Cinta Setelah Menikah - Bab 246 Adik Kelas, Aku Salah Menilaimu (1)

“Febby” yang dikenal oleh Aldric Long hanyalah “Febby”, anak perempuan penerus perusahaan Wen, dia bahkan tidak tahu jika “Febby” memiliki identitas sebagai mahasiswa pascasarjana di Universitas Nanqiong, dia juga tidak tahu jika “Febby” pernah mengungguli “Tifanny Wen”. Sehingga, Aldric Long pun tidak memiliki dugaan lain seperti halnya Gina Si.

Sehingga, saat dia melihat Tifanny Wen, meskipun bertanya sepatah kata padanya, tetapi didalam hatinya sudah berpikir bahwa dirinya pasti salah melihat.

Orang yang datang ke lapangan adalah Tifanny Wen, bukan “Febby”.

Meskipun bajunya sama dan penampilan fisiknya sama, tetapi karena mereka memiliki hubungan kakak adik bersaudara, memakai baju yang sama adalah bukan hal yang aneh, terlebih lagi, penampilan fisik mereka memang benar-benar mirip.

Dan saat itu, wanita ini memakai kaca mata hitam dan topi............jika bukan Tifanny Wen, atau diganti Febby, maka tidak seharusnya dia berperilaku begitu waspada saat keluar dari rumah.

Sehingga, Aldric Long langsung melewati pertanyaan pertama, dia langsung menggantinya dengan pertanyaan kedua.

Tifanny Wen? Yansen Mu?

Aldric Long merasa sangat sulit untuk mempercayai apa yang dia lihat di hadapannya.

Jika Tifanny Wen adalah wanita milik Yansen Mu, maka Febby dibilang apa?

“Kakak kelas, kita bicarakan nanti setelah pulang.” ucap Tifanny Wen.

Disini, bagaimana mungkin tempat ini pantas dijadikan tempat untuk berbincang?

Tifanny Wen mengerutkan alis, tetapi dia juga tidak memiliki cara apapun untuk menghadapi kesalahpahaman ini. Apalagi, tidak ada riasan palsu di wajahnya, sementara ini dia juga tidak bisa merias wajah, lalu dia bisa apa?

“Adik kelas, apa kamu tahu kalau dia memiliki wanita lain?” tanya Aldric Long. Dia berkata sambil mengangkat tangan menunjuk Yansen Mu.

Tifanny Wen termangu.

Mulutnya membuka, dia tahu apa yang dimaksud oleh Aldric Long, Tifanny Wen pun membuka mulut seolah ingin menjelaskan sesuatu. Tetapi tiba-tiba melihat pandangan mata Aldric Long sudah berpindah dari dirinya. Kemudian, melangkahkan kaki dengan cepat menuju ke arah Yansen Mu.

“Kakak kelas..................”

Tifanny Wen memanggil Aldric Long dengan 2 kata ini, Aldric Long pun sudah berjalan sampai di hadapan Yansen Mu, dia juga tidak menghiraukan Tifanny Wen.

“Jangan..................” Tifanny Wen tiba-tiba terkejut.

Karena dia menyadari bahwa pria di hadapannya ini, tiba-tiba mengangkat kepalan tangannya, lalu menghantamkannya ke arah Yansen Mu dengan sangat keras.

Aldric Long biasanya selalu terlihat bersikap sangat lembut meskipun beban pikirannya sangat berat, tetapi saat ini amarah dalam tubuhnya terlihat sangat besar, sikapnya berubah menjadi sadis hingga berani mengambil resiko.

“Yansen Mu, apa kamu merasa tidak berdosa memperlakukan Febby dengan Tifanny seperti ini?” seketika itu juga Aldric Long menghantamkan pukulan tangannya sambil mengajukan pertanyaan ini.

Tifanny Wen tahu jika Aldric Long salah paham.

Aldric Long menduga bahwa saat ini Yansen Mu sudah memiliki Febby Wen, tetapi ternyata dia juga memiliki Tifanny Wen. Saat itu juga menduga 2 anak perempuan penerus perusahaan Wen ini adalah wanita milik Yansen Mu.

Aldric Long melakukan ini dengan niat yang baik, dia meluapkan emosinya demi “Febby” dan Tifanny Wen.

“Kakak kelas, hal ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan............” Tifanny Wen ingin membujuknya.

Tetapi sudah terlambat. Pukulan pria ini sudah terhantam dengan keras.

Tentu saja Yansen Mu tidak akan membiarkan Aldric Long memukulnya, dia pun menghindar dengan pelan.

Seketika itu juga, Yansen Mu pun tidak memahami perasaan Tifanny Wen. Sekalinya dia melihat respon Aldric Long, dia tidak hanya tidak memahaminya, tetapi emosinya malah semakin besar.

Hehe! berkelahi? Aldric Long, untuk apa kamu berkelahi demi wanitamu sendiri? apa dia pantas?

Tatapan mata Yansen Mu sedikit tajam, setelah melepaskan Tifanny Wen, dia membalas pukulan Aldric Long. Aldric Long memukulnya dengan keras, dia juga memukulnya dengan keras. Setelah 2 pria ini saling memukul dalam waktu yang singkat dan masih belum bisa diketahui siapa yang menang dan kalah, perkelahian mereka pun tiba-tiba terhenti.

Tiba-tiba di sekelilingnya terlihat sepi, mereka berdua saat ini saling bertatapan dengan tajam.

Hal yang berbeda adalah, tangan Yansen Mu mulai mengangkat, pistol di tangannya langsung mengarah ke bagian tengah alisnya.

Meskipun jarak antara Aldric Long dengan dia agak jauh beberapa inci, tetapi jika dia menembakkan pistol, maka pelurunya pasti bisa menembak bagian tengah dari alis Aldric Long.

“Hehe, berkelahi, kamu, apa kamu memiliki kemampuan?” ucap Yansen Mu.

Pria ini, awalnya suasana hatinya sudah mencapai ke titik paling buruk. Aneh jika Yansen Mu tidak merasa semakin marah di tengah rasa amarahnya yang membara ini, ditambah lagi dia awalnya memang tidak begitu senang melihat Aldric Long, lalu saat ini Aldric Long malah memukul dia karena ketidakadilan atas wanitanya,.

Paling tidak.................

Saat ini, Jeremy Fan yang sedang berdiri di belakang Yansen Mu merasa bahwa Yansen Mu saat ini tidak hanya sekedar marah, berdasarkan pemahaman dia terhadap musuhnya ini, dia berpikir, meskipun lawan Yansen Mu adalah Tuan Muda Long, tetapi sepertinya Yansen Mu berani menembaknya dalam suasana hati seperti ini.

Jeremy Fan mencibirkan mulut, dia tiba-tiba merasa ada pertunjukkan yang bisa dilihat.

Pria bermarga Mu ini bukanlah seorang pria yang memiliki emosional yang baik!

Tetapi, apa yang dimaksud dengan pria bermarga Mu ini berdosa pada Febby dan Tifanny Wen? terjadi masalah apa?

Wajah Jeremy Fan terlihat sangat heran, dia menatap ke arah pistol yang ada di tangan Yansen Mu, didalam hatinya sangat menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kemudian...................

Aldric Long tersenyum sinis, ternyata dia tidak takut, lalu berjalan hingga tepat di hadapan lubang pistol.

Lalu, aroma api yang membara pun semakin pekat!

Kemudian...........

Tetapi ternyata saat ini datanglah seorang pengganggu!

Datanglah sosok seorang wanita di hadapan lubang pistol Yansen Mu!

“Tuan Mu, aku sangat lelah, kita sebaiknya pulang saja dulu, ok?” ucap Tifanny Wen.

Tifanny Wen berkata sambil mengulurkan tangan memegang pistol yang ada di tangan Yansen Mu, dia tidak peduli jika apa yang dia lakukan itu bisa membuat jari tangan Yansen Mu menembakkan peluru dari pistolnya itu.

Dia berani merebut pistol dari tangan Yansen Mu?

Jeremy Fan merasa heran melihatnya!

Didalam hatinya berpikir bahwa wanita ini terlalu dimanja hingga merasa angkuh, bahkan tidak takut mati!

Pada akhirnya dia melihat Tifanny Wen berhasil merebut pistol yang ada di tangan Yansen Mu.

“Baiklah, pulang saja dulu...........” Tifanny Wen melihat Yansen Mu tidak bergerak sedikit pun, amarah dari tubuhnya masih terasa sadis menatap Aldric Long. Saat ini dia merasa pasrah dan tidak berdaya, tetapi dia harus memikirkan cara untuk memisahkan mereka berdua.

Mengenai masalah Aldric Long salah paham, besok dia akan mengerti dengan sendirinya.

Tifanny Wen juga merasa sangat terbebani.

Dia saat ini benar-benar sangat lelah. Kenapa masih ada begitu banyak hal buruk.

Tifanny Wen tiba-tiba mengangkat tangan, memijat bagian tengah alisnya, wajahnya terlihat letih.

Saat ini Yansen Mu menundukkan kepala. Saat dia melihat ke arah Tifanny Wen, rasa amarah di tubuhnya.............seolah balon melembung yang tiba-tiba kempis, dan menghilang seketika itu juga.

“Baik!” ucap dia.

Ekspresi wajahnya berubah dengan sangat cepat, Jeremy Fan hampir terkejut hingga jatuh pingsan.

Waw!

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu