Cinta Setelah Menikah - Bab 151 Suami Pelatih Tifanny Wen (2)

Tapi Tifanny Wen tidak pernah terpikirkan, pelatih mereka ternyata separah ini. Perempuan berlari lapangan 15 putaran di tambah 50 push up? Memang benar – benar kejam. Bagaimanapun kebanyakan perempuan sulit melakukan push up jangankan 15 kali, bahkan 5 kali saja sulit.

Raut wajah Tifanny Wen sedikit tidak baik. Jika biasanya, dia tidak takut hukuman seperti ini. Tapi hari ini, dia… sakit perut!

Meskipun sudah di atasi. Tapi pulau Nanqiong ini benar – benar membuat perutnya tidak nyaman, kali ini dia sakit perut lagi. dan, sakitnya sangat parah.

Tifanny Wen mengelus perutnya, merasa tubuhnya tidak bertenaga, di tambah lagi matahari hari ini sangat terik, membuat bajunya penuh keringat. Hanya saja, dia masih menahan diri dan berlari ke lapangan dengan cepat bersama Gina Jing.

Untungnya, Gina Jing tahu tempat latihannya. Setelah membawa Tifanny Wen Beberapa saat, menemukan tempat latihan mereka berkumpul. Hanya saja saat mereka sampai, latihannya sudah berlanjut lama. Se-gerombolan anak kuliah jurusan Bahasa asing sudah mengganti pakaian militer, sedang berdiri tegap di bawah matahari terik, dengan keringat yang terus menetes juga tidak ada yang berani memprotes.

“lapor pelatih, aku…. Kita adalah anak baru jurusan Bahasa asing, kita telat sedikit.”

Setelah menemukan teman sekelasnya, Gina Jing dan Tifanny Wen menghentikan langkahnya. Gina Jing menundukkan kepala, bahkan pelatihnya juga tidak sempat melihat wajahnya, langsung berkata.

Selanjutnya, dia seperti takut pelatih itu akan menghukumnya dan Tifanny Wen, langsung berdiri dan menjelaskan, “pelatih. Kita tidak sengaja telat. Ini karena teman sekamarku tidak enak badan, lalu aku menjaganya sebentar. Pelatih kita tidak berbohong, coba lihat temanku, wajahnya…. terlihat pucat, setelah datang ke pulau Nanqiong perutnya sangat sakit. Di tambah lagi masalah perempuan, benar – benar tidak enak badan baru terlambat. Pelatih anda sangat baik, jangan terlalu kejam ya…”

Gina Jing benar – benar cerewet, sudah saat seperti ini masih tidak lupa untuk berbicara panjang lebar.

Begitu mendengar perkataannya, pelatih bahkan belum membalasnya, Tifanny Wen sudah ingin menabrak dinding.

Sial! Gila… dia bahkan membocorkannya. Bukankah ini sekaligus memberitahu pelatih dan teman lain, kalau hari ini dia datang bulan? Sial, masalah perempuan, bagaimana bisa sembarangan di ucapkan?

Tifanny Wen kesal. Tapi berpikir akan lebih baik jika pelatih mengetahuinya, dari pada di hukum. Dia juga tidak membalasnya, hanya menundukkan kepala, dengan wajahnya yang tampak tidak enak badan.

Lagi pula, dia adalah aktris, berpura – pura seakan dia tidak enak badan sangat mudah. Terhadap hal berpura – pura seperti ini, Tifanny Wen juga tidak merasa keberatan. Sebenarnya, dia selalu merasa, mengikuti latihan militer saat datang bulan, bukan semangat, melainkan mencari masalah sendiri.

Mengenai seperti apa pelatihnya… Tifanny Wen belum melihat wajahnya. Saat mereka datang tadi, pelatih ini masih membelakanginya dan Gina Jing. Saat dia belum membalikkan badan, Gina Jing sudah berbicara panjang lebar.

Saat ini, murid lain sedang berdiri tegap. Tidak ada suara di sekelilingnya. Tidak ada yang berani bicara, hanya murid yang berdiri tegap, saat ini merasa tegang karena Tifanny Wen dan Gina Jing.

Hah? Apa?

Lagi – lagi orang yang telat karena datang bulan?

Baru saja tadi ada perempuan yang telat karena datang bulan. Sedangkan perempuan tadi dengan wajah merahnya yang terlihat pasrah menjelaskan kepada pelatih, dan akhirnya… tetap di hukum. Dan dibandingkan dengan perempuan yang tidak mencari alasan, masih di tambah 10 push up.

Maksud pelatih adalah: saat pelatihan militer apa pun alasannya, setelah terlambat pasti akan menerima hukuman. Karena, prajurit, yang terpenting adalah catatannya.

Mengapa ada yang datang dengan alasan datang bulan lagi.

Baiklah, mungkin ini bukan alasan. Tidak peduli apakah benar atau tidak, pelatih ini pasti tidak akan percaya.

“apakah kamu yang tidak enak badan?”

Tentu, pelatih yang mendengar laporan itu, langsung membalikkan badan, dengan tatapan dinginnya melihat ke arah Tifanny Wen yang tidak enak badan, bertanya.

Suara ini, terdengar dingin, tidak ada perasaan apa pun, semua orang yang mendengarnya merasa tidak enak.

Sedangkan setelah Tifanny Wen mendengarnya, badannya bergetar, sesaat langsung mengangkat kepalanya.

Itu dia!

Tifanny Wen menatap orang ini, tidak percaya lelaki berpakaian militer di depannya ini, benar – benar tidak percaya saat ini, di tempat ini, bisa di sini Bertemu dengan lelaki ini!

Yansen Mu!

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu