Cinta Setelah Menikah - Bab 299 Ingin Tahu Rahasia Tuan Mu (1)

Luna Jiang mengatupkan bibir lalu berkata: "Tapi kedatanganmu tepat. Malam nanti temani aku pergi kencan buta."

"Kencan buta?" Wajah Tifanny Wen agak kesal, "Kenapa kamu pergi kencan buta?"

Bukankah gadis ini masih muda?

Dan juga di jaman seperti ini, semua orang memiliki kebebasan dalam cinta. Untuk apa kencan buta?

"Ayahku yang menginginkanku pergi, ayah bilang pria itu adalah anak dari sahabatnya. Pria ini sangat bisa dipercaya." Luna Jiang meremas kepalanya pusing, "Sebenarnya aku sudah beberapa kali kencan buta dengannya, terkadang aku yang tidak datang atau pria itu yang tidak datang ke kencan buta ini. Sampai sekarang kita berdua belum bertemu." Luna Jiang berucap manja.

Tifanny Wen: ....

Kencan butanya apa yang beberapa kali? Bahkan bertemu orangnya saja belum pernah.

"Kamu tidak datang, jadi sebenarnya kamu tidak ingin bertemu dengannya?" Tanya Tifanny Wen.

"Ya. Aku juga mau bebas jatuh cinta. Aku sama sekali tidak ingin pergi. Tapi ayahku bilang, jika hari ini aku tidak bertemu dengannya, ayah akan memukulku. Huh.... menyebalkan sekali." Luna Jiang memanyunkan bibir, ada nada suara sebal pada suara manisnya, "Dan juga, pria jelek itu, jelas sekali dia juga tidak ingin bertemu denganku, dia juga pernah tidak datang. Kita berdua tidak bersedia untuk melakukan kencan buta, kenapa harus bertemu."

"Eh... ini..." TIfanny Wen menegakkan bahunya, pasrah lalu tiba-tiba teringat pengalamannya dan berkata, "Sebenarnya semua ayah tidak akan menyakiti anaknya. Mungkin pria itu pilihan yang cukup bagus. Menurutku, kamu bisa melihatnya dulu. Mungkin kamu bisa jatuh cinta pada pandangan pertama."

"Jadi, bukankah malam ini aku sudah memutuskan akan bertemu dengannya? Tapi... kalian harus menemaniku." Ucap Luna Jiang.

Tifanny Wen dan Irene Qiu saling bertatapan, tidak tahu harus berucap apa.

Mana ada kencan buta yang membawa teman?

……

Lalu di tempat yang lain.

"Yansen, ayahku bilang, jika malam ini aku masih tidak bertemu dengan nona Jiang, aku tidak boleh kembali ke negara Long."

Tiba-tiba Yansen Mu mengangkat panggilan dari Baim Su, "Aku tidak mau pergi. Bagaimana kalau kamu membantuku dan mencarikan pengganti?"

Yansen Mu terdiam, "Pergi saja. Tidak bertemu pun kalian tetap harus bersama."

Selesai bicara, Yansen Mu langsung mematikan telepon.

Di sebrang telepon, Baim Su menggertakkan gigi. Begitu teringat harus bertanya pada orang yang tidak dikenalnya tentang kesukaan dan lain-lain, Baim Su langsung merasa hidupnya sulit dan tertekan.

Baiklah... pergi ke sana lalu bicarakan dengan jelas pada wanita itu. Tetapi wanita itu juga pernah tidak datang pada kencan sebelumnya, jelas sekali wanita itu tidak suka dengan cara seperti ini.

Yansen Mu yang baru mematikan telepon dari Baim Su, tiba-tiba ponselnya berdering lagi.

"Halo..."

"Bicara."

"Tuan Mu, itu.... kamera pengawas di ruang siaran, sudah sejak awal dirusak oleh seseorang." Di sebrang telepon yang bersuara adalah rektor Yang.

Yansen Mu terkejut.

Sudah sedari awal dirusak?

Ternyata Tiara Han kejam juga dalam melakukan sesuatu.

Sepertinya karena bergantung pada latar belakang Elang Hitam, gadis itu bahkan merendahkan universitas Nanqiong.

"Tuan Mu, aku takut sudah tidak ada rekamannya lagi dan sulit untuk diinvestigasi." Ucap rektor Yang sambil mengelap keringat dingin. Rektor Yang juga sangat khawatir. Barusan saat Tifanny Wen lapor diri setelah cuti sekolah, wanita itu juga dilakukan tidak adil, dirinya sebagai rektor pun juga tidak bisa menginvestigasi hal ini.

Sekarang sudah hampir malam, tes hari ini sudah selesai. Setelah tes, rektor Yang langsung disibukkan dengan masalah Tifanny Wen yang diperlakukan secara tidak adil.

Bahkan makan malam saja belum.

"Tidak perlu dicari." Alis Yansen Mu naik ke atas, matanya seperti merenung lalu langsung berkata: "Masalah ini tidak perlu campur tangan sekolah."

"Ya." Rektor Yang mengelap keringat dinginnya lalu menjawab.

Yansen Mu kembali menutup telepon. Setelah berpikir, pria itu mengambil laptopnya lalu masuk ke sistem kamera pengawas universitas Nanqiong....

Baru Yansen Mu mengetik sebentar di atas keyboard, ponselnya kembali berdering....

"Halo, tuan." Suara yang terdengar sangat berat.

Itu suara Ardi Xu, anggota intelijen.

"Hm. Ada petunjuk baru apa?" Tanya Yansen Mu.

"Ada, tuan. Hari ini akan ada beberapa orang kriminal akan bertransaksi senjata militer dengan pria luar di Puri bar." Jawab Ardi Xu.

"Bar?" Yansen Mu terkejut, "Tempat yang dipilih cukup baru dan berkelas."

"Bar di pulau Nanqiong sangat sangat kacau, juga ada banyak mafia di sana. Di sini banyak yang memilih bar sebagai tempat bertransaksi." Jawab Ardi Xu.

"Apa itu informasi yang bisa dipercaya? Apa transaksi kali ini ada hubungannya dengan perintis pasar terbesar alat militer?" Tanya Yansen Mu.

Jika hanya penyelendupan saja, Yansen Mu akan langsung menyuruh orang untuk menangkap.

Tujuan akhirnya adalah bos besar dari pasar terbesar alat militer bawah tanah yang sekarang.

Ardi Xu menjawab: "Mereka mengatakan bahwa identitas pria luar itu sebagai ketua pengawas perusahaan televisi milik keluarga Gu di luar negeri. Dia adalah orang berbakat yang dibayar mahal sekali oleh keluarga Gu."

Begitu mendengar jawaban ini, perasaan Yansen Mu agak membaik.

Ada hubungannya dengan keluarga Gu?

Kalau begitu, itu layak untuk dia sambangi.

Hanya saja...

"Informasi ini datang dari mana?"

"Orang dalam yang berhubungan dengan keluarga Gu yang membeberkannya. Orang dalam itu baru saja berkomunikasi denganku. Aku sudah tahu identitasnya. Dia juga orang berbakat negara Long yang sedari kecil dilatih. Kode namanya Dumbo!" Jawab Ardi Xu.

"Hm?" Yansen Mu tertawa, "Siapa nama aslinya?"

"Aku tidak bisa menemukannya. Pria itu juga tidak bersedia memberi tahu."

Yansen Mu juga tidak terlalu ingin tahu jawabannya, setelah berpikir sebentar, Yansen Mu mengangguk lalu berkata: "Malam ini, aku sendiri yang akan ke Puri bar. Kamu pikirkan jalan keluar untuk mengatasi transaksi yang akan dijalankan mafia dan mencari tahu identitas lengkapnya serta cirinya."

"Ya, tuan."

Ardi Xu mengerti, maksud Yansen Mu adalah tuan ingin dirinya menggantikan posisi mafia ini, berpura-pura menjadi si mafia lalu pergi bertemu pria luar tersebut.

……

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu