Cinta Setelah Menikah - Bab 179 Sangat Merindukanmu (2)

Perkataannya ini, jika pada hari biasanya, Tifanny Wen pasti menduga dirinya tidak akan pernah mengatakannya seumur hidupnya. Biarpun diganti dengan orang lain, dia juga merasa dirinya tidak bisa mengatakan itu. Tetapi setelah mengatakan itu, barulah dia menyadari bahwa dia sering mengatakan kata manja pada pria ini dengan sangat alami.

Tetapi, pria ini saat ini menatapnya dengan tajam.

Tifanny Wen sedang memikirkan tatapan matanya ini, juga sikapnya yang sebelumnya sangat memaksa, dia pasti tidak akan terbujuk dengan rayuannya.

Pada akhirnya

“Baik!” Yansen Mu tiba-tiba menganggukkan kepala.

Tetapi setelah menganggukkan kepala, dia tidak segera melepaskan Tifanny Wen, dia tiba-tiba tersenyum, lalu mengerutkan alis sambil bertanya padanya: “Lalu kamu? apa kamu rindu aku?”

“Rindu.” Tifanny Wen menuruti perkataannya sambil menganggukkan kepala.

“Seberapa rindu?”

“Rindu hingga ingin segera pulang denganmu.” Tifanny Wen mencibirkan mulut.

“Lalu berbuat apa setelah pulang?” tanya Yansen Mu.

Tifanny Wen dirayu hingga wajahnya memerah, tetapi dia juga tidak dendam dengan Yansen Mu yang sengaja menggoda dia, dia menjinjitkan kaki dan menempelkan bibirnya ke pipi Yansen Mu “Emuah”, setelah itu dia berkata: “Menyebalkan! sudah jelas mengerti, tapi malah sengaja bertanya!”

Menyebalkan?

Alis Yansen Mu sedikit mengkerut, dari sudut pandangan Tifanny Wen yang tidak begitu jelas, sudut bibir Yansen Mu terlihat sedikit mencibir.

Kemudian...........

Melepaskan Tifanny Wen.

Setelah itu, Yansen Mu masuk kedalam toilet pria.

Tifanny Wen buru-buru memakai gaunnya, lalu membuka pintu, seketika itu juga masuklah seorang wanita............

Sedangkan saat Tifanny Wen baru masuk ke toilet wanita, terdengar suara pintu, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu..........

“Hih.............awalnya pintu ini dikunci, kenapa sekarang terbuka?” didalam toilet, wanita yang baru masuk kedalam toilet itu merasa sedikit aneh.

“Pasti ada orang yang sengaja menguncinya. Pengunjung yang mengunci pintu ini pasti sudah pergi, jadi pintunya sudah terbuka.”

“Baiklah.” wanita itu pasrah, “Maaf merepotkanmu.”

<>

Dia berbicara sambil masuk kedalam toilet wanita.................

Ternyata hasil redaman suara di toilet ini sangat bagus.

Perbuatan Tifanny Wen dan Yansen Mu barusan, mereka seharusnya tidak mendengarnya.

Tetapi, sebenarnya suara perbincangan antara Tifanny Wen dan Yansen Mu memang sangat pelan.

Setelah wanita itu masuk kedalam toilet wanita, barulah Yansen Mu keluar.

Sedangkan saat Tifanny Wen keluar, wanita yang baru masuk kedalam toilet tadi sudah keluar meninggalkan toilet. Yansen Mu lebih dulu keluar dibandingkan dia.

Pengunjung pada malam hari memang sedikit, benar-benar tidak sampai seberapa dari mereka masuk ke toilet.

Menunggu sampai semuanya keluar, Tifanny Wen sudah memakai bajunya kembali dan berjalan ke depan cermin, dia melihat bekas luka memar berwarna ungu muda yang ada di tubuhnya itu dari dalam cermin, diam-diam dia memaki dengan suara pelan, “Benar-benar brengsek!”

Menyebalkan!

Gaun yang dia pakai adalah bermodel kerah rendah. Jika Aldric Long melihatnya, pasti dia bisa menebak apa yang terjadi padanya barusan.

Tifanny Wen tidak keberatan jika Aldric Long mengetahui jika dia sudah memiliki seorang kekasih dan sebagainya. Tetapi, dia tidak ingin Aldric Long tahu jika kekasihnya adalah Yansen Mu.

“Pokoknya, aku tidak akan mengijinkan kamu mengganggu kekasih Febby.”

Tifanny Wen mencibirkan mulut, tiba-tiba berceloteh sendiri.

Dia tiba-tiba mengerti kenapa Yansen Mu begitu keberatan jika dirinya berpura-pura sebagai kekasih Aldric Long. Karena, jika dia berani berpura-pura sebagai kekasih orang lain, dia juga akan keberatan. Bisa dikatakan bahwa mereka tidak bersedia.

Sehingga, hal yang dia takutkan adalah...........

Jika waktu itu itu tidak mengajukan gugatan cerai, mungkin dia tidak akan menyanggupi permintaan tutornya yang telah berjasa padanya itu.

Sekarang...........

Karena masalahnya sudah seperti ini. Dia hanya bisa menjalankan permintaan tutornya itu sampai selesai.

Tentu saja, ada 1 alasan. Yaitu dia merasa Aldric Long cepat atau lambat harus tahu bahwa dirinya adalah Tifanny Wen. Dan Tifanny Wen adalah seorang publik figur, dia tidak ingin membuat banyak orang tahu bahwa dia memiliki kehidupan asmara dengan identitas dia yang seperti ini.

Terutama adalah..........Aldric Long sekarang masih belum bisa meyakinkan dirinya sepenuhnya.

Tifanny Wen berpikir sambil mengelus luka yang ada di tubuhnya.

Saat dia keluar dari toilet, dia mengirim pesan kepada Aldric Long, dia mengatakan bahwa dirinya memiliki urusan lain, besok akan berbincang dengannya lagi. Sedangkan hari ini, dia memiliki sedikit kesulitan yang mendadak, sehingga langsung pulang dan tidak ingin menunggunya.

Tifanny Wen tentu saja tidak ingin menampakkan dirinya. Luka di tubuhnya ini, bagaimana bisa dia menampakkannya?

Sedangkan Aldric Long.........seorang pria masih merasa sangat penasaran kenapa “Febby” dan “Tuan Mu” pergi ke toilet dengan sangat lama. Saat dia menerima pesan dari “Febby”, barulah dia menyadarinya. Pasti kekasihnya ini tidak akan masuk ke ruangan lagi, dan dia telah pergi meninggalkan kedai teh.

Baiklah! hari ini memang sudah malam, biarlah dia pulang terlebih dulu.

Sedangkan Tifanny Wen................

Setelah dia pergi meninggalkan kedai teh, dia langsung pergi ke tempat parkir untuk mencari mobilnya sendiri. Tifanny Wen mengemudikan mobil sendiri untuk datang kesini. Saat Tifanny Wen pergi bersama Aldric Long, Gina Jing mengatakan bahwa dia akan menunggunya didalam mobil.

Tifanny Wen sebelumnya tidak menyangka jika dirinya akan berpapasan dengan Yansen Mu, dia mengira dirinya akan ikut bersama Gina Jing pulang ke sekolah. Sehingga, dia tidak menolak saat Gina Jing mengatakan akan menunggunya.

“Gaunmu kenapa disobek?” ucap Gina Jing yang duduk didalam mobil saat melihat Tifanny Wen, ternyata sekali melihat Tifanny Wen, dia langsung memusatkan perhatiannya pada gaun Tifanny Wen.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu