Cinta Setelah Menikah - Bab 8 Tuan Muda Sentum Group

"Bagaimana hasil audisinya?"

Dia segera menerima balasan dari Tifanny Wen:

"Seharusnya tidak akan dipilih. Aku dengar-dengar, Baining Entertainment telah menetapkan Juwita sebagai karakter Erin Leng di Five Musts."

Telah diputuskan?

Yansen Mu tidak terlalu terkejut ketika dia melihat pesan ini, sepertinya dia telah menduga hasilnya akan seperti ini. Bukankah industri hiburan memang seperti ini?

Dia tidak meletakkan ponselnya. Sebaliknya, dia tiba-tiba memutar nomor telepon.

Dengan cepat...

Di kantor direktur Baining Entertainment, Kenny Qin, yang sedang memegang file tebal di tangannya, tiba-tiba mendengar nada dering ponselnya.

"Hei... Komandan Mu. Oh bukan, aku seharusnya memanggilmu direktur baru dari Sentum Group sekarang. Bagaimana, apakah kamu lagi-lagi dipaksa untuk menikah oleh keluargamu? Sudah kubilang aku sedang sibuk sekarang, nanti ketika kita berkumpul bersama lagi, aku baru akan menghiburmu, oke?"

Ketika Baim Qin melihat nama yang dikenalnya di layar ponsel, dia langsung menekan tombol mengangkat telepon. Jelas-jelas ada cemoohan di dalam nada suaranya.

Orang yang berani mengolok-olok tuan muda dari Sentum Group seperti ini hanyalah Kenny Qin dan Baim Su, komite disiplin kota X yang baru saja menjabat.

Hanya karena mereka bertiga benar-benar adalah sobat yang karib, mereka tumbuh besar bersama, pergi ke sekolah bersama, menyombongkan diri dan berkelahi. Dulunya, mereka selalu melakukan sesuatu bersama-sama.

Hanya saja, sekarang, Yansen Mu di bidang miiter, Baim Su di bidang politik, dan Kenny Qin di bidang bisnis, jadi mereka tidak punya begitu banyak waktu untuk berkumpul lagi.

Tentu saja, berdasarkan prestasi besar keluarga Mu, kakek Mu hanya memiliki seorang cucu laki-laki yaitu Yansen Mu. Sentum Group yang dibangun oleh keluarga Mu adalah sebuah perusahaan besar yang beragam, yang mencakup berbagai industri dan dapat dikatakan sebagai raksasa dalam komunitas bisnis dalam negeri. Kakek Mu semakin tua, dan ayah Yansen Mu bersifat politis, sehingga tanggungan penerus perusahaan jatuh pada Yansen Mu yang mengalami cedera dan pergi ke luar negeri untuk melakukan tugas-tugas rahasia militer.

Pensiun karena cedera juga merupakan alasan yang bagus.

Yansen Mu sekarang telah pensiun dari wilayah militer dan telah mengambil alih Sentum Group, sehingga dia dapat dianggap telah meninggalkan militer untuk melakukan bisnis.

"Aku bertanya padamu, apakah Five Musts diinvestasikan oleh Baining?"

Yansen Mu langsung memisahkan diri dari topik Kenny Qin tentang 'dipaksa nikah', dengan sedikit lengkungan di sudut bibirnya, dia mengatakan: "Seleramu melihat wanita masih saja belum meningkat, Juwita tidak cocok sebagai karakter Erin Leng di Five Musts."

Kenny Qin di ujung telepon terdiam, seperti kaget, dia berkata "Hah?"

Dia tidak salah dengar. Yansen Mu masih bisa mengikuti berita tentang artis kecil seperti Juwita Wen?

“Hapuskanlah dia, ada yang lebih bagus darinya."

Yansen Mu kembali mengucapkan satu kalimat demi satu kalimat.

Kenny Qin di ujung telepon terpana, menatap nomor telepon di ponsel untuk waktu yang lama.

Aneh, itu panggilan dari Yansen Mu. Jangan katakan padanya bahwa tuan muda ini menghubunginya secara khusus demi insiden kecil di industri hiburan yang bahkan tidak pernah dia ikuti?

Hantu macam apa Juwita Wen?

"Alasannya?" Tanya Kenny Qin.

"Dia tidak cocok."

"Apakah kamu tahu karakter dari Erin? Apakah kamu pernah mencari tahu tentang Five Musts?"

"Tidak."

Kenny Qin: ...

Direktur Qin dari Baining Entertainment memalingkan matanya diam-diam karena tidak bisa berkata-kata. Dia hanya ingin bertanya kepada tuan muda itu apakah dia salah makan obat hari ini, tetapi Yansen Mu di ujung telepon telah menutup telepon.

Kenny Qin menatap ponselnya untuk waktu yang lama.

Tentu saja, dia membuat panggilan telepon ke sutradara "Five Musts" setelah melamun, dan berkata, "Aliando, apakah Juwita akan menandatangani peran utama dalam Five Musts? Gantilah dia, carilah yang lebih cocok. "

...

Di bandara, Yansen Mu menjatuhkan ponselnya dan menyalakan mobilnya dengan ringan, langsung mengabaikan pandangan terkejut dari adik perempuannya di kursi penumpang depan:

"Kak, apakah kamu sakit? Kapan kamu mengikuti hal-hal kecil seperti itu? Atau apakah artis kecil bernama Juwita itu sudah memprovokasimu?"

Yansen Mu tidak menjawab dan hanya fokus pada mengemudi.

Helen Mu meliriknya tanpa daya, "Labu bodoh! Pantas saja kamu tidak memiliki istri. Aku dengar-dengar, kakek mengatakan bahwa bibi sudah memilihkan Julia Bai, direktur dari biro pajak untukmu, lalu nenek memberimu batas waktu. Jika kamu tidak menikah dalam sebulan, kamu harus menikahi Julia. Bagaimana menurutmu? Hei kak... Kubilang padamu bahwa kamu tidak boleh menikahi orang lain. Terlepas dari betapa buruknya reputasi tunanganmu, Tifanny, sekarang, tetapi aku yakin dia adalah gadis yang baik. Bagaimana rumor-rumor yang disebarkan oleh orang-orang bisa dibandingkan dengan hubungan teman baikku dengannya selama beberapa tahun?

Meskipun, Tifanny tidak pernah tahu bahwa aku adalah putri dari Sentum Group."