Cinta Setelah Menikah - Bab 259 Hmm! Tidak Ingin Berbincang Denganmu (2)

Hanya saja........................

Jika ayah Mu menanyakan dirinya kenapa tidak datang bersama Yansen Mu, maka dia harus menjawab apa?

Saat Tifanny Wen sedang memikirkan hal ini sambil menundukkan kepala, tiba-tiba dia menyadari dirinya menabrak dada seseorang.

Saat ini dia sudah berada di lift, tidak ada orang di sampingnya. Sehingga tidak ada orang yang melihat dia menabrak orang ini.

Benar-benar sial!

Tifanny Wen merasa kesal sambil menengadahkan kepala.

Tidak disangka, sekalinya melihat orang yang barusan ditabrak dia ini, kebetulan adalah...........

Tifanny Wen terkejut seketika itu juga!

Yansen Mu!

Saat Tifanny Wen melihat pria ini, ekspresinya sedikit bingung. Entah kenapa, meskipun hanya tidak bertemu selama 3 hari, tetapi dia selalu merasa seolah meninggalkan kehidupan Yansen Mu. Tiba-tiba saat Tifanny Wen melihat Yansen Mu berada di lift saat ini, Tifanny Wen ternyata merasa sedikit............tidak begitu terbiasa.

Dia juga datang?

“Kamu”

Saat Tifanny Wen baru saja ingin memanggilnya dan bertanya padanya, tetapi dengan sangat cepat langsung teringat masalah pria ini sudah 3 hari tidak pulang ke rumah dan mematikan handphone juga tidak menerima panggilan telepon dari dirinya, seketika itu juga muncul rasa kesal dan marah dalam diri Tifanny Wen. Setelah berkata “Kamu”, kemudian dia bergumam dengan sinis.

Setelah itu, berbalik badan, tidak melihat Yansen Mu.

Sangat terlihat bahwa dia sedang marah.

Memang sedang marah.

Marah hingga tidak ingin berbincang dengannya, tidak ingin melihat dia.

Saat ini, menurut Yansen Mu, Tifanny Wen tidak ingin berbincang dengannya lagi dan tidak ingin melihat dia lagi.

Yansen Mu termangu sejenak, pandangan matanya melirik ke wajah Tifanny Wen, saat baru ingin mengatakan sesuatu, pada akhirnya dia menahan perkataannya. Hanya saja dia tiba-tiba merasa tegang.

Dia terdiam, tidak mengatakan apapun.

Meskipun barusan saat dia melihat Tifanny Wen di luar dikelilingi oleh para reporter, dia sangat ingin menerobos dan memeluknya, juga menyingkirkan para reporter itu.

Meskipun barusan saat dia melihat Tifanny Wen meminta maaf pada Nara Gu, dia sangat kasihan hingga ingin menarik dia dan memberitahu dia agar tidak perlu bertanggungjawab dan boleh bersikap seperti apapun yang dia inginkan. Tetapi................

Saat ini, dia berdiri di tengah lift, melihat ekspresi wanita ini begitu tidak ingin berbincang dengannya, dia pun pasrah dengan semua tindakan yang ingin dilakukannya ini...............

Tifanny Wen terlihat seolah baik-baik saja, dia menekan tombol lift lantai 3.

Tidak disangka.................

“Tunggu......................” di luar lift, ada seorang pria paruh baya yang berjalan mendekat.

Tifanny Wen tidak menyiratkan ekspresi apapun, dia menyuruh pria itu masuk. Kemudian setelah memastikan bahwa di luar lift sudah tidak ada orang, dia pun langsung menekan tombol lift lantai 3.

Karena suasana hatinya sedang kacau, Tifanny Wen bahkan tidak memperhatikan pria paruh baya yang barusan masuk kedalam lift, ternyata setelah melihat dia menekan tombol lift lantai 3, pria tidak dikenal itu tidak menekan tombol lainnya.

Terlihat jelas bahwa pria ini juga ingin pergi ke lantai 3.

Pria paruh baya yang ingin pergi ke lantai 3 ini, siapa lagi?

Pria ini tentu saja adalah ayah Mu.

Hanya saja, Tifanny Wen saat ini tidak memperhatikannya.

Hingga lift berhenti, Tifanny Wen adalah orang pertama yang keluarn dari lift.

Mengenai Yansen Mu yang ada di belakangnya, Tifanny Wen menduga bahwa dia pasti turun di lantai ini.

Mengenai pria paruh baya yang satunya, Tifanny Wen langsung menghiraukannya. Dia berjalan di depan, tentu saja dia tidak tahu jika pria paruh baya ini juga mengikutinya keluar dari lift.

“Ya, kakak ipar, akhirnya kamu datang juga.” Tifanny Wen masih belum berjalan jauh, tiba-tiba dia berpapasan dengan Baim Su di lorong jalan.

Sebenarnya barusan Yansen Mu, Baim Su juga yang lainnya semuanya turun ke lantai bawah untuk melihat keramaian itu.

Hanya saja, Baim Su tidak begitu lama melihat keramaian itu, dia seorang diri lebih dulu naik ke lantai atas dan tidak melihat keramaian itu lagi.

Saat ini, di lantai 3, hanya dia seorang diri.

“Kakak ipar, kamu terlambat.” ucap Baim Su.

Setelah selesai bicara, dia melihat ke arah Yansen Mu yang ada di belakang Tifanny Wen. Baim Su sontak langsung termangu melihat Yansen Mu masih tetap terdiam dan tidak mengatakan satu kata pun, juga tidak mendekati Tifanny Wen, dan tetap menjaga jarak 10 langkah dari Tifanny Wen.

Setelah itu, Baim Su meliik ke arah pria paruh baya yang ada di belakang Yansen Mu, yaitu ayah Mu.

E.........................

Apa yang terjadi?

Baim Su kebingungan?

Kenapa kakak iparnya ini begitu berani berjalan di depan paman Mu?

“Itu, Yansen, kamu....................kenapa kamu berjalan dengan sangat pelan?” ucap Baim Su.

“Hmmmm!” Yansen Mu masih belum menjawabnya, Tifanny Wen tiba-tiba bergumam.

Kemudian, berjalan masuk kedalam ruangan dengan sangat cepat.

Baim Su: .....................

“Hukkk.....................hukkk............” dia seketika itu juga langsung batuk dengan keras.

Kemudian dia melihat raut wajah Yansen Mu sangat muram.

“Itu, Yansen.............”Saat Baim Su ingin menghiburnya, pada akhirnya Yansen Mu tiba-tiba “Hmmmm” bergumam juga, suaranya sangat sadis.

Setelah selesai bicara, Yansen Mu juga langsung berjalan masuk kedalam ruangan dengan sangat cepat, dia mengabaikannya.

Baim Su: ......................

“Bertengkar?” setelah Baim Su merasa kesal, tiba-tiba mendengar pertanyaan ayah Mu yang sudah berjalan di hadapannya ini.

Ayah Mu saat ini terlihat sudah diabaikan oleh Tifanny Wen dan Yansen Mu.

“Hah?” Baim Su sadarkan diri, menjawab: “Mungkin. aku juga tidak begitu mengerti.”

“Apa yang terjadi?” tanya ayah Mu.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu