Cinta Setelah Menikah - Bab 80 Syuting di Tengah Hujan (1)

Menggunakan pemikiran “gila” untuk mendeskripsikannya.

[netizen pertama: acara ini sangat mengerjai orang. Apakah tidak bisa mendengar perasaan Tifanny Wen, bertanya dahulu orang yang ada di telepon itu siapa? Jika aku menjadi dia, aku pasti akan menangis keras.]

[netizen kedua: meskipun aku tidak menyukainya, tapi mengapa… aku merasa kasihan.]

[netizen ketiga: awkward banget! Ternyata menelepon ayah. Sepertinya Tifanny Wen kabur dari Rumah, terhadap ayahnya, dia masih sangat rindu.]

Tim acara meskipun sempat ingin menghapus bagian Tifanny Wen menelepon ayahnya. Tetapi bagian dia berinteraksi dengan ayahnya, dapat membuat semua orang terharu.

Selain beberapa orang merasa terharu karena Tifanny Wen, masih ada Beberapa orang yang merasa kasihan. Saat ini, keadaan saat ini juga di perhatikan oleh Beberapa penulis, semua orang menggunakan contoh ini untuk menulis artikel “percintaan yang tidak disetujui orang tua apakah perlu di lanjutkan”.

Tentu saja, kasus Tifanny Wen, bukan hal yang harus di pelajari perempuan.

Beberapa perempuan, terutama perempuan yang lebih mandir, juga ada Beberapa orang yang mengomentari Tifanny Wen “syukurin” atau “karma sendiri”.

Siapa suruh dulu karena percintaan, juga bisa mengorbankan keluarganya.

Hanya saja, Beberapa orang ini tidak punya niat buruk kepada Tifanny Wen, hanya mengutamakan pendapat saja. Setelah mereka berbicara, tidak lupa memarahi Raymond Jiang dan Juwita Wen di sosial media mereka.

Iya! Karena masalah Tifanny Wen, bahkan banyak orang yang mengomentari Raymond Jiang dan Juwita Wen.

Bahkan dia sendiri….. meskipun banyak yang mengomentarinya karena kabur dari Rumah, juga tidak banyak yang memarahinya. Alasannya, tentu saja karena Tifanny wen masih dengan tulus meminta maaf kepada ayahnya.

Karena Netizen sudah mengetahui alasan Tifanny Wen mundur dari dunia entertainment, otak mereka justru lebih heboh daripada sebuah drama “ perempuan yang setelah di selingkuhi masih begitu tegar “, terutama setelah mendengar kalimat ayahnya “putriku, tidak takut untuk mengulang kembali”, justru membuat semua orang menantikan masa depan Tifanny Wen. Bagaimana pun juga, dia memang bisa bangkit kembali, benar – benar sebuah contoh baik yang “bisa mengulang kembali”.

Para Netizen, sangat menantikan perubahannya.

Karena itu, Tifanny Wen juga tidak banyak yang mengomentari, justru banyak yang memperhatikannya.

Terutama karena ayah Tifanny Wen……

Kalimat “putriku“, membuat orang sangat penasaran. Netizen semuanya meninggalkan pesan di sosial media, meminta untuk membocorkan latar belakang Keluarga Tifanny Wen. Latar belakang Tifanny Wen, menjadi pusat perhatian banyak orang. Aktris yang dapat berbicara “aku yang menghidupi direktur Jiang” ini, bagaimana membuat orang tidak penasaran. Saat yang bersamaan, banyak netizen tidak dapat menahan diri untuk memarahi Raymond Jiang dan Juwita Wen di sosial medianya.

Tentu saja, selain topik ini, juga banyak orang yang memperhatikan pergerakan Tifanny Wen di acara itu. Menyadari di sini, memang tidak ada yang buruk darinya.

Intinya….

Tifanny Wen sudah terkenal.

Selain itu, masalah dua tahun yang lalu bagaimana pun sudah berlalu begitu lama, dari penampilannya, banyak orang yang menimbulkan perasaan baik terhadap perempuan ini. Terutama karena orang yang tidak menyukai Juwita Wen, semuanya menjadi penggemarnya.

Sedangkan orang yang tidak menyukai Juwita Wen semakin banyak, penggemar Tifanny Wen menjadi banyak.

Bukan itu saja, di postingan akun official Sentrum Group untuk pemilihan juru bicara, hasil pemilihan Tifanny Wen, sudah melebihi Juwita Wen.

Situasi seperti ini, jika sebelum Audisi, pasti tidak ada yang bisa memprediksi. Bagaimanapun, Juwita Wen juga adalah aktris terkenal.

Terhadap gosip di internet…..

Tifanny Wen syuting seharian, tentu saja tidak memperhatikannya.

Sekarang, sudah jam 7 malam, Tifanny Wen belum menyelesaikan syutingnya. Beberapa hari laporan cuaca memprediksi kalau malam ini akan hujan, sedangkan Tifanny Wen, kebetulan ada syuting di tengah hujan, memilih untuk syuting di malam ini.

Karena malam ini, hujan deras.

Demi membuat terlihat lebih nyata, sutradara Zhang tidak berencana menggunakan hujan buatan, jadi memilih syuting di tengah hujan.

Dramanya kurang lebih seperti ini: karena di tim Erin Leng muncul pengkhianat, akibatnya orang yang sudah seharusnya berhasil di bunuh menjadi kabur. Erin Leng yang marah tetap pergi mengejar tahanan yang kabur. Karena dia tahu, begitu tahanan kabur, akan membawa banyak masalah.

Drama malam ini, adalah taruhan. Jika membunuh tahanan, maka menang, jika tidak berhasil, maka kalah. Kalah sama dengan mati.

Sedangkan hujan… sejak awal memang tidak ada. Saat lagi mengejar tahanan tiba – tiba turun hujan deras.

Di hujan ini muncul topik penting, bukan yang lain, yaitu pertengkaran.

Di antara “Five Musts”, sebagai Erin Leng yang hebat, di bagian pertengkaran ini menjadi yang paling di nantikan oleh para penonton.

Apalagi, di pertengkaran kali ini, ini pertama kalinya menunjukkan kehebatan dari Erin Leng.

Sebelum ini, yang di ceritakan adalah masa anak – anak Erin Leng.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu