Cinta Setelah Menikah - Bab 145 Seluruh Netizen Meminta Maaf (1)

Yansen Mu berkata: “mari, minum ini.”

Yansen Mu menyuap Tifanny Wen sesuatu yang ada di tangannya.

Tifanny Wen mengerutkan dahinya, “sekarang suasana hatimu sedang bagus?”

Mengapa dia merasa orang ini suasana hatinya sangat baik?

Suasana hati Yansen Mu tentu saja sangat baik. Akhirnya masalah di sosial media sudah terselesaikan. Kelak gadis ini bisa senang Beberapa saat.

Dia tersenyum, berkata: “nanti akan ada orang yang datang melihatmu. Makan bubur dulu.”

“melihatku? Siapa?”

Yansen Mu tersenyum tak berbicara.

Tifanny Wen tidak ingin mem-pedulikannya. Lelaki ini, masih tidak mau beritahu.

Dia memakan buburnya dengan lahap. Saat ingin menyampaikan kalau buburnya dimasak dengan halus, tiba – tiba terdengar suara tuk tuk tuk…. Ada yang mengetuk pintu.

Yansen Mu langsung berdiri dan membuka pintu.

Tifanny Wen yang memakan bubur langsung mengangkat kepala, saat dia melihat pemandangan di luar pintu, dia tercengang, hampir menjatuhkan mangkuk di tangannya.

“Tifanny Wen, istirahat yang baik. Aku cinta kamu.”

Pertama, Tifanny Wen melihat penggemar perempuannya Anna yang pernah dia lihat, memegang bunga.

Sedangkan di sebelah perempuan, berdiri seorang lelaki gemuk yang terlihat seperti kakaknya.

Tifanny Wen masih mengingat mereka. Dia ingat, ibu Keluarga mereka, selalu menentang mereka untuk menjadi penggemarnya.

Di belakang kedua adik kakak itu, Tifanny Wen melihat satu Wens lagi.

meskipun dia tidak mengenal banyak Wens, tapi dari wajahnya yang tidak asing, dia bisa menebak kalau mereka adalah salah satu anggota.

“Tifanny, maaf.”

Tifanny Wen terkejut, dia masih belum sempat mengambil bunga dari Anna, sudah melihat seorang lelaki yang membawa bunga masuk, dengan ramah berkata.

Lelaki ini, Tifanny Wen mengingatnya. Orang ini, bukankah kemarin lelaki yang melemparkan telur kepadanya?

Sedangkan di belakang lelaki ini masih ada Beberapa lelaki dan Beberapa perempuan, sama dengan orang yang ada di jumpa fans itu, penggemar yang mencurigainya.

“Tifanny, sebelumnya kami yang salah menyalahkanmu. Tidak peduli apakah kamu memaafkanku atau tidak, aku ingin mengatakan maaf Kepadamu.”

Lelaki itu memberikan bunganya. Akhirnya Yansen Mu yang mengambil bunganya.

Meskipun saat ini Yansen Mu menemani Tifanny Wen, tapi banyak yang mengetahui, sebelumnya masih ada orang yang menemani Tifanny Wen.

Jangankan mereka tidak tahu identitas Yansen Mu.

Bahkan jika dia tahu kalau Yansen Mu adalah direktur Mu dari Sentrum Group, mungkin mereka juga tidak akan menganggap ada hubungan antara Tifanny Wen dan lelaki ini. Karena dari yang semua orang lihat, direktur Mu dari Sentrum Grup dan Tifanny Wen adalah sahabat.

Yansen Mu membalasnya, aura di tubuhnya tidak terlihat baik – baik. Dengan tatapan dingin melihat lelaki itu, seperti ingin memukulnya hingga mati.

“terima kasih, masalah yang sudah berlalu aku sudah tidak ingin membicarakannya lagi.”

Tifanny Wen dengan sikapnya yang biasa saja, masih dengan sopan mengatakannya. Lalu memijat kepalanya, seakan sangat pusing.

Sudah Bertemu penggemarnya, dia langsung berkata: “kita ganti waktu saja. Tadi sekretaris Tifanny Wen di luar mengatakan kalau kemarin Tifanny Wen kehujanan selama Beberapa jam, demamnya parah, kepalanya pasti tidak enak. Jika kita ada di sini dia tidak bisa istirahat dengan baik bukan?”

Setelah penggemar ini menyelesaikan perkataannya, penggemar lain langsung mengatakan selamat tinggal kepada Tifanny Wen, jika besok baru datang.

Lelaki yang melempar telur ini, juga bisa menebak kalau Tifanny Wen kehujanan karena ada hubungan dengan dirinya. Karena asisten Melly di luar sudah memberi tahunya.

Dia juga tidak menyalahkan kalau sikap Tifanny Wen kepadanya biasa saja, intinya dia yang bersalah. Saat ini melihat semua penggemar sudah keluar, dia juga ikut keluar.

Tifanny Wen berterima kasih kepada penggemarnya, juga tidak menahan kepergian mereka.

Tifanny Wen tidak berani menahannya. Kenyataannya gerakan dia saat memijat kepalanya adalah bohong. Jika tidak. Tuan Mu takutnya hanya akan mencari masalah dengan mereka.

Tifanny Wen dapat meyakini, tadi dia mendengar suara tulang berbunyi dari lelaki itu.

Dia juga tidak ragu kalau Yansen Mu punya keberanian seperti ini. Mungkin jika bukan mempertimbangkannya dia pasti sudah akan bertindak.

Tifanny Wen tidak salah menebak. Jika dia tidak mengusir penggemarnya, tuan Mu pasti tidak akan menahan diri untuk bertindak.

Tuhan tahu saat kemarin dia melihat Tifanny Wen di tengah hujan, pemikiran pertamanya adalah untuk membunuh semua yang membuat masalah ini.

Dalam hal membunuh, identitas seperti Yansen Mu ini tidak mungkin tidak pernah melakukannya.

“Baiklah, tuan Mu. Tutup pintu. Suapi aku bubur.” Tifanny Wen melihat suasana hati orang itu belum kembali. Dia langsung berkata.

Yansen Mu menganggukkan kepalanya. Baru menutup pintu dan menyuapinya bubur.

Tifanny Wen tersenyum.

Lelaki ini, mendengar perkataannya dengan patuh. Memintanya untuk menyuapinya dia benar – benar melakukannya. Jika orang luar tahu kalau direktur Mu dari Sentrum Grup mudah di perintah.

Tifanny Wen merasa, seluruh perempuan di dunia akan iri terhadapnya.

Setelah Tifanny Wen memakan bubur, dia membuka sosial media.

Bagaimana pun dia merasa, meskipun dia sangat peduli terhadap masalah ini, tapi hidup tetap perlu di jalani. Meskipun masalah ini tidak berjalan baik, tapi tetap harus di hadapi.

Tapi, dia tidak terpikirkan, saat membuka sosial media. Ternyata dia melihat pemandangan seperti ini.

“ini….”

Tifanny Wen melihat jutaan orang meminta maaf di akunnya.

Benar – benar tidak percaya dengan matanya.

“kenapa?” Yansen Mu bertanya dengan tenang.

Tifanny Wen tidak menjawabnya, tiba – tiba melihat trending topic. Melihat bukti yang ada, baru mengerti semua masalah ini.

Senang? Jika tidak senang, itu bohong.

Dia menaruh ponselnya, mengerutkan dahi melihat ke arah lelaki yang sedang menggunting kuku nya, di sebelah telinganya teringat ucapan lelaki itu kepadanya.

Dia berkata: kalau dia adalah perempuannya, dia adalah nyonya Mu. Mengapa tidak ada kesadaran sebagai nyonya Mu?

Apa itu Nyonya Mu?

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu