Cinta Setelah Menikah - Bab 204 Permasalahan Foto (2)

Selesai berbicara, dia membalikkan kepala, melihat ke arah Tifanny Wen.

Awalnya mengira kalau dia akan kesulitan, raut wajahnya memucat.

Tidak mengira, saat ini Tifanny Wen sama seperti biasa, duduk tenang. Hanya saja, dia memang tidak melihat siapa pun, hanya melihat ke foto ponsel itu , seperti terpikirkan.

“kakak kedua apa maksudmu?” Jason Long yang mendengarnya, raut wajahnya berubah, seperti di salahkan: “aku tahu kakak kedua sangat sulit menemukan perempuan yang di cintai. Tapi menemui hal seperti ini, kamu masih membantu pacarmu berbicara. Jangan – jangan, kamu merasa aku sebagai adikmu, keluargamu, masih bisa memfitnahmu?”

Jason Long selesai berbicara, menghela napas, berkata: “memang kita yang sudah ikut campur. Urusanmu, seharusnya kita tidak ikut campur.”

Jason Long dengan ekspresi “sudah membantu masih di salah pahami”, melihat ke arah Jennie Long, lalu menghela napas.

Kakak beradik ini, seperti terlihat pasrah.

Raut wajah Ferdi Long sangat buruk. Dia tidak membuka mulut, tapi pandangannya tidak berpindah dari foto itu, pandangannya terlihat kecewa.

Hanya saja, kekecewaannya, bukan kepada Tifanny Wen. Melainkan kepada rencana mereka. Siapa yang terpikirkan, kesempatannya baru di mulai tapi sekarang sudah gagal.

Jika sudah gagal ya sudah, sekarang bahkan membuat Tifanny Wen mengalami ini semua.

Hati Keluarga Long merasa bersalah, mulutnya gatal, saat baru ingin berbicara.

Tidak terpikirkan, Suara Tifanny Wen, tiba – tiba terdengar:

“oh? Jangan – jangan? Ini hal pertama kalian mem-fitnah? Aku rasa, kalian anggota Keluarga Long, bukan hanya pertama kali melakukan hal seperti ini.” Tifanny Wen tetap tidak berdiri, hanya mengangkat kepalanya, melihat ke arah Jason Long, tiba – tiba berkata.

“kalian”, yang di maksud adalah Jason Long dan Jennie Long.

Kalimat “bukan hanya pertama kali melakukan hal seperti ini” sesaat membuat kedua orang menjadi tercengang.

“kakek, hari itu masalah di kolam renang, Aldric Long tidak mengatakannya karena tidak ingin merusak perasaan anggota Keluarga Long, meskipun sudah mendapat buktinya, juga tidak membicarakannya denganmu, tapi kemarahan ini, aku sudah tidak bisa menahannya. Jika ingin menjebakku sekali saja sudah cukup, sekarang masih menjebakku lagi, kakek, aku benar – benar tidak mengerti, kalian Keluarga Long, apakah sangat tidak menyukaiku, ingin mengusirku dari Keluarga Long.”

Raut wajah Tifanny Wen yang tenang tiba – tiba berubah, pandangannya terlihat pasrah, melihat ke arah Aldric Long, lalu melihat ke Ferdi Long, berkata satu demi satu.

Sebenarnya….

Sebelumnya masalah kolam renang itu, Aldric Long sudah mengirim pesan memberi tahunya.

Meskipun pena perekam suara itu sudah di berikan kepadanya, tapi dia masih belum berikan kepada Ferdi Long.

Saat itu, Ferdi long mengirim pesan padanya, alasannya hanya satu kalimat: harapan kakek, adalah tidak ingin memperburuk hubungan anggota Keluarga Long.

Saat itu….

Tifanny Wen juga mengerti kesulitan Aldric Long, sesaat juga menahan tentang masalah kolam renang itu.

Kakek Long merencanakan ini, demi meneruskan semuanya ke Aldric Long dengan suasana harmonis.

Demi, menutup semua mulut anggota Keluarga Long, membuat mereka tidak menemukan alasan untuk “bertengkar”.

Intinya, tujuannya adalah, berharap Keluarga ini dapat harmonis!

Karena itu

Masalah kolam renang itu, meskipun Aldric Long sudah mendapatkan pena perekam suaranya, juga sudah di simpan. Juga tidak membicarakannya dengan kakek Long yang kesehatannya tidak begitu baik.

Sebelumnya, Tifanny Wen juga tidak berencana mengatakannya.

Bagaimana pun, kesehatan kakek tidak begitu baik. Dia tidak berharap menggunakan masalah ini untuk membuatnya marah. Bagaimana pun, orang Keluarga Long itu, semuanya adalah Keluarga Kakek Long.

Tapi….

Karena dia sudah di pojokkan seperti ini, Tifanny Wen tidak bisa menahannya lagi.

Mengenai foto yang ada di ponsel….

Saat Tifanny Wen berbicara, sekilas melirik ke arah Yansen Mu yang sedang melihat keseruan dengan tatapan tidak peduli bukan urusannya, terpikirkan kata “tenang saja” yang ada di laptopnya itu, hatinya sedikit curiga, tapi tidak begitu tegang, hanya saja sedikit tidak mengerti.

Meskipun dia tidak mengerti, mengapa memberi tahunya untuk “tenang saja” tapi foto itu akhirnya juga muncul.

Tapi, Tifanny Wen sesaat punya tebakan. Kalau foto itu pasti bermasalah!

Yansen Mu ini, begitu percaya diri, jangan – jangan, dia sudah melakukan sesuatu kepada foto ini?

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu