Cinta Setelah Menikah - Bab 201 Tuan Mu! Dia Adalah Orang Seperti Ini.... (2)

Ternyata….

Dia melihat raut wajah Yansen Mu yang berubah menjadi semakin tidak baik.

Wajahnya menjadi semakin gelap, suasana hatinya tidak baik.

Pasti karena Yansen Mu sudah membenci Tifanny Wen.

“foto ini, di ambil kemarin. Aku bahkan…. Tidak tahu mengapa Febby Wen begitu tidak tahu malu datang ke Keluarga Long hari ini.”

“tuan Mu, aku…. Tidak enak hati, bukannya aku sengaja menjelekkan teman mu. hanya saja kakek selalu mengajarkanku kalau perempuan harus menjaga tubuh sendiri, terutama perempuan dari Keluarga baik harus memperhatikan harga diri sendiri. Jadi aku yang melihatnya juga merasa tidak nyaman. Jika aku… pasti tidak akan berbuat hal seperti ini.”

Jennie Long melihat wajah Yansen Mu yang semakin gelap, dan takut lelaki ini berpikiran yang tidak – tidak kepadanya, terpaksa membuat image “aku hanya perempuan polos yang tidak terbiasa melihat perempuan seperti ini”.

Sedangkan dia begitu yakin Yansen Mu tidak akan menyukai perbuatan “Febby Wen” yang seperti ini, karena Tuan Mu adalah tentara.

Tentara selalu mempunyai aturan, paling membenci perempuan yang tidak taat aturan.

Sedangkan…..

Mengapa tuan Mu sudah melihat foto ini begitu lama, masih tidak memberikan komentar?

“tu…. Tuan Mu….”

“iya, aku sudah tahu.” Yansen Mu berkata.

“kalau begitu Febby Wen dia….”

Jennie Long ingin bertanya mengenai pendapat Yansen Mu saat ini.

Akhirnya dia belum selesai berbicara, Yansen Mu tiba – tiba berdiri, lalu…. Mengambil koran, dan beranjak pergi.

Sedangkan ponselnya, sudah di kembalikan.

Jennie Long:….

Tidak mungkin mencari Febby Wen untuk membantu kakaknya mendidiknya bukan?

…….

Tifanny Wen sebenarnya sekarang sudah tidak ada di kamar Aston. Tadi setelah belajar dengan Aston, dia sudah kembali ke kamar yang di siapkan Keluarga Long, setelah membereskan koper, dia menyiapkan air untuk air.

Meskipun sekarang bukan waktu mandi, tapi…. Tifanny Wen sebenarnya sedikit tidak suka karena pakaian ini sudah pernah di pakai Jennie Long.

Tadi dia langsung memakainya di toko, karena ingin membuat kesal nona Long itu.

Sekarang dia sudah membuat orang itu kesal, Tifanny Wen juga sudah ingin menggantinya, hatinya berpikir setidaknya baju ini sudah pernah di coba oleh Beberapa orang seharusnya di cuci dulu bukan.

Lagi bula, waktu makan malam belum tiba, dia mandi dulu, sepertinya waktunya cukup.

“baunya tidak enak.”

Setelah Tifanny Wen mempersiapkan air, dia melihat sekilas baju yang di pakainya, langsung melepaskannya.

Setelah dia mencoba airnya, dia melepaskan pakaian dalamnya. Tidak terpikirkan, tangannya baru mengenai pinggulnya, tiba – tiba merasa ada tangan yang memegang tangannya. Selanjutnya merasa ada sentuhan hangat di pinggulnya. Jelas – jelas tangan itu tiba – tiba datang “mencuri.”

“siapa….”

Tifanny Wen kaget, membalikkan badan untuk mempraktikkan gerakan “cara melindungi diri”, raut wajahnya yang pucat berbalik ke “serigala ” di belakangnya.

Tidak terpikirkan, cara ini tidak terpakai, dia melihat dengan jelas kalau serigala yang menghampirinya ini adalah Yansen Mu!

Tifanny Wen melepaskan mode bela dirinya, raut wajahnya yang pucat menjadi kemerahan, merah meronanya terlihat jelas, saat ingin memarahinya, tangan lelaki itu sudah menariknya, lalu dengan tangannya yang penuh tenaga itu, dirinya sudah menabrak dada lelaki itu.

Tangan Lelaki yang satu itu memeluk pinggangnya, tangan satunya masih di letakkan di pinggul perempuan itu.

Tifanny Wen sudah tidak bisa bernapas, menggunakan tangannya untuk memukul, “”tuan Mu, ini adalah Keluarga Long!”

Keberaniannya sudah sampai tahap ini, Tifanny Wen juga sudah pasrah.

Yansen Mu ternyata mencari Tifanny Wen…..

Hanya saja, dia mencari Tifanny Wen, karena masalah foto di ponsel tadi, jadi dengan berani datang ke kamar perempuan ini.

Akhirnya….

Dia tidak menyangka, perempuan ini di waktu ini berencana untuk mandi.

Lagi pula, dia sudah datang ke kamar perempuan ini, pintunya juga sudah di tutup. Karena itu melakukan hal yang sedikit tidak bermoral juga tidak apa bukan?

Berpikir, Yansen Mu tidak mem pedulikan wajah Tifanny Wen saat ini, tangannya beralih dari pinggang perempuan ini, tiba – tiba dengan lembut melepaskan pakaian dalam perempuan ini.

Tifanny Wen ingin menahan tangan lelaki itu, akhirnya hasil yang dia dapatkan dari memberontak adalah, justru dadanya di buat sakit oleh lelaki ini…..

“ini adalah Keluarga Long….”

Tifanny Wen mengulang sekali lagi.

“tidak ingin tahu mengapa aku datang kesini?” akhirnya Yansen Mu berkata: “ada beberapa hal, jika tidak kita selesaikan. Nanti kamu sudah bisa keluar dari Keluarga Long.”

Yansen Mu berkata, mendekati telinga Tifanny Wen. Lalu menceritakan masalah foto yang di dapatkan oleh Jennie Long.

Tifanny Wen terkejut, mengangkat kepalanya melihat wajah Yansen Mu yang tenang.

Mengedipkan mata, lalu mengedipkan mata lagi, lalu....

“sial!”

Sudah terjadi hal seperti ini, lelaki ini masih begitu tenang?

Sudah ketahuan masih tidak menahan diri, sekarang sedang berada di Keluarga Long lelaki ini masih berani masuk ke kamarnya?

Memang benar – benar lelaki yang pernah menjadi agen dan menerima pelatihan khusus aaa…..

Kemampuan jantungnya menerima kenyataan ini, benar – benar tidak terkalahkan!

Tifanny Wen tidak bisa tenang, raut wajahnya jelas – jelas menjadi lebih suram, tadi suasana hatinya masih lumayan, sekarang perasaan itu sudah hilang.

Seharusnya, dia tahu kalau dia harus lebih berhati – hati.

Akhirnya kemarin dia sudah di foto diam – diam!

Jika tahu begitu seharusnya sejak awal dia berjaga jarak dengan lelaki ini.

Tifanny Wen berpikir seperti ini, dengan otomatis melangkah mundur. Otaknya berputar, mulai memikirkan rencana.

Fotonya ada di tangan Jason Long, jika nanti saat makan malam lelaki itu membocorkan fotonya, maka misinya kali ini akan gagal.

Sedangkan, kali ini mereka tidak perlu menciptakan rumor buruk, dia sendiri yang sudah menghancurkan misinya.