Cinta Setelah Menikah - Bab 102 Hiburlah Tuan Mu (1)

“tokoh utama drama ini, tidak ada masalah bukan.”

Tifanny Wen membaca naskahnya, berkata: “naskah ini sangat bagus, banyak hal yang sangat detail, dapat dilihat kalau tokoh utama perempuannya sangat menyukai tokoh utamanya Andre.”

Tifanny Wen menjelaskan pendapatnya.

Dia juga tidak tahu apakah naskah ini pernah kejadian. Tetapi dilihat dari naskahnya, dengan sangat jelas penulis ini sangat membela tokoh utamanya, dalam ceritanya ini dapat dilihat kalau tokoh utama perempuan sangat mencintai tokoh utama lelakinya.

Setelah Yansen Mu mendengarnya, dia mengedipkan matanya, tidak membalas, hanya saja tangannya yang tadi sedang memegang naskah tiba – tiba menjadi diam.

Saat ini, mobil sudah berhenti. Sudah sampai tempat tujuan.

Aji turun lebih dulu. Karena dia sudah berencana menjadi pengawal Yansen Mu, tentu saja Yansen Mu akan memintanya untuk tinggal di villa.

Selanjutnya, Yansen Mu juga keluar dari mobil. Suara sepatu kulitnya mengenai lantai, jelas – jelas tidak berbeda dengan hari biasanya, tetapi Aji yang mendengarnya merasa aneh. Hanya merasa di bawah lelaki ini, seakan menginjak sebuah nyawa.

Suasana itu, rasa itu…

Aji mengangkat kepalanya, melihat Yansen Mu yang berwajah dingin. Lelaki itu seakan sangat marah, biarpun dia berdiri di jarak yang jauh, tetapi tetap dapat merasakannya, sebuah aura yang menakutkan,

Membuat Aji terpikirkan saat Yansen Mu berada di militer. Saat dia menjadi komandan Mu, menakutkan seperti ini, dengan auranya, membuat orang merasa jauh.

Yansen Mu dengan aura seperti ini, siapa yang berani berbicara dengannya, jika berbuat salah sedikit saja, maka hasilnya akan sangat parah!

Aduh… apa yang terjadi? Tuan ini kenapa?

Aji tidak mengerti. Langsung mengecilkan suara napasnya.

Aura dingin dari lelaki ini semakin jelas, entah apakah Tifanny Wen dapat menyadarinya.

Ternyata sudah marah… pasti karena alasan tadi….

Tifanny Wen masih duduk di dalam mobil, melihat Yansen Mu berjalan ke arah vila, sesaat dia menjadi tercengang. Terpikirkan Yansen Mu dulu, selalu dengan perhatian membantunya melepaskan sabuk pengaman, lalu membuka pintu, dan membantunya turun.

Hari ini, karena dia sudah pergi, apakah sudah tidak mem-pedulikannya?

Tifanny Wen merasa bersalah. Sebelumnya, dia benar – benar tidak sengaja.

Hanya saja setelah dia mencium aroma itu, terpikirkan sesuatu saja.

Dia bukannya telah dipengaruhi oleh pesona lelaki itu baru tidak melepaskannya.

Tifanny Wen yang merasa bersalah, bersandar pada kursi, entah mengapa, dengan perasaan ini, sebaiknya dia tidak turun saja.

Dia juga tidak tahu mengapa tiba – tiba tidak ingin turun dari mobil. Mungkin karena dia ingin duduk berdiam diri, hari ini, otaknya sedikit kacau, menenangkan diri di luar juga baik. Mungkin, karena lelaki itu tidak mem-pedulikannya, dia tetap ingin menjadi keras kepala, sebaiknya tidak turun mobil saja.

“nyonya, kita sudah sampai.” Aji membuka mulutnya, melihat Yansen Mu sudah pergi jauh. Tifanny Wen justru duduk di mobil menutup matanya, seakan tidak tahu sudah sampai. Dia baru mengingatkannya.

“aku tahu.” Tifanny Wen menjawab, “aku suka duduk di mobil melihat bintang.”

Aji:…..

Em…. Dia menutup mata, apakah bisa melihat bintang?

Apalagi, hari ini, tidak ada bintang dan bulan.

Yansen Mu yang berjalan di depan, tiba – tiba memberhentikan langkahnya, berdiam di tempat, bayangannya tersorot di lantai.

“tuan, nyonya….” Meskipun Aji sebodoh apa pun juga dapat melihat permasalahan antara Yansen Mu dan Tifanny Wen. Meskipun dia tidak tahu, bagaimana ini bisa terjadi. Atau mungkin, sejak awal sudah seperti ini?

“tidak usah mem-pedulikannya.”

Yansen Mu berkata dengan dingin.

Selanjutnya, dia terus berjalan, melangkah dengan besar…

Akhirnya…. Setelah Beberapa langkah, dia tiba – tiba berhenti.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu