Cinta Setelah Menikah - Bab 286 Aku Beri Waktu 15 Menit Untuk Mempertimbangkan.... (2)

Tiga detik kemudian, Tifanny Wen dibawa masuk ke dalam mobil.

Saat masuk ke dalam mobil, diam-diam dalam hati Tifanny Wen merasa pria ini aneh sekali.

Sebelumnya pria ini sangat takut dengan Yansen Mu, dia tidak mungkin berakting. Kali ini, pria ini berani padanya?

Apa yang terjadi hingga membuat Jeremy Fan tidak takut lagi pada Yansen Mu?

"Periksa dulu, apakah di tubuh wanita itu ada alat pelacak lokasi."

Baru masuk ke dalam mobil, Jeremy Fan memerintah supirnya.

Tifanny Wen: ....

Satu menit kemudian, ponsel Tifanny Wen serta alat pelacak dan sebagainya dibuang....

"Kamu tebak. Sebentar lagi orang bermarga Mu itu memungut ponselmu dan barangmu yang lain, seperti apa ekspresinya?"

Jeremy Fan berucap sambil tertawa di atas penderitaan Tifanny Wen...

……

Tiga puluh menit kemudian.

Tifanny Wen tidak menyangka, Jeremy Fan berkata akan membawa dirinya pergi untuk makan dan pria itu sungguh melakukannya.

Ya benar! Saat ini, Tifanny Wen sedang duduk di depan meja, di hadapannya disajikan banyak makanan lezat.

Hanya saja tempatnya di sebuah ruangan, bukan di tempat  umum.

"Wanitaku, ayo coba. Apakah kamu tahu siapa yang membuatnya? Pemenang yang melalui kontes internasional memasak yang membuatnya."

Yang duduk di hadapan Tifanny Wen adalah Jeremy Fan. Imej pria itu dengan imej biasanya di luar tidak sama. Saat ini Jeremy Fan mengenakan pakaian tidur rumahan.

Tifanny Wen menunduk, melirik makanan di atas meja dan mengabaikannya lalu langsung bertanya: "Bicaralah. Sebenarnya kamu ingin apa?"

"Bukankah aku sedang mengencanimu?"

Jeremy Fan berucap: "Jangan bilang padaku kalau IQ mu rendah. Apakah aku menampilkannya dengan tidak jelas? Ketika datang, bukankah aku langsung mengatakannya padamu? Bukankah aku menyuruhmu mengikutiku sudah cukup?"

Tifanny Wen: ....

Jeremy Fan yang mengucapkannya.

Tapi apakah Tifanny Wen bisa percaya?

Pria seperti ini ingin dengan wanita milik pria lain?

Tentu saja jawaban di dalam hati Tifanny Wen menyangkalnya. Tifanny Wen mengubah pikirannya kembali. Jeremy Fan tidak mungkin menginginkan wanita milik pria lain.

Tapi Jeremy Fan hanya bermain-main saja, membuat Yansen Mu merasa kesal. Itu mungkin saja.

Tangan Tifanny Wen yang terletak di bawah meja saat ini mengetuk lututnya. Tifanny Wen mendongak, menatap lurus ke arah sepasang mata besar Jeremy Fan, tapi tidak melihat ekspresi takut atau gundah dari mata pria itu.

Melihatnya seperti biasa, sangat tenang.

Dan jelas Tifanny Wen juga berubah menjadi lebih dewasa dan matang.

Dari dua tahun yang lalu Tifanny Wen berada di kondisi dimana dirinya difitnah, lalu selama setengah tahun ini mengalami berbagai macam kondisi... sudah sedari awal Tifanny Wen tidak lagi bersikap sama seperti orang seumurannya yang begitu menghadapi masalah langsung merasa kesal.

Bahkan jika pria yang seumuran dengan Tifanny Wen, mungkin hanya sedikit yang bisa tenang seperti Tifanny Wen.

"Tadi siang aku sudah makan, sangat kenyang." Tifanny Wen langsung menjawab: "Kamu ini sangat membosankan. Bisakah memberiku laptop untuk main? Tidak masalah tidak tersambung internet."

Jeremy Fan melirik sekilas, melihat ekspresi mata Tifanny Wen sangat tenang, Jeremy Fan tidak terkejut lagi.

"Tidak bisa." Jeremy Fan menolak: "Jangan pikir aku tidak tahu peretas yang ada di keluargamu. Tapi, ide kotormu tidak akan berguna padaku di sini. Pria bermarga Mu itu, tidak akan bisa masuk ke dalam sistemku."

Tifanny Wen: ....

"Jangan khawatir. Aku tidak menaruh obat di makanan ini. Aku ini sangat suka langsung menggunakan cara paksaan, tidak suka menggunakan cara seperti itu." Jeremy Fan kembali berucap.

Setelahnya Jeremy Fan berdiri: "Aku akan mandi. Aku beri kamu 15 menit untuk mempertimbangkan. Setelah 15 menit, mau atau tidak, kamu akan mengerti sendiri konsekuensinya....."

Lihat, pria ini bicara dengan sangat jujur dan terbuka.

Dahi Tifanny Wen berkerut. Setelah kebingungannya berlalu, Tifanny Wen melihat Jeremy Fan menghilang di depannya. Hanya saja ucapan pria itu barusan kembali berulang-ulang di telinga Tifanny Wen.

Memberinya waktu 15 menit untuk mempertimbangkannya?

Tifanny Wen marah sekali sampai merasa ingin langsung membakar rumah pria ini.

Tifanny Wen masih tidak mengerti maksud ucapan tersebut, IQ dirinya benar-benar 0.

Tujuan pria itu adalah... ingin membuat Yansen Mu seperti diselingkuhi?

Tifanny Wen tidak merasa ketua geng ini memiliki ketertarikan dengan wanita yang sudah memiliki pria. Kalau begitu, Jeremy Fan jelas sekali bermaksud berbuat seperti itu demi berdebat dengan Yansen Mu. Selama bisa membuat Yansen Mu kesal, Jeremy Fan akan melakukannya.

Tapi mau bagaimana melakukannya?

Tifanny Wen berdiri, masih tidak memakan makanan di sini. Teringat tadi Jeremy Fan berkata kalau dirinya bisa berjalan-jalan santai di sini, Tifanny Wen pun mulai berjalan-jalan santai.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu