Cinta Setelah Menikah - Bab 39 Direktur Mu Yang Sangat Berkuasa (1)

Yansen Mu menatap Kenny Qin dan berujar dengan suara dingin.

Perkataan ini…

Dalam sekejap, Kenny Qin terperangah dan dengan terkejut menatap ke pinggir kaki Kevin Qin yang sedang menjerit “ADUDUDUDUH”.

Siapa itu Kevin Qin?

Adik laki-lakinya!

Lebih tepatnya, adik yang tidak pernah Kenny Qin akui karena mereka memiliki ayah yang sama namun ibu yang berbeda. Kevin Qin adalah anak haram ayahnya yang lahir tiga tahun lebih muda darinya.

Kevin Qin juga sangat membenci statusnya sebagai adik, ia juga tidak bersedia mengakuinya. Hubungan antara dua bersaudara itu lebih mirip seperti musuh pribadi.

Tapi terhadap status Kevin Qin sebagai adik, Kenny Qin akan berusaha semampunya untuk mengabulkan apapun permintaan pria itu.

Misalnya saat Kevin Qin membutuhkan uang, maka Kenny Qin akan memberikannya.

Ketika Kevin Qin ingin menandatangani kontrak dengan Baining Entertainment, justru Kenny Qin lebih menyetujuinya lagi. Ia berusaha mendukung keinginan adiknya itu.

Saat Kevin Qin menginginkan peran sebagai seorang aktor utama, maka Kenny Qin juga akan mengaturnya secara internal.

Tapi terhadap Kevin Qin sendiri, Kenny Qin benar-benar sangat teramat membencinya.

Ia membantu Kevin Qin bukan karena ia menganggap Kenny Qin seperti adik kandungnya, melainkan karena ayahnya berkecimpung di dunia politik. Sedangkan pendiri Baining Entertainment adalah ibunya.

Di dunia politik, status seseorang itu sangat sensitif. Jika masalah seperti memiliki anak haram ini ketahuan, tidak lama lagi informasi itu pasti akan dimanfaatkan oleh saingan pejabat lain untuk melengserkan ayahnya dari posisinya.

Dan setiap kali, Kevin Qin dan ibunya akan selalu mengancamnya dengan menggunakan kata-kata “Akan menggoyangkan status”.

Jadi demi membuat Kevin Qin jujur, walaupun Kenny Qin sangat amat membencinya, ia tetap sebisa mungkin memenuhi keinginan pria itu. Ia juga berusaha sebisa mungkin untuk tutup mata terhadap semua perbuatan Kevin Qin yang ceroboh.

Tidak disangka… Hari ini anak ini ternyata disakiti Yansen Mu sampai seperti ini dan dibuang ke hadapannya sendiri.

Melihat keadaan Kevin Qin yang mengenaskan, Kenny Qin sebaliknya merasa sangat bahagia. Ia berkata dalam hati: Ini bukan aku sebagai ‘kakak’ yang memperlakukanmu dengan tidak adil, ya. Kamu sendiri yang sudah memprovokasi monster-monster ini, sama sekali tidak ada hubungannya denganku.

Hanya saja, sebenarnya bagaimana anak tengil ini memprovokasi Yansen Mu sang harimau ini?

Kenny Qin dengan penuh senyum melirik perempuan yang ada di dalam pelukan Yansen Mu dan tiba-tiba ia menyindir, “Yansen, apakah mungkin nona ini adalah putri berharga dari biro pajak Bai? Apakah kamu benar-benar mempercayai perjodohan yang diatur keluargamu karena kamu begitu didesak untuk mendapatkan seorang wanita?”

Saat ini, tentu saja Kenny Qin belum melihat jelas wajah Tifanny Wen karena kepalanya melekat di dada Yansen Mu.

Yansen Mu mendengus dingin dan meletakkan Tifanny Wen. Ia melihat ke arah Tifanny Wen yang saat ini sudah kembali tenang sambil menunjuk Kenny Qin: “Saudaraku, Kenny Qin.”

Kemudian ia melihat ke arah Kenny Qin sambil menunjuk Tifanny Wen, “Panggil ia kakak ipar.”

Kenny Qin terdiam.

Kakak ipar? Ada apa ini?

Sial…

Sebagai presdir Baining Entertainment, Kenny Qin ternyata sudah tidak bisa menjaga ketenangannya lagi. Ia membelalak melihat Tifanny Wen, seolah-olah wanita itu adalah hantu, “HAH?! TIFANNY WEN?!”

Artis wanita itu?

Tunangan Yansen Mu?

Sekarang benar-benar menjadi kakak iparnya?

Baiklah, Yansen Mu memang sangat didesak untuk menikah, jadi tidak mengejutkan jika ia mencari seorang wanita. Yang mengejutkan adalah… Saat sudut mata pria yang tampaknya telah memutuskan hubungan dengan wanita ini memandang Tifanny Wen dengan penuh kasih. Hal ini benar-benar mengejutkan.

“Ka… Kakak ipar…” Setelah keterkejutannya usai, Kenny Qin akhirnya dengan terbata-bata memanggil sebutan ini.

“Halo, Kenny Qin. Panggil saja aku Tifanny.” Tifanny Wen membalas dengan ramah seolah-olah tidak mengerti alasan Yansen Mu membawa dirinya kesini.

Sebelah tangan Yansen Mu melingkar dipundak Tifanny Wen. Kali ini ia terlihat lebih serius menatap Kenny Qin dan berujar dengan sangat tegas: “Katakan. Bagaimana ‘adik’mu ini akan bertanggung jawab... Saat ia mengancam Sutradara Zhang untuk mendepak kakak iparmu? Bagaimana juga kita harus membuat perhitungan atas tindakannya saat ia menyuruh orang untuk menculik kakak iparmu? Lalu bagaimana kita harus membuat perhitungan atas kakak iparmu yang diseret sampai ke perbatasan dan hampir saja berada dalam bahaya karena rencana kotor ini? Bagaimana perhitungan atas semua tindakannya ini?”

Dalam setiap kata-katanya, nada bicara Yansen Mu terdengar sangat tegas.

Saat semua perkataan ini terlontar, wajah Kenny Qin sudah hampir seputih salju.

APA?!

Kevin Qin juga berani menyentuh wanita Yansen Mu?

Astaga… Bukankah ini terlalu mengerikan?

Sesaat hati Kenny Qin terkejut, namun disaat yang bersamaan, ia sudah tertawa senang di dalam hati. Kebetulan sekali. Walaupun biasanya ia ingin menindas Kevin Qin, namun ia tidak berani melakukannya untuk menghindari amarah ayahnya. Ia hanya bisa menuruti perintah ayahnya untuk menjaga adiknya sebaik mungkin. Sekarang, Kevin Qin telah memprovokasi Yansen Mu dan meminjam Kenny Qin untuk membereskan masalah yang ia timbulkan. Dengan begini, ayahnya pasti tidak akan bisa berkata apapun.

Lagipula dengan latar belakang yang dimiliki Yansen Mu… Bahkan sepertinya ayahnya saja tidak akan berani.

Ditambah lagi, kali ini Kevin Qin menganggu wanita Yansen Mu. Malapetaka ini… Semanis apapun ayahnya berbicara, pasti ia tidak akan memenangkan perdebatan.

Saat ini, Kevin Qin yang terdampar di lantai sudah benar-benar dalam kondisi terperangah bodoh. Walaupun mungkin ia tidak tahu identitas Yansen Mu, tapi ia sendiri tahu pasti bahwa ia telah menyinggung orang yang sama sekali tidak menerima sebuah singgungan.

Ia langsung bersandar pada ujung celana kakak yang biasanya paling ia benci. Ia memohon dengan sangat: “Kak, aku dihasut oleh orang lain. Aku dihasut oleh Juwita. Juwita bilang ia akan memberiku semakin banyak imbalan kalau aku bisa membuat Tifanny semakin mengenaskan. Kalau dari awal aku tahu bahwa Tifanny adalah kakak iparmu, aku tidak akan berani menyentuhnya walaupun aku memiliki ratusan keberanian.”

Ini adalah pertama kalinya Kevin Qin memohon. Ketika ia teringat akan statusnya sendiri, ia pun menambahkan, “Kak, kamu harus membantuku. Kalau kamu tidak membantuku aku akan membeberkan statusku sebagai anak haram ke publik. Aku juga akan membeberkan semua perbuatan burukku. Dengan begini, ayah pasti akan lengser dari posisinya.”

Dulu dengan ancaman seperti ini, Kevin Qin pasti akan langsung khawatir.

Tapi kali ini…

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu