Cinta Setelah Menikah - Bab 180 Dia Sebenarnya Siapa (2)

Saat ini ada mobil Aldric Long yang sudah berhenti di belakang mobil Yansen Mu.

Didalam mobil Aldric Long.

“Tuan, Nona Febby mendapat masalah.” ucap pengawal Aldric Long yang duduk di jok pengemudi.

Aldric Long memiliki seorang pengawal, kakek Long dengan khusus membantunya mencarikan pengawal untuknya. Sebenarnya arah dia pulang ke rumah keluarga Long bukanlah arah jalan ini.

Hanya saja...............

Aldric Long menerima pesan dari Tifanny Wen, mendengar bahwa dia ingin berbincang empat mata dengannya setelah dia pulang ke rumah, didalam hatinya merasa sedikit khawatir. Sehingga dia segera mengakhiri perbincangan dengan Yansen Mu, setelah pergi meninggalkan kedai teh, dia juga mengemudikan mobilnya ke arah Universitas Nanqiong.

Karena, menjadi seorang kekasihnya, selamanya tidak akan aman!

Beberapa kekasihnya yang dulu dicarikan oleh kakek untuknya ini mengalami beberapa masalah. Sehingga Aldric Long selalu cemas terhadap keselamatan “kekasih” nya.

Di jalan, dia menyuruh pengawalnya menaikkan kecepatan mobilnya, dia ingin mempercepat jalannya untuk mengejar Tifanny Wen.

Tetapi, dia merasa sedikit tidak menyangka, “Febby” hari ini baru pertama kali menampakkan diri, begitu cepat, sudah ada orang yang membuat keributan dengannya.

Anak emas dari pemilik perusahaan Wen ini sangat pemberani, seperti yang diduga, dia sangat berani menghadapi beberapa orang ini!

“Pergilah. Harus menjamin keselamatannya.” perintah Aldric Long, setelah itu, pengawalnya segera mengulurkan tangan untuk membuka pintu mobil.

Justru sebaliknya, dia sedikit terlambat.

Karena, saat sebelum dia membuka pintu mobil, 8 pria berpakaian hitam yang ada di depan mobil Tifanny Wen ini sudah melakukan aksinya.

Seorang pria yang membawa bongkahan batu bata di tangannya tiba-tiba menghampiri mobil Tifanny Wen dan melemparkan batu bata itu.

“Aaaa........” suara teriakan Gina Jing, terlihat sangat jelas melemparkan kaca bagian depan.

“Wanita jelek Hinterland, hari ini aku akan menghabisimu hingga kamu nantinya tidak akan berani datang ke pulau Nanqiong kami lagi.” di tengah sekumpulan kelompok hitam, ada seseorang yang memaki dia dengan mengatakan kalimat itu.

Mata Aldric Long tersirat rasa yakin, hatinya semakin cemas.

Sedangkan pengawalnya ini saat ini baru saja menginjakkan satu kakinya ke luar dari mobil.

Tatapan mata Aldric Long menatap tajam ke arah depan, meskipun wajahnya tidak memperlihatkan ekspresi wajah yang berlebihan, tetapi tangannya sedikit mengepal erat.

Dia, apa dia ingin menyusahkan seorang wanita?

Cahaya lampu berwarna kuning memantulkan wajah pria ini yang tiba-tiba muram dan kecewa..........

Kemudian.....................

Setelah selang beberapa lama kemudian, bola mata hitam yang ada di bawah bulu mata yang lentik dari pria ini terlihat samar-samar, lalu tiba-tiba terkejut, kelopak matanya yang tadinya tidak berkedip ini tiba-tiba berkedip dan menyiratkan sedikit rasa terkejut...............

Tatapan matanya tertuju ke depan, pendangannya menerobos lapisan kaca mobil yang sangat tebal untuk melihat suasana di depannya...................saat ini, pria yang mengulurkan tangannya masuk kedalam mobil, tiba-tiba berteriak dengan sangat keras. Dia juga tidak tahu apa yang dilakukan oleh wanita yang ada didalam mobil itu kepadanya.

Hanya melihat sekilas saja, pintu mobil pun dibuka, wanita yang didalam mobil pun segera keluar. Meskipun gerakannya sangat gesit, tetapi ekspresi wajahnya sangat tenang, sepatu hak tinggi 8 sentimeter yang dia pakai ini sedang diinjak oleh pria yang barusan memecahkan kaca mobilnya. Tulang tangan dari pria itu terlihat mengalami patah tulang, saat dia menundukkan pandangan matanya, lalu pria itu malah menjadi tumpuan kaki dari wanita ini dalam sekejap saja.

“Mobilku ini sangat mahal, apa kamu sanggup membayar ganti rugi?”

Tifanny Wen saat ini sudah keluar dari dalam mobil.

Barusan dia hanya melakukan gerakan sembarangan pada pria yang menghancurkan mobilnya, dia ingin melihat bagaimana kemampuan bela diri pria ini, sepertinya dia sudah bisa menerka-nerka kemampuan bela diri dari 8 pria ini.

Mungkin mereka mengira dia dan Gina Jing hanya wanita lemah, sehingga mereka sangat meremehkannya. Mereka yang datang ini bukanlah seorang mafia yang memiliki kemampuan bela diri yang kuat, kemampuan berkelahi mereka juga hanya sedikit lebih kuat dibandingkan dengan orang biasa. Mungkin orang yang menyuruh mereka ini merasa 8 orang pria ini sudah cukup mampu untuk menyerang dia dan Gina Jing yang hanya seorang “Mahasiswi”.

Didalam hatinya mengerti kemampuan mereka, sepertinya dirinya mampu melawan mereka, ekspresi wajah Tifanny Wen pun sedikit tenang.

“Wanita murahan ini hanya orang yang belajar bela diri saja. Serbu!” ucap salah satu orang dari sekelompok mafia.

Sangat pemberani, dia juga berani memukul mereka!

Tifanny Wen tidak hanya memukul, tetapi dia juga memperingatkan mereka dengan menggunakan aksi nyatanya bahwa dia tidak hanya bisa memukul satu orang saja!

Saat sekelompok mafia ini menyerang Tifanny Wen, tatapan matanya tiba-tiba menakutkan, sudut bibirnya melontarkan senyuman sadis, dia mengepalkan tangan, melepaskan sepatu hak tingginya, lalu dia langsung menghantamkan kepalan tangannya ini ke dada salah satu pria dari sekelompok mafia ini. Pria itu ingin memukul dia, lalu kedua tangan Tifanny Wen langsung masuk diantara kedua tangan pria itu dan langsung menghantamnya dengan pelan ke kanan dan kiri, kemudian menghantam tubuh bagian atas pria ini dengan menggunakan lututnya, lalu dia mendengar suara kesakitan dari pria ini. Saat dia menarik kembali lututnya, lalu memiringkan kepala, tiba-tiba melepaskan pria yang sedang memegang perutnya karena merasa sangat kesakitan akibat pukulan dari Tifanny Wen, setelah itu, kaki Tifanny Wen sedikit mengayun menendang salah satu anggota mafia yang berada di sebelah kiri pada arah kemiringan 80 derajat.

Para mafia itu melarikan diri. Tifanny Wen kemudian memiringkan badan, memungut sepatu hak tingginya dan melemparkannya dengan sekuat tenaga, lalu.......................

Diantara bagian kedua kaki dari salah satu mafia itu terkena lemparan sepatunya. “Aaaaa............” teriak pria itu, lalu memegang bagian bawah perut yang terluka itu, pria itu merasa sangat kesakitan hingga menanyakan dosa apa yang telah dia perbuat.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu