Cinta Setelah Menikah - Bab 222 Biar Aku Saja! (1)

Sedangkan dia datang ke pulau Nanqiong, memang untuk menyelesaikan misi. Setelah membeli kebun anggur Longhong, dia dengan mudah meneruskan kerja sama dengan Keluarga Gu. Kelak Sentrum Group akan menjadi pemasok anggur di perusahaan anggur milik Keluarga Gu.

Dengan hubungan kerja sama seperti ini, Yansen Mu dengan segera mencari tahu hubungan kerja sama antara Keluarga Gu dan perusahaan Anggur asing. Jika ini hanya kerja sama biasa maka tidak apa.

Tapi, dengan perusahaan asing yang bekerja sama dengan Keluarga Gu hanya ada Alex saja. Sedangkan jika desa anggur merah milik Keluarga Gu adalah inti dari pasar senjata, maka jika menjual senjata ke luar negeri, media yang paling memungkinkan adalah dengan kerja sama.

Yansen Mu menebak, kalau perusahaan anggur internasional Alex, kemungkinan menjadi “media” ini.

Kebetulan, Sentrum Grup selain menanam anggur, juga berencana untuk mengembangkan di bidang anggur merah. Dia juga punya alasan untuk berdiskusi dengan lelaki luar negeri ini.

Yansen Mu tentu saja tidak takut kepada Alex. Identitas lelaki ini juga tidak sampai dia tidak berani berbuat sesuatu kepadanya dan membuat Tifanny Wen kesusahan.

Tapi, permasalahannya sekarang adalah dia tidak takut menyinggung orang, tapi dia tidak bisa menyinggung orang, karena, dia butuh kerja sama yang baik, memerlukan hubungan ini untuk mencari masalah yang terjadi!

Jadi, saat Alex sudah mengalah, Yansen Mu tahu dia juga harus mempertimbangkan muka mereka.

“Fanny, berikan giok padanya.”

Yansen Mu tiba – tiba memanggil Tifanny Wen, dengan nada yang tidak bisa di bantah.

Sekarang, tidak ada yang merasa ada yang aneh Yansen Mu sebagai “teman Tifanny Wen” meminta Tifanny Wen untuk memberikan gioknya. Karena, semua orang dapat melihatnya, Tifanny Wen akan menanggung masalah ini atau tidak, semuanya bergantung pada tuan Mu.

Nadanya keras.

Tapi, saat ini jika ada yang memperhatikan tangan lelaki itu, pasti dapat melihat kalau tangan lelaki itu, di gumpalkan. Jika di sentuh, pasti dapat merasakan kalau telapak tangannya basah, juga entah suasana hati seperti apa baru bisa menyebabkan tangan lelaki ini begitu dingin.

Jika ada yang melihat mata lelaki ini dari dekat, pasti dapat melihat kepasrahan yang tersembunyi.

Tapi jika di lihat dari jauh, pandangan lelaki ini, dingin, suasana hatinya sulit di bedakan.

Tifanny Wen melihatnya dari jauh.

“jika ingin giok, lepaskan sendiri!” Tifanny Wen tiba – tiba berkata.

Kali ini, dia tidak terdiam.

Tangan yang di sembunyikan, kali ini sudah di angkat.

Hanya saja tangan itu, di arahkan kepada Yansen Mu. pandangannya terangkat, menatap ke arah lelaki itu.

Lelaki itu mendekat, mengangkat tangan, dan menyentuh tangan perempuan itu, dengan diam melepaskan giok itu.

Giok itu di design berdasarkan ukuran tangannya, saat di pakai maka akan sangat pas, saat di lepas akan sedikit kesulitan. Setelah di lepaskan, Tifanny Wen jelas – jelas melihat ada bekas di tangannya, ini karena lelaki itu terlalu menggunakan tenaga.

Giok itu menyentuh kulit, saat di pegang terasa dingin.

“sangat indah! Terima kasih tuan Mu!”

Saat Emi mengambil giok dari Yansen Mu itu, kemarahannya sudah sedikit reda.

Dia sudah menganggap giok sebagai kesayangannya. Alasannya selain karena pemberian dari mantan pacarnya, juga karena giok itu sangat indah. Sedangkan giok yang ini, membuatnya tersentuh.

Perempuan, saat di depan perhiasan yang indah, suasana hatinya akan membaik.

Mengenai masalah Queenie Si. Emi tentu saja sangat perhitungan, ingin mencari masalah dengan Tifanny Wen. Tapi jika di pertimbangkan dia tetap merasa muka Yansen Mu lebih penting. Karena iitu, dia juga tidak berbicara apa – apa lagi.

Melihat Queenie Si sekilas, melihat dia sedang di jaga oleh pengawal, langsung berkata: “ayo! Bawa nona Queenie melihat dokter.”

Selesai berbicara terpikirkan, bertanya: “tuan Mu, mau pergi bersama?”

“tidak perlu.” Yansen Mu berkata.

“kalau begitu, aku pergi dulu dengan kakakku.” Emi berkata:”hanya saja, hari ini kamu menyelamatkanku. Bagaimana pun aku harus berterima kasih, bagaimana jika lain kali aku mentraktirmu makan?”

Alex langsung berkata: “tidak pengertian! Tuan Mu menyelamatkanmu dari pisau, menyelamatkan matamu. Budi seperti itu bagaimana bisa di balas dengan mentraktirnya makan?”

Alex mengajari Emi, lalu melihat ke Yansen Mu, berkata: “kebaikan tuan Mu, luka pisau ini anggap saja aku Alex berhutang budi padamu. Kelak jika butuh bantuanku, aku akan berusaha.”

Selesai berbicara, dia membawa Emi pergi.

Mengenai masalah Tifanny Wen…. Tuan Alex ini juga karena masalah suasana hati adiknya ini baru berhenti saja, dia sama sekali tidak memperhatikan masalah perdebatan di dunia entertainment ini. Mengenai Queenie Si, meskipun sempat berkenalan, juga termasuk mengenalnya, tapi tidak mungkin demi dia lalu menagih sesuatu kepada teman Yansen Mu.

Dengan segera, lorong ini kembali tenang.

“dekat sini ada Rumah sakit, Fanny, sebaiknya kamu segera pergi melihat dokter. Aku lihat tangan dan kakimu…. Sepertinya terluka sangat parah.”

Luna Jiang berbicara, baru memecahkan suasana yang aneh ini.

Panggilan Luna Jiang kepada Tifanny Wen, sejak sebelum konser ini sudah di ubah dari “Tifanny Wen” menjadi “Fanny”, tentu saja, karena dia sudah menjadi penggemar Tifanny Wen.

Sedangkan panggilan “Fanny”, biasanya adalah panggilan Wens terhadap Tifanny Wen.

Luka Tifanny Wen saat ini tidak begitu ringan.

Saat ini telapak tangannya masih berdarah, luka yang tergores karena pisau itu terlihat dalam. jika perempuan biasa maka sudah menangis berteriak. Sedangkan kakinya…. Pergelangan kakinya juga terkilir.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu