Cinta Setelah Menikah - Bab 118 Tuan Mu Benar-Benar Marah (2)

Di bawah pohon kapas, kedua gadis muda tersebut saling bergandeng tangan. Pemandangan di tempat ini bagai film yang berputar dengan lambat. Isi kepala Tifanny Wen yang kosong tiba-tiba diperbaharui.

"Uhhh..." Tifanny Wen kembali mengusap-usap kepalanya yang sakit, hanya saja dari matanya tersorot tatapan terkejut.

Ini... ada apa?

Pemandangan tadi... kenapa begitu jelas berputar di kepalanya?

Apakah ini karena dia minum terlalu banyak?

"Sherina..." Tifanny Wen menggumamkan nama tersebut. Tiba-tiba muncul perasaan yang sulit dijelaskan di hatinya. Seperti kekhawatiran, kerinduan...

Tapi Tifanny Wen hanya berpikir ini terjadi karena dirinya terlalu banyak minum alkohol. Tifanny Wen menggoyang-goyangkan kepalanya, setelah itu menekan perasaan kacau tersebut.

Tidak diduga....

Dering ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Ding-dong...

Ini suara pesan masuk.

Tifanny Wen mengambil ponselnya lalu membuka pesan. Tangannya yang memegang ponsel kaku, kedua matanya berkedip terkejut.

"Ini..."

Tifanny Wen menerima sebuah pesan multimedia. Di pesan itu ditambah dengan sebuah foto.

Tepatnya adalah foto seseorang.

Latar belakang foto tersebut berada di sebuah tower terkenal di negara F. Di depan tower berdiri dua orang gadis yang bergandengan tangan.

Ada senyum cerah yang terukir di kedua wajah gadis tersebut. Wajah kedua gadis tersebut, jelas sekali adalah...

Dia adalah Tifanny Wen dan Sherina! Gadis berambut emas yang tiba-tiba muncul di dalam kepalanya.

Tapi kapan dia berfoto bersama dengan gadis ini? Dirinya juga tidak pernah pergi ke negara F.

Foto ini pasti hasil photoshop, kan?

Pesan multimedia ini juga ditambah sebuah pesan:

'Apakah kamu ingin tahu dia siapa? Ingin tahu kenapa direktur Mu begitu baik padamu? Pemeran utama wanita di film Rahasia Negara tidak bisa digunakan untuk waktu yang lama. Semua fakta ini, kamu akan mengerti semuanya. Jika kamu tidak menyukai adegan ranjangnya, kamu bisa menghapusnya.'

Pengirimnya tidak bernama!

……

Ketika membawa sup pereda mabuk ke dalam kamar, Yansen Mu Tifanny Wen bersandar pada kepala ranjang dengan tatapan kosong, tangannya memegang ponsel erat, kedua matanya menatap ke langit-langit, entah apa yang sedang dipikirkan.

"Ada apa? Kepalamu sakit?"

Walaupun malam ini Yansen Mu marah sekali, tapi Tifanny Wen minum terlalu banyak alkohol, pasti melelahkan. Jika dia ingin memberi pelajaran, tentunya tidak mungkin memilih sekarang waktunya.

Tifanny Wen tidak merespon, matanya masih menatap ke langit-langit dengan kosong. Setelah Yansen Mu memanggilnya lagi, kesadaran Tifanny Wen tiba-tiba kembali lalu dia meletakkan ponselnya.

"Tidak apa." Tifanny Wen tersenyum. Tifanny Wen menekan perasaannya yang kacau karena hal yang berputar di dalam otaknya serta fotonya bersama gadis berambut emas.

Yansen Mu berjalan ke depan Tifanny Wen lalu memberikan sup yang ada ditangannya kepada Tifanny Wen: "Minum ini dulu."

Tifanny Wen menerima sup lalu bertanya: "Aku akan minum, tapi bisakah kamu menyetujui suatu hal?"

Yansen Mu: "Hm?"

"Aku berpikir untuk menerima peran utama di film Rahasia Negara, adegan ranjangnya sudah dihapus." Tifanny Wen bicara.

"Film yang beradu akting dengan Daniel An?" Yansen Mu bertanya.

"Eum."

"Tidak bisa." Yansen Mu yang selalu mendengar perkataan istrinya, saat ini sikapnya berubah keras.

Tifanny Wen tidak langsung menentang, perlahan meminum supnya. Setelah meminumnya habis, Yansen Mu sudah naik ke atas ranjang, memandangi Tifanny Wen, pikirannya kalut, "Bukankah kamu berencana untuk tidak menerimanya? Kenapa jadi ingin menerimanya?"

Saat ini Tifanny Wen sudah menaruh mangkuknya lalu menjawab: "Walaupun aku sedikit membenci Jacky Yu, tapi pria itu selalu membuat karya filmnya disyuting dengan baik. Hampir semua karyanya bisa menerima penghargaan internasional dan bagiku ini adalah kesempatan yang bagus. Lagipula aku sedang berada di masa yang tidak baik, bisa menerima film ini adalah hal yang berarti untukku. Sebelumnya aku tidak ingin menerimanya karena banyak adegan ranjang, tapi tim produksi berencana menghilangkan adegan ranjang. Kenapa tidak boleh? Dan juga Daniel An adalah aktor terbaik, aku sangat ingin beradu akting dengannya, pasti aku bisa belajar banyak darinya."

"Tidak boleh."

Yansen Mu menjawab tanpa menjelaskan alasannya.

Setelah itu Yansen Mu berbaring memunggungi Tifanny Wen. Aura pria itu suram.

Setelah menikah dengannya, ini pertama kalinya Tifanny Wen merasa Yansen Mu benar-benar marah.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu