Cinta Setelah Menikah - Bab 294 Tifanny Wen (1)

Tetapi, para mahasiswi di jurusan bahasa yang sungguh memiliki keberanian untuk tes sebenarnya tidak sampai 50 orang. Totalnya ada 30 orang.

Maka dari itu, orang yang mengikuti tes adalah 30 mahasiswi jurusan bahasa, ditambah 37 mahasiswi yang sungguhan tampil. Besok, 38 mahasiwi yang tersisa akan mulai berbaris.

Selesai menyapu, Tifanny Wen makan siang di kantin. Setelahnya, dua mata kuliah di siang hari... Tifanny Wen kembali izin, dia bersiap pergi ke aula untuk mencoba tes.

Ya benar, besok tentu saja Tifanny Wen juga mendaftar. Lucu ya, mimpi Tifanny Wen selalu berada di panggung internasional, wanita itu datang belajar ke jurusan bahasa internasional juga demi jalannya di masa depan. Sekarang jelas dibandingkan dengan yang dia bayangkan, kesempatan ini lebih bagus, tentu saja Tifanny Wen tidak mungkin tidak meraih kesempatan ini.

Di saat yang sama Tifanny Wen juga merasa terkejut dan tak berdaya.

Kenapa kesempatan seperti ini waktunya tidak diganti saja? Tifanny Wen ingin sekolah dengan tidak dikenali, tapi dirinya juga ingin ikut tes, tidak terpilih ya tak masalah. Tapi jika dipilih, sepertinya untuk tidak terlihat akan sulit....

Tetapi, Tifanny Wen juga tidak menyerah karena alasan ini.

Biar saja! Jalani dan lihat!

Untungnya, mata kuliah yang diambil rata-rata semuanya mata kuliah umum, mata kuliah jurusan sangat sedikit.

Saat ini Tifanny Wen lebih awal pergi ke lobi tempat tes. Para mahasiswi yang datang untuk mengikuti tes, hampir semuanya sudah sampai.

Hanya saja sekarang mereka belum dipanggil. Saat ini mereka hanya berbaris di depan pintu masuk.

Baru Tifanny Wen berjalan mendekat, Tifanny Wen langsung mendengar suara teriakan: "Tifanny, kenapa bisa kotor begini?"

Itu suara Hendra Wang.

Sedari awal Tifanny Wen sudah sadar Hendra Wang berdiri di pintu masuk. Begitu mendengar ucapan itu, Tifanny Wen langsung berlari ke sana, melihat lobi ruang siaran yang dijadikan tempat tes.

Begitu melihat, tatapan Tifanny Wen agak dingin.

Karena saat ini, di dalam lobi ruang siaran, tidak disangka dibandingkan dengan yang dia lihat sebelumnya, menjadi lebih kotor lagi. Selain ada bekas kulit kuaci yang tersebar, masih ada berbagai macam minuman. Sepertinya sekarang terlihat sangat tragis.

"Kamu ingin memberontak, kan? Kamu balas dendam?" Hendra Wang tiba-tiba memarahi, mata pria itu tepat sekali sedang melihat ke arah Tifanny Wen.

Dan begitu mendengar suara makian, para mahasiswi melihat ke arah Tifanny Wen. Terlebih lagi tadi para mahasiswi mendengar sebutan Hendra Wang ke Tifanny Wen, rasa penasaran mahasiswi semakin besar.

Ketika mendengar nama tersebut, mereka semua terkejut. Begitu melihat wajahnya... tidak sedikit mahasiwi tanpa sadar berpikir, wanita ini pasti pernah operasi plastik agar mirip Tifanny Wen.

Terkait mengapa wanita itu dipanggil Tifanny Wen... tidak sedikit mahasiwi yang berpikir bahwa wanita ini sengaja mengganti nama. Bagaimanapun juga, di zaman seperti ini, demi idola mereka, tidak sedikit orang mengganti nama seperti artis idolanya.

Tidak sedikit wanita mengeluarkan tatapan merendahkan pada Tifanny Wen. Hehe, wanita plastik.

"Kotor sekali, kamu tidak tahu kebersihan ya? Kenapa? Kamu berpikir menggunakan cara kotor?" Saat ini, di antara kumpulan mahasiswi terdengar sebuah suara.

Itu suara Tiara Han.

Tifanny Wen menoleh, saat itu tatapannya jatuh ke Tiara Han yang berada di kumpulan mahasiswi. Tifanny Wen langsung sadar wanita ini dan mahasiswi di sebelahnya tertawa merendahkan untuk memprovokasinya. Di wajah tersenyumnya jelas sekali tidak ada maksud baik.

Tifanny Wen langsung mengerti. Ruang siaran ini menjadi lebih kotor pasti ada hubungannya dengan mahasiswi ini.

Tentu saja Tifanny Wen tidak pernah menyakiti perasaan mahasiswi lain.

Tetapi Tiara Han adalah bos besar di kelas. Identitas wanita itu dikenal sebagai adik perempuan dari ketua geng Elang Hitam, tidak ada orang yang berani berhubungan dengannya.

Jadi, hanya melihat tatapan tidak senang Tiara Han padanya, yang lain juga akan mengikuti Tiara Han untuk melawan dirinya.

Sebelumnya Tifanny Wen pernah mendengar Gina Si dan Luna Jiang berkata, kalau di kelas tidak ada banyak orang yang berani bicara pada Tiara Han.

Tiara Han adalah penggemar Queenie Si dan dirinya terlihat seperti penggemar Tifanny Wen lalu dirinya juga begitu dekat dengan Gina Si. Dalam waktu dekat... situasi buruk pada Queenie Si bisa dibilang tragis.

Setelah diungkap keburukannya, Queenie Si selalu menjadi pembicaraan publik. Queenie Si selalu bersembunyi, tidak berani keluar untuk merespon.

Tiara Han sebagai fans loyal Queenie Si tidak bisa menyalahkan Gina Si, lalu semua kemarahan wanita itu dilampiaskan kepada Tifanny Wen.

"Duh, kotor sekali. Tidak ada yang membersihkan?"

"Ada, dia orangnya. Tapi semakin dibersihkan malah semakin kotor. Hari ini sutradara Ken akan muncul di sini, jadi kemungkinan besar masalah ini besok akan masuk ke pencarian terpanas. Sampai saat itu tiba, mungkin wanita ini akan menggunakan cara ini agar dikenali semua orang, dikomentari oleh publik. Aku lihat, dia menggunakan cara ini untuk menarik perhatian. Bagaimanapun juga, di zaman seperti ini, semakin banyak orang yang menggunakan cara sensasional."

"Besok, tidak mungkin di pencarian terpanas ada berita 'Sutradara Ken tiba di Universitas Nanqiong, bertemu dengan mahasiswi pembuat onar di tempat tes' kan?"

"Menjijikan. Menggunakan cara sensasi untuk mengikuti tes ini. Ini bisa menjelekkan nama sekolah kita."

……

"Apa yang terjadi?"

Ketika para mahasiswi sedang menyalahkan Tifanny Wen, saat itu dari tempat tidak jauh, empat orang berjalan menghampiri.

Keempat orang itu kebetulan adalah Yansen Mu, Lanny, sutradara Ken dan tentu saja ada Aji yang mengikuti Yansen Mu.

Yang bertanya 'apa yang terjadi' adalah rektor kampus.

"Bukankah di sini tempat tesnya? Kenapa kotor sekali? Tidak ada yang membersihkan?"

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu