Cinta Setelah Menikah - Bab 157 Tuan Mu Adalah Pria Brengsek (2)

Apakah dia... menyetujui perihal dirinya yang izin?

Atau tiba-tiba hanya berkata 'hm'?

Di saat Tifanny Wen bingung, Tifanny Wen kembali merasa tubuhnya menerima ciuman yang bertubi-tubi, tiba-tiba Tifanny Wen merasa tubuhnya lemas, tanpa sadar Tifanny Wen mundur, ketika merasa telapak tangan besar Yansen Mu yang mengelus bergerak lembut, akhirnya Tifanny Wen yakin bahwa perasan pria itu pasti sudah lega sedikit.

Tifanny Wen baru berani menggenggam tangan besar Yansen Mu yang nakal, mendorong pria itu lalu berkata: "Aku sedang menstruasi..."

Tubuh Yansen Mu tiba-tiba berhenti, tiba-tiba pria itu mengangkat kepala lalu menatap Tifanny Wen, seperti teringat hal ini...

Sejujurnya Yansen Mu baru saja teringat hal ini...

Yansen Mu melihat lagi bagian bawah tubuhnya dan Tifanny Wen pas sekali sedang membelalakkan mata menatap Yansen Mu. Jelas sekali ada tatapan pasrah dan sedih di mata pria itu serta ada ekspresi mata yang rumit.

Tiba-tiba Yansen Mu menundukkan kepala, lalu dengan kasar menggigit daun telinga Tifanny Wen. Saat itu juga Tifanny Wen mengerang, merasa bahwa daun telinganya sakit sekali. Ketika Tifanny Wen tidak tahan untuk memaki, tiba-tiba merasa intensitas berat di tubuhnya berkurang. Pertama kalinya melihat... pria itu tiba-tiba berbalik dari atas tubuhnya.

Kemudian, Yansen Mu menarik tangannya yang berada di antara celananya karena sebelumnya Tifanny Wen menanggapi tindakannya. Yansen Mu melompat dengan cepat dan bangkit dari tempat tidur. Pada saat kesadaran Tifanny Wen kembali, pria itu sudah masuk ke kamar mandi.

Tidak lama kemudian, Tifanny Wen mendengar suara guyuran air dari dalam kamar mandi.

Tifanny Wen terbaring lemas di atas ranjang. Kepalanya mengarah ke atas langit-langit, mengatupkan bibirnya dengan sedikit kesal, tiba-tiba dengan suara pelan melontarkan sebuah kata, "Brengsek..."

Hanya saja, selesai melontarkan kata itu, merah di pipi Tifanny Wen serta rasa panas di pipinya semakin meningkat, Tifanny Wen merasa ada perasaan aneh yang menyebar di dadanya. Bukan jijik, tapi kesal. Di rasa kesal itu ada rasa sakit hati yang rasanya tidak begitu kuat.... Tidak rela dan tidak berdaya serta rasa menyenangkan yang aneh dan juga... sulit untuk menahan...

Sebenarnya, Tifanny Wen tidak merelakan Yansen Mu, kan?

Hanya saja sekarang dirinya harus bagaimana?

Tifanny Wen memiringkan tubuhnya, di sudut matanya tiba-tiba ada buliran air mata.

Ding dong...

Saat ini, ponsel mengeluarkan suara pemberitahuan dari Instagram.

Tifanny Wen bangkit dari tidurnya, mencari ponsel miliknya, kemudian membuka Instagram untuk melihat siapa yang mengirim pesan padanya di Instagram.

Begitu melihat, kebetulan Tifanny Wen menerima pesan pribadi di Instagram.

Pengirim pesan pribadi tersebut adalah akun bernama 'selalu menunggumu' yang sebelumnya pernah berbincang dengan Tifanny Wen.

Isi pesan pribadi itu sangat sederhana, hanya satu kalimat:

[Selalu menunggumu: Sudah tidur?]

Tifanny Wen membalas: [Tifanny WenV: Tidak bisa tidur.]

[Selalu menunggumu: Kenapa?]

[Tifanny WenV: Aku ditindas oleh seorang yang brengsek. Apakah kamu percaya?]

[Selalu menunggumu: Brengsek? ?]

Tifanny Wen berpikir, tiba-tiba merasa pesan yang barusan dia kirim tidak bagus. Di tengah malam seperti ini dia mengatakan ditindas oleh seorang yang 'brengsek', mungkin lawan bicaranya mudah berimajinasi bahwa dirinya ditindas oleh seorang pria.

Tapi dirinya adalah seorang pekerja seni, bagaimana dia bisa membicarakan hal-hal seperti itu dengan santai? Bahkan jika untuk membodohi orang lain rasanya juga tidak bisa.

Akhirnya, Tifanny Wen mengganti topik, mengirim pesan dengan lebih bijaksana:

[Tifanny WenV: Ya. Di rumah aku memelihara seekor anjing yang nakal. Tidak tahu kenapa, malam ini dia marah-marah, di dalam kamar selalu berguling-guling. Berisik sekali sampai aku tidak bisa tidur.]

Selesai Tifanny Wen mengirim, diam-diam wanita itu memaki dirinya sendiri karena tidak tahu malu.

Apakah ini yang dinamakan membohongi penggemar?

Bukankah ini tidak baik?

Tapi sepertinya Tifanny Wen terpaksa bicara tidak logis seperti itu.

……

Saat ini, di dalam kamar mandi...

Yansen Mu sedang melihat pesan pribadi yang diterimanya di Instagram, menatapnya cukup lama. Jika saat ini ada orang di sini, pasti bisa merasakan bahwa dahi tuan Mu ini agak mengerut.

Anjing nakal?

Berguling-guling?

Ujung alis pria itu bergerak, tiba-tiba tidak tahu apa yang harus dibalas. Yansen Mu mengambil ponsel dan membolak-balikkannya, lalu matanya mengarah ke atas langit-langit, tiba-tiba kepalanya kembali menunduk dan membalas:

[Selalu menunggumu: Hm! Kucing yang aku pelihara hari ini juga menjengkelkan, mengganggu hingga tidak bisa tidur.]

Dengan cepat Tifanny Wen membalas:

[Tifanny WenV: Kucing? Kucing di rumahmu berisik sampai kamu tidak bisa tidur? Nah pasti 'dia' dalam siklus ingin menikah. Lagipula kucing kalau sudah besar pasti begitu.]

Yansen Mu: ....

Siklus ingin menikah?

Dahi Yansen Mu berkerut kembali, jari yang memegang ponsel dalam sekejap berhenti. Setelah itu Yansen Mu langsung mengetikkan beberapa kata dengan cepat:

[Selalu menunggumu: Tidurlah lebih awal. Selamat malam!]

Selesai mengirim, baru Yansen Mu meletakkan ponselnya.

……

Di dalam kamar, Tifanny Wen juga mengirim ucapan 'Selamat malam', tidak mengobrol lagi. Terlebih lagi ketika Tifanny Wen tiba-tiba mendengar suara pintu kamar mandi dibuka, Tifanny Wen buru-buru berbaring, bersiap untuk tidur. Lagipula malam ini, Tifanny Wen tidak mau bicara apapun lagi pada Yansen Mu.

Tidak lama kemudian, Tifanny Wen merasa di sebelah ranjangnya berbaring sebuah badan. Kali ini, pria ini tidak ada maksud untuk menidurinya lagi. Melihat Tifanny Wen berbaring tidur, Yansen Mu tidak mengeluarkan suara, hanya diam-diam tidur, sangat tenang.

Hanya saja Tifanny Wen tiba-tiba merasa sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Tifanny Wen terkejut, tidak bergerak, hanya berpura-pura tertidur tanpa membalas.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu