Cinta Setelah Menikah - Bab 288 Tifanny, Aku Gugup (1)

"Pakai ponselmu. Telepon tuan Mu dan suruh dia kemari menjemputku." Titah Tifanny Wen.

Walaupun saat ini Tifanny Wen memegang kendali, tapi dalam hatinya wanita itu juga mengerti, saat ini dirinya tidak cukup serampangan. Dirinya harus bertemu Yansen Mu, kalau tidak, rasa aman dari dirinya bagaimanapun tidak akan kuat.

Bagusnya saat ini Jeremy Fan tidak memiliki pilihan lain, pria itu hanya bisa mengambil ponselnya menelpon Yansen Mu.

"Beritahu tuan Mu, suruh dia menjemputku di bandara Nanqiong." Tifanny Wen menatap Jeremy Fan.

Jeremy Fan mematung, setelah panggilan tersambung, tanpa menunggu suara Yansen Mu, Jeremy Fan langsung melemparkan ucapan, "Pria bermarga Mu, wanitamu menyuruhmu menjemputnya di bandara Nanqiong."

Setelahnya, tanpa menunggu jawaban Yansen Mu, Jeremy Fan mematikan telepon tersebut.

"Kenapa kamu menyuruhnya ke bandara Nanqiong?" Baru menutup telepon, Jeremy Fan bertanya penasaran, "Tifanny, jangan bilang kalau kamu ingin meninggalkan pulau Nanqiong."

"Betul. Hari ini aku memesan tiket pesawat. Awalnya aku hanya bermain-main di sini. Aku harus pergi ke luar negeri untuk sekolah." Jawab Tifanny Wen, "Kenapa? Apakah kamu tidak tahu kalau aku masih harus sekolah?"

Jeremy Fan kembali mematung.

Sebenarnya Jeremy Fan sungguh memikirkan masalah ini.

Jadi, wanita ini berencana pergi ke bandara dan meninggalkan pulau Nanqiong?

"Ayo pergi, ketua Fan."

Tifanny Wen tidak berkata apa-apa pada Jeremy Fan, langsung menyuruh Jeremy Fan mengarahkan jalan.

Awalnya saat di jalan, Jeremy Fan berencana mencari kesempatan untuk merebut pistol. Tapi sampai saat ini, sialannya dirinya masih takut dengan Tifanny Wen.

Tetapi...

Setelah Tifanny Wen membawa Jeremy Fan keluar, Jeremy Fan langsung tahu masalah ini lebih sulit dari yang dia bayangkan.

Wanita ini jelas sekali sangat berhati-hati. Tifanny Wen membawanya masuk ke dalam mobil lalu menggunakan Jeremy Fan untuk mengancam supir muda Jeremy Fan untuk menyetir mobil.  Dari awal sampai akhir tidak ada sedikitpun muncul kelonggaran dan juga tidak disangka tidak ada sedikipun kesempatan untuk Jeremy Fan membalas balik.

"Tifanny, kalau kamu tidak menjadi wanitaku, kamu benar-benar menyia-nyiakan bakatmu."

Di perjalanan, Jeremy Fan menggertakan giginya sambil berucap: "Kenapa kamu selalu ingin berakting? Kamu bisa menjadi polisi."

Tifanny Wen mengabaikannya.

Selama di perjalanan, Jeremy Fan sama sekali tidak bisa menggoyahkan konsentrasi Tifanny Wen. Pistol di tangan Tifanny Wen, dari awal sampai akhir selalu terarah ke titik vital Jeremy Fan.

Tetapi walaupun begini, jelas sekali Tifanny Wen tidak lebih lega dari Jeremy Fan.

Ketika mobil sampai di dekat bandara, dahi Tifanny Wen sudah dipenuhi keringat dingin.

Di sisi lain, Jeremy Fan bersandar kursi mobil dengan santai, wajahnya terlihat senang.

"Hentikan mobil, buka pintunya."

Setelah mencapai tujuan, Tifanny Wen menghela napas. Supir Jeremy Fan melihat Tifanny Wen masih menahan Jeremy Fan. Supir tersebut tidak memiliki cara lain, terpaksa membuka pintu.

"Kamu keluar dulu." Ucap Tifanny Wen pada sang supir.

Terpaksa sang supir keluar.

Tifanny Wen tiba-tiba mengulurkan tangan untuk berhenti, lalu menerobos keluar.

Jelas, Jeremy Fan sedang menunggu Tifanny Wen mengulurkan tangan, baru menunggu, Jeremy Fan langsung berbalik, tiba-tiba ingin menangkap Tifanny Wen, tapi tiba-tiba malah mendengar Tifanny Wen berteriak keras, "Aahhh! Di sini ada penggemar gila. Aku Tifanny Wen...."

Gerakan Jeremy Fan berhenti, setelahnya... Jeremy Fan hanya bisa menarik tangannya kembali sambil menggeram, tidak berani berbuat sembarangan di tempat seperti ini.

Di sini dekat bandara, ada banyak orang.

Jika ini di tempat lain, ketika Tifanny Wen turun dari mobil, Jeremy Fan pasti bisa menangkap Tifanny Wen.

Tapi di sini?

Hehe! Setelah Tifanny Wen berteriak 'Aku Tifanny Wen', melakukan hal tersebut tambah tidak mungkin.

Karena saat ini kumpulan orang sudah berjalan kemari. Mana mungkin Jeremy Fan berani menangkap Tifanny Wen, pasti mobil ini juga tidak bisa pergi. Walaupun Jeremy Fan lebih memberanikan diri, pria itu juga tidak berani di kumpulan banyak orang menangkap seorang artis besar dan populer ini.

"Tif... tifanny? Kamu kenapa?"

Lihat, di sini tidak hanya ada penggemar Tifanny Wen yang  berlari kemari untuk bertanya keadaan Tifanny Wen.

"Di sini ada penggemar gila. Dia ingin menggodaku."

Tifanny Wen menunjuk Jeremy Fan.

Jeremy Fan marah.

Karena, dengan cepat sudah ada sekumpulan penggemar Tifanny Wen yang menendang dan menginjak mobil Jeremy Fan.

Yang paling membuat marah adalah...

"Tuan, kami adalah polisi. Ada orang yang melapor, mereka curiga anda membawa benda terlarang. Silahkan tunjukan identitas anda, tolong kerja samanya."

Mobil Jeremy Fan belum sempat pergi, tiba-tiba sudah melihat ada banyak polisi berseragam berjalan ke arah Jeremy Fan.

Jeremy Fan: ....

Benda terlarang?

Apanya benda terlarang?

Siapa yang melapor?

Wajah Jeremy Fan menggelap, lalu pria itu melirik ke luar jendela mobil sudah ada banyak orang yang mengerubungi Tifanny Wen, Jeremy Fan juga melihat saat ini Tifanny Wen melihat ke arahnya, tapi tatapan wanita itu lugu tak bersalah, sepertinya... bukan Tifanny Wen yang melaporkannya.

Siapa yang melapor? Dengan cepat Jeremy Fan mendapatkan jawaban.

Karena tatapan Jeremy Fan kembali bergerak dan sadar kalau di kerumunan itu... ada keberadaan sebuah mobil modifikasi yang sederhana. Di dalam mobil itu, tatapan seorang pria dengan dingin memperhatikannya... Yansen Mu!

Bahkan jika dipisahkan oleh kerumunan orang, udara dan jendela mobil, Jeremy Fan masih bisa merasakan kalau tatapan pria yang tidak jauh darinya dipenuhi aura membunuh!

"Heh!"

Jeremy Fan tertawa dingin.

Mungkin kamu tidak berhasil?

Di mobil kami, tidak ada benda terlarang.

Salah...

Sepertinya ada pistol!

Karena Tifanny Wen sialan itu meninggalkan benda itu di dalam mobilnya!

……

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu