajah buatanmu ini, bukanlah hal yang bisa didapatkan orang luar. Ini adalah rahasia militer yang orang luar tak boleh tahu."

Pelayan tersebut mendengus, sorot matanya tak terima.

"Jangan berpura-pura." Selesai berbicara, pria tua itu menyuruh pengawal wanita di belakangnya, "Bawa dia kembali."

"Ya."

Pengawal wanita itu membawa 'pelayan' kembali ke atas.

Pengawal itu berjalan ke arah kamar Tifanny Wen dan melirik ke dalam. Melihat di lantai terbaring seorang pelayan wanita yang bajunya sudah terlepas dan pingsan, pengawal itu memerintah: "Bangunkan dia dan suruh kembali."

"Hm."

'Pelayan' itu mengangguk lalu langsung mengunci pintu kamar.

Bagaimanapun juga dia ingin ganti baju. Rata-rata semua orang tidak memiliki kebiasaan mengganti baju di depan orang. Saat ini aksi 'pelayan' itu mengunci pintu adalah wajar.

Beberapa saat kemudian, pintu kembali terbuka. Wanita yang memakai wajah palsu 'Febby Wen' sudah berganti baju dengan pakaian pribadinya dan muncul di depan pintu. Wanita itu mendorong seorang wanita yang sudah sadar lalu bicara pada pengawal di depannya: "Apa yang masih kamu lihat? Semuanya sudah ku ganti. Apa kamu tidak mengenali wajahku yang ini?"

Pengawal wanita itu menatap wajah wanita di depannya. Itu sungguhan seperti apa yang dikatakan bosnya, yaitu Tifanny Wen berwajah Febby Wen. Aura 'putri' nya sudah kembali. Orang seperti ini berdiri di depannya, siapapun pasti akan merasa wanita ini sangat sempurna, berkelas, percaya diri dan bukan penakut.

"Nantinya jangan bermain hal licik seperti itu."

Setelah berucap, pengawal wanita menutup pintu dengan keras.

Melihat ke depan, wanita dengan kostum pelayan yang baru saja diusir oleh 'Tifanny Wen' di ruangan itu jatuh dengan keras ke lantai saat ini.

Wanita itu terjatuh agak tragis. Kepalanya berada di lantai sambil menutup dahinya. Dengan suara pelan dan ketakutan wanita itu menangis.

Pengawal itu melirik dengan tak suka, lalu turun ke bawah.

Dia hanya seorang pelayan rendahan yang mengantar makanan. Dirinya sebagai tangan kanan bos tidak boleh terlalu sering melihat orang rendahan seperti itu.

Terlebih lagi menunggu pelayan itu untuk turun ke lantai bawah.

Tapi, setelah pengawal wanita itu berjalan beberapa langkah, pengawal wanita itu melihat 'pelayan' itu sekilas. Melihat 'pelayan' itu sudah berdiri dan langsung mengikutinya. Pengawal wanita itu baru merasa lega. Selama pelayan itu tidak ditangkap dan dibuat pingsan oleh Tifanny Wen lagi, itu sudah cukup.

Tapi kelihatannya keberanian 'pelayan' itu kecil sekali. Dia tak berani mendekati pengawal wanita tersebut. Ini juga merupakan hal yang normal di keluarga ini. Sangat jarang ada pelayan yang berani mendekati para pengawal yang memiliki aura mematikan, biasanya saat melihat, mereka akan bersembunyi. Jadi ketika 'pelayan' ini berusaha sekali menjaga jarak, pengawal wanita itu sama sekali tak berpikir itu hal serius.

Ketika pengawal wanita turun ke lantai bawah, pengawal wanita berkata pada pria tua sudah membereskan masalah dan meyakinkan bahwa Tifanny Wen sudah berada di dalam kamar dengan patuh.

Dan dibelakang pria tua itu ada seorang pelayan yang berjalan menuju ke dapur tanpa suara. Pria tua itu tak memperhatikannya.

Tifanny Wen sudah berada di dalam kamar. Pelayan wanita yang dibuat pingsan oleh Tifanny Wen sudah kembali ke tempatnya adalah hal yang sudah pasti. Terkait nama pelayan tersebut, siapa yang tertarik dengan namanya?

Perlahan-lahan 'pelayan' wanita itu menghilang dari pandangan pria tua tersebut.

……

Siapapun tidak ada yang tahu, di suatu kamar di lantai atas, seorang wanita yang memakai pakaian pribadi duduk di depan kaca rias. Wanita itu sedang menatap cermin lalu memaki: "Tifanny sialan! Dimanapun dia selalu membuat repot dan muncul dimana-mana!"

Wanita itu memakai wajah palsu tetapi pupil mata itu bukanlah milik Tifanny Wen.

Kalau wanita ini bukan Tiara Han, siapa lagi?

Pelayan wanita yang barusan keluar adalah Tifanny Wen.

Ya, pelayan yang pertama kali keluar adalah Tiara Han.

Tifanny Wen berkata dia ditangkap oleh seseorang di sini. Ketika bertemu dengan orang yang dekat dengannya, Tifanny Wen yang disandera di sini memiliki kesempatan untuk kabur.

Dan bagi Tifanny Wen, ini merupakan kesempatannya untuk kabur.

Terkait bagaimana kaburnya, Tifanny Wen bertukar pakaian dengan Tiara Han dan keluar dengan memakai baju pelayan wanita. Ini satu-satunya cara yang termudah dan paling mungkin dilakukan.

Tapi berpura-pura menjadi pelayan sangat beresiko. Sekali diperhatikan oleh orang lain, sadar bahwa di bawah masker itu adalah Tifanny Wen, maka dari itu kesempatan seperti ini tidak mungkin ada lagi.

Jadi, saat pertama kali di mulai, Tifanny Wen memutuskan ingin merias wajahnya.

Tak disangka Tifanny Wen melakukan persiapan seperti ini. Tifanny Wen menyembunyikan wajah buatannya di tubuhnya.

Tapi jika ingin berdandan menjadi 'Febby Wen', mungkin waktu yang dibutuhkan cukup lama. Jika pelayan wanita iu terlalu lama di kamarnya, kemungkinan besar akan dicurigai.

Maka dari itu Tifanny Wen mengambil resiko dengan mencoba sekali.

Tifanny Wen ingin membuat pelayan wanita itu tinggal lebih lama di kamarnya, membuat orang-orang curiga.

Tifanny Wen berani bertaruh, di percobaan pertama dia kabur, dia akan tertangkap.

Karena itu, di percobaan pertama, dia menyuruh Tiara Han keluar!

Tifanny Wen memberanikan diri menyuruh Tiara Han memakai wajah palsu ini dan berpura-pura sebagai pelayan wanita yang ingin kabur. Di percobaan pertama pasti mereka akan mencari tahu, lalu di percobaan kedua mereka akan menurunkan sikap waspadanya.

Tentu saja Tifanny Wen melakukannya seperti ini alasan utamanya karena....

Tifanny Wen hanya bertukar baju saja dengan Tiara Han lalu menempelkan wajah palsu itu dan pergi.

Lalu wanita yang berada di kamar dan memakai wajah aslinya adalah Tiara Han.

Ketika nanti ada orang yang datang dan melihat yang berada di kamar adalah bukan Tifanny Wen, mereka langsung tahu wanita yang berada di kamar bukan Tifanny Wen dan Tifanny Wen menghilang!

Tapi Tifanny Wen tidak hanya ingin kabur, Tifanny Wen masih ingin mereka berpikir Tifanny Wen tidak pergi!

Dan untuk melakukan hal ini, Tifanny Wen tidak bisa membuat wajah Tiara Han menjadi berwajah 'Tifanny Wen'. Hal ini sama sekali tak bisa dilakukan.

Tapi Tifanny Wen bisa membuat wajah Tiara Han berubah menjadi berwajah 'Febby Wen'.

Tifanny Wen ingin membuat wajah 'Febby Wen' sekali lagi muncul di hadapan pria tua itu. Lalu setelah Tiara Han dibawa kembali ke kamarnya, dia masih memakai wajah palsu itu, tidak melepaskannya. Lalu ketika orang lain melihatnya, mereka akan berpikir bahwa Tiara Han adalah--Tifanny Wen!

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu