Cinta Setelah Menikah - Bab 92 Perempuan Secantik Gambar (1)

Tetapi lawannya adalah Tifanny Wen, meskipun dia mencari masalah, lagi pula hubungan mereka juga sudah kacau.

Para netizen sedang berbisik, justru membandingkan penampilan kedua perempuan itu. Bagaimanapun karpet merah adalah tempat persaingan pada aktris, selamanya adalah topik gosip bagi para netizen.

Sedangkan reporter yang memotret, sudah memutuskan saat kembali, akan langsung menulis segala sesuatu yang berkaitan dengan karpet merah.

Media yang berkaitan, sudah memutuskan untuk menunggu semua aktris selesai berjalan, lalu membiarkan netizen untuk memilih, siapakah artis dengan penampilan terbaik malam ini.

Tentu saja, semua ini, bukanlah hal yang paling di perhatikan Tifanny Wen.

Dia melihat ke presenter lalu menganggukkan kepala dengan sopan, langsung berjalan masuk ke tempat acara.

Setelah Tifanny Wen menyelesaikan karpet merahnya, saat memasuki tempat acara, sebelahnya bertambah satu orang lagi bernama Melly, pengawalnya, yang disebutnya sebagai asistennya.

Awalnya, di acara seperti ini, tidak diperbolehkan membawa asisten, terlihat sedikit tidak sopan. Tetapi dia bersikeras ingin membawanya, satpam yang menjaga pintu juga tidak akan menahan artis. Orang yang melihatnya, juga hanya akan menganggapnya tidak sopan saja.

Setelah Tifanny Wen masuk, orang – orang melihatnya dengan tatapan menggoda, penasaran, atau menganga. Tentu saja, acara seperti ini kebanyakan dihadiri oleh lelaki, di tambah lagi di dunia entertainment ini siapa yang tidak punya gosip buruk, karena itu, saat ini kebanyakan lelaki, akan dengan sendirinya menyapa Tifanny Wen.

Lelaki, memang menyukai perempuan cantik. Apalagi Tifanny Wen di malam ini membuat orang – orang tidak bisa melepaskan pandangannya darinya.

“Tifanny, bisakah beri aku tanda tanganmu?”

Seperti saat ini, Tifanny Wen melihat lelaki dengan setelan jas memberikan pulpen ke arahnya, matanya tidak menahan diri untuk melihat ke atas dirinya, matanya seakan menyembunyikan permainan.

“halo, kamu adalah?”

Tifanny Wen dengan sopan mengambil pulpennya, terlihat terkenal.

“aku adalah Baim Su.” Ucap lelaki itu.

“halo, Tuan Su, kamu juga mengejar artis?” Tifanny Wen hanya merasa tidak asing dengan nama Baim Su ini, hanya saja dia tidak mengingatnya. Lelaki yang ada di depannya, terlihat tidak seperti orang yang mengejar artis.

Hanya saja, dia masih memegang pulpen dan bertanya :”tanda tangan dimana?”

“tanda tangan di sini saja.”

Tidak menunggu Baim Su membuka mulut, masih ada satu lelaki yang berdiri di hadapan Tifanny Wen, lalu memberikannya sebuah foto.

Lelaki yang berbicara ini, tentu saja adalah lelaki yang memberikan foto.

Tifanny Wen mengerutkan dahinya, begitu dilihat orang itu adalah Kenny Qin!

Dalam situasi seperti ini, jika Kenny Qin muncul, juga tidak di herankan.

Tifanny Wen tidak mengenal Baim Su, tetapi dia mengenal Kenny Qin. Begitu dilihat, dia tahu Kenny Qin memberikannya foto, jelas – jelas ingin meledek “kakak ipar” nya ini!

Tidak ada batasan!

Tifanny Wen melihat foto yang di berikan oleh Kenny Qin. Foto itu adalah foto lelaki yang sedang berenang. Menunjukkan postur tubuhnya, hanya menggunakan celana renang.

Hanya saja, setelah Tifanny Wen memutar matanya, dia tetap menandatangani foto itu. meskipun dia tahu itu hanya bermain saja, tetapi dia depan banyak orang ini, dia tidak bisa mengabaikan direktur Baining ini.

Tidak terpikirkan, Kenny Qin semakin tidak ada batasan, tidak menunggu Tifanny Wen menandatangani, tiba – tiba dia berkata: “Tifanny Wen, tanda tangan di sini, lalu sini…”

Sambil berbicara, dia menunjuk ke dadanya, dan juga celana renang berwarna merahnya.

Tifanny Wen:….

“pft…”

Baim Su yang belum mendapatkan tanda tangan, melihat Tifanny Wen yang berhenti sambil memegang pulpen, tiba – tiba tertawa.

Selanjutnya….

Tifanny Wen menggerakkan pulpennya, menandatangani di atas foto:

Di bagian dada, tertulis “ototnya terlalu lemah”;

Di bagian celana renang, tertulis “terlalu tertutup, tidak ada yang bisa dilihat”.

Setelah selesai, dia dengan tenang memberikan kepada Kenny Qin yang tidak mengetahui apa yang di tulis Tifanny Wen, dan tersenyum lebar ini.

Tidak terpikirkan …

Foto ini, justru di ambil oleh lelaki di sebelah Kenny Qin yang entah sejak kapan datang itu.

Tifanny Wen saat mengulurkan tangannya juga mengangkat kepalanya, kebetulan melihat Yansen Mu yang muncul di depan Kenny Qin seperti hantu, mengulurkan tangan dan mengambil foto yang sudah di tanda tangani itu.

“weh, itu foto yang Tifanny Wen tanda tangani untukku…”

Saat Kenny Qin ingin mengambil kembali, siapa tahu ada yang bergerak lebih cepat, dengan cepat mengesampingkan tubuhnya.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu