Cinta Setelah Menikah - Bab 72 Dia Tidak Pantas Untuk Kalian Kagumi (2)

Tifanny Wen mengganti baju, mengemudikan mobil pribadi perusahaan menuju lokasi syuting rekaman《Janji Luna》diikuti oleh managernya yaitu Wilson Xu.

Meskipun sudah lewat 1 jam, ekspresi wajah Wilson Xu masih terlihat sangat gembira. Perlu diketahui, dia sebelumnya tidak sanggup bekerja dengan artis baru yang berumur 18 tahun. Sekarang, tiba-tiba dia mampu bekerja pada Tifanny Wen, bisa dibayangkan kalau suasana hatinya begitu sangat bahagia. Terutama...........mengikuti artis secantik Tifanny Wen, dia setiap saat benar-benar merasa hatinya senang dan kedua matanya juga senang memandang kecantikan Tifanny Wen.

Raymond Jiang belum berkata..........sebenarnya, jika tidak meyakinkan diri dengan terpaksa membuat dirinya sedikit lebih dewasa, mungkin dia sudah sejak awal menjadi fans berat Tifanny Wen.

“Tifanny............ Tifanny..................”

Saat mobil pribadi perusahaan baru saja berhenti di jalan raya sekitar lokasi wawancara siaran langsung 《Janji Luna》, Tifanny Wen menyadari kalau pertigaan jalan raya sudah dipenuhi oleh banyak orang. Saat itu juga, dia mendengar banyak orang yang berteriak memanggil namanya.

Tifanny Wen mengangkat alis, melihat kumpulan orang yang berteriak itu dari kaca mobil, dia menyadari pintu masuk hotel pun sudah dipadati oleh banyak orang, dia tahu kalau sekumpulan orang itu datang demi dirinya. Sepertinya...........mereka tahu kalau dia hari ini akan datang untuk melakukan rekaman acara talkshow, dan mereka tahu kalau dia akan melewati jalan ini, sehingga mereka pun memadati jalan ini.

Kemacetan.........penyebabnya hanya ada 4 kemungkinan, pertama adalah fans dia yang ingin melihat dia langsung, kedua adalah fans anti dia yang datang untuk membuat keributan, ketiga adalah orang lewat yang ikut meramaikan. Keempat adalah para wartawan yang berharap bisa mengetahui lebih dalam mengenai beberapa gosip tentangnya.

Sekumpulan orang yang berteriak memanggil namanya saat ini, pasti mereka adalah fans beratnya.

Mobil pun berhenti sebentar, saat seorang wanita membuka pintu mobil, mulanya yang menarik perhatian semua orang adalah sepatu berwarna coklat muda yang dia pakai. Warna hitam pekat adalah model baru di awal musim panas tahun ini, perusahaan memasang sejenis slogan iklan “Kualitas karakter lembut bagai kapas”. Sejauh ini modelnya sangat sederhana dan tidak begitu mewah, tetapi justru seolah menunjukkan kemewahan dari dalam.

Sekumpulan orang itu segera membalikkan badan saat melihat mobilnya berhenti, mereka terkejut heran saat melihat wanita itu perlahan-lahan turun dari mobil dan menginjakkan kaki dengan sepatu flat berwarna coklat muda itu.

Melihat ke atas sepatu itu, adalah kaki yang kurus dan putih, sangat indah sampai tidak bisa berkata apa-apa. Saat pandangan mata semua orang tertuju pada kedua kaki itu, wanita yang turun dari mobil itu sudah menampakkan diri.

Orang yang turun dari mobil dan berjalan keluar itu, siapa lagi kalau bukan Tifanny Wen?

“Waw.......”

Didalam sekumpulan orang, terdengar suara para fans yang terkejut, “Sangat cantik

!”

Dress warna kuning muda yang membaluti tubuh wanita yang cantik dan cerdas itu membuat sekumpulan orang itu terpesona melihat dia hingga tidak bergerak sedikit pun. Rambutnya yang panjang terurai tertiup angin dan jatuh di bahunya yang putih. Rambut panjangnya mengibas ke wajahnya yang cantik dan putih seperti kristal, cahaya lampu menyinari wajahnya bagai pecahan bintang yang menyilaukan mata.

Jika Tifanny Wen muncul di hadapan semua orang saat masalah Juwita Wen terluka baru saja keluar, tidak salah lagi jika ada fans gila yang tidak bisa menahan rasa ingin memukulnya.

Tetapi, setelah audisi siang hari ini, semua orang tahu kalau dia adalah korban penuduhan, sikapnya sudah mengalami perubahan. Saat ini, bagaimanapun juga orang lewat yang berdiri dan melihat sekeliling keramaian ini tidak memiliki maksud jahat.

Hal yang tidak perlu diungkapkan adalah sebagian besar orang yang datang kesini adalah Wens.

Meskipun sekelompok fans anti Tifanny Wen berharap bisa membuat keributan, tapi mereka juga mungkin hanya bisa diam melihat ini, karena jumlah mereka lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah Wens.

<>

“Waw, Fanny benar-benar lebih cantik dari penampilannya yang ada di Televisi.” ucap Wens yang saat itu sudah terkejut dan bergerombol.

“Fanny, apa aku boleh minta tanda tanganmu?”

Tifanny Wen sedang berjalan ke depan, hanya melihat seorang pria memakai kaca mata dan tangannya membawa bunga berjalan mendekat di tengah kerumuman orang, dia bertanya dengan penuh harapan.

Tubuh pria itu sedikit gemuk, dia memakai kaca mata hitam, seolah dia ingin membuat Tifanny Wen langsung memberikan perhatian padanya.

“Kak, aku juga ingin minta tanda tangan.” setelah pria itu selesai bicara, seorang anak perempuan sekolah menengah atas yang berdiri di sampingnya juga melihat ke arah Tifanny Wen, dia tersenyum melihat Tifanny Wen: “Fanny, kami berdua adalah fans mu. kami adalah member dari Wens.”

Tifanny Wen terkejut heran.

Dia sangat jarang menemui dua orang kakak beradik yang bersamaan mengaguminya.

“Fanny, aku juga ingin minta tanda tangan.”

Pria gemuk dan adiknya yang baru saja meminta tanda tangan, di belakang mereka ternyata banyak para Wens yang perlahan-lahan berteriak meminta tanda tangan.

Tifanny Wen tersenyum, dia tidak menolak, dia langsung menerima foto dan pulpen yang diulurkan oleh pria gemuk dan adiknya, dia berkata: “Semuanya tidak usah buru-buru, satu per satu kemari.”

Tifanny Wen dengan cepat menandatangani 2 foto itu, saat dia akan memberikan foto itu kepada 2 orang member Wens itu, tiba-tiba............

Tiba-tiba uluran tangannya dipukul oleh tangan orang lain, tangan itu memukul pergelangan tangannya dengan sangat keras dan penuh tenaga, pergelangan tangannya seketika itu juga terasa sakit, dan foto yang saat itu ada di tangannya juga direbut oleh orang yang memukul tangannya itu.

“Mengagumi orang seperti apa? mengambil uang membeli bunga demi artis jahat ini?”

Saat ini, di kerumuman banyak orang, terdengar suara marah di sebelah pria gemuk.

Tifanny Wen menengadahkan kepala, dia melihat ada seorang ibu yang saat itu tangannya sedang mencubit telinganya, dan tangan satunya mencubit telinga adik perempuan dari pria gemuk itu, ibu itu berkata dengan marah: “Kalian berdua tidak berguna, yang satu tidak cepat mencari istri untuk dibawa pulang ke rumah, pria 20 tahun lebih masih disini mengejar artis, mengagumi artis memang tidak masalah, tapi yang kamu kagumi ini adalah wanita jahat, yang satu ini lagi, tidak rajin belajar untuk masuk perguruan tinggi, lari kesini demi mengejar artis, apa kalian ingin membuat ibumu ini mati karena kesal?”

Suara teguran ibu itu seketika itu juga mengejutkan semua orang hingga mereka semua terdiam.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu