Cinta Setelah Menikah - Bab 356 Kenyataan Masalah —— keluarga Mu... (1)

Lelaki ini mencarinya beberapa kali dalam beberapa bulan ini….. dan setiap kali dia akan selalu menghindarinya dan tidak mempedulikannya.

Mengenai tindakan Becker, Gina Si awalnya merasa kalau orang yang tidak punya kerjaan itu mencari sesuatu kegiatan yang menegangkan, mencari masalah untuknya. Tapi setelah dia berhubungan begitu lama dengannya, sebodoh apa pun dia, ucapan yang Becker katakan kepdanya sebelumnya adalah benar.

Lelaki itu sedang mengejarnya!

Seharusnya dia menghindar.

Tapi kali ini, dia ada permintaan, jadi dia berinsiatif Mencarinya.

Tindakan seperti ini, membuat Gina Si merasa dirinya tidak tahu malu.

Tapi dia juga tidak punya cara lagi.

“baik.”

Jawaban Becker memang selalu singkat.

Dia tidak banyak bertanya, hanya mengiyakannya.

“terima kasih.”

Gina Si bersiap menutup teleponnya, tapi merasa ini tidak begitu baik. Maka dia berpikir, lalu berkata: “lain kali jika kamu ada waktu, aku akan mentraktirmu makan.”

“baik.” Becker menjawab.

Ucapannya begitu singkat, Gina Si masih ingin berbicara, ingin menjelaskan kalau dia mentraktirnya makan karena merasa berterima kasih, tidak berarti yang lain, lalu ingin mengatakan kalau dia bisa menjadi temannya, tapi tidak lebih dari itu. tapi setelah berpikir, kalau kalimat ini terlalu berlebihan.

Lebih baik, setelah dia mengucapkan kata “terima kasih”, dia mematikan telepon karena tidak tahu harus berkata apa.

……

Gina Si tidak tahu, kalau Becker, setelah dia mematikan teleponnya, dia sudah menerima telepon dari salah satu anak buah Elang Hitam.

“panglima, sudah ketemu. Kejadian masalah Restoran TBC kemarin, sudah di kirim ke emailmu.”

”baik.”

Becker menutup telepon dan membuka emailnya.

Di dokumen itu tercatat rangkaian kejadiannya, sangat detail.

Meskipun Gina Si tidak meminta permintaan ini, tapi ELang Hitam juga menyelidikinya.

Bagaimana pun, ini terjadi kepada Tiara Han. Dan Tiara Han karena masalah ini, masih di gebuk habis – habisan.

Berani melakukan sesuatu kepada adik Han, dengan sikap kakak kedua, jika tidak mencari tahu baru aneh.

Hanya saja, kemarin kakak kedua dan kakak tertua tidak ada. Dan pelayan Restoran TBC itu tidak tahu nomor telepon orang lain, dia tidak bisa menghubungi kakak tertua dan kakak kedua, jadi, kemarin malam tidak ada yang mengetahui masalah Tiara Han.

Hingga hari ini adik Han kembali ke Rumah dan membicarakannya sendiri, dia baru mengetahuinya.

Dan yang paling mengejutkan adalah, adik Han, ternyata di selamatkan oleh Tifanny Wen!

Becker terpikirkan masalah kemarin, melihat dokumen itu dengan jelas, semakin membacanya dia semakin tidak tahan, kerutan di dahinya semakin terlihat.

Benar – benar tidak menemukan hal yang mencurigakan.

CCTV telah di rusak. Dan meskipun ada CCTV, juga tidak akan mendapat rekaman Tifanny Wen. Saat itu dia, duduk di tempat yang tidak bisa di rekam oleh CCTV.

Masalah acara pertemuan reporter Gina Si itu, sebenarnya sebelum dia meneleponnya, juga sudah ada orang Elang Hitam yang melihat kejadian acara itu, menjelaskan kepadanya.

Masalah ini, dia masih mengira karena kompetisi sesama orang dunia hiburan.

Tapi setelah di lihat, tidak semudah itu,

Dan satu – satunya petunjuk, adalah pelayan dari restoran TBC! Terutama, pelayan yang menunjuk Tifanny Wen sebagai tersangka.

Pertama, kopi itu di buat oleh pelayan di toko, jika di bilang menaruh racun, maka mereka baru mempunyai kemungkinan lebih besar.

Kedua, yang menuduh Tifanny Wen, juga adalah pelayan di toko….

Pelayan?

Kelihatannya, jika ingin menemukan petunjuk, harus melalui pelayan ini….

……

“apakah bisa menginterogasinya? Aku berharap, bisa menginterogasi pelayan yang menuduhku sebagai tersangak.”

Saat ini, dia sudah masuk ke kantor polisi, Tifanny Wen sedang di interogasi oleh seorang polisi, duduk, dan berbicara dengan nada datar.

“kamu tidak usah panik, sudah menyuruh orang untuk membawanya kemari.”

Polisi itu menjawab.

“apakah kamu ada fotonya?”

Tifanny Wen justru bertanya duluan, “aku ingin tahu, apakah kemarin aku Bertemu dengannya.”

“ada.” Polisi itu memberikan foto di ponselnya kepada Tifanny Wen.

Setelah Tifanny Wen membukanya, dia berkata: “aku tidak pernah Bertemu dengannya. Kemarin yang membawakan kopi untukku, bukan dia.”

Kemarin yang membawakan kopi untuknya adalah perempuan muda, dia masih mengingatnya, adalah perempuan muda yang baik hati.

Sedangkan pelayan di foto ini, sudah bisa di panggil tante.

Bukan dia!

Kelihannya, ini adalah tuduhan palsu.

Hanya saja…. Tujuannya adalah?

“ketua Du, tidak baik…..”

Setelah tidak berapa lama, tiba – tiba ada polisi yang masuk ke ruang interogasi. Dari raut wajahnya, terlihat tegang.

“ada apa?”

“Yuti Zhang dia…. Sudah tidak ada?”

Yuti Zhang, adalah pelayan yang menuduh Tifanny Wen sebagai tersangka.

“tidak ada maksudnya apa?”

“maksudnya… sudah meninggal! Meninggal di sekitar restoran TBC. Awalnya ingin membawanya ke tempat kejadian restoran TBC. Tapi di perjalanan, dia tiba – tiba di bunuh orang…. Dan di tembak.” Orang yang menjawab, nadanya terdengar bergetar, “satu tembakan langsung meninggal. Orang yang menembaknya kita juga tidak melihatnya. Benar – benar terlalu tepat. Entah orang hebat mana yang melakukan hal ini.”

“Yuti Zhang sudah meninggal?” polisi yang di panggil ketua Du itu, dengan marah berkata: “kalian ini bagaimana mengawasi tersangka? Sial!”

Sial! Awalnya adalah kejadian terkena racun yang tidak memakan korban.

Sekarang, mengapa menjadi seperti ini?

Sudah ada korban, maka , kejadian ini, menadi semakin parah!

“bawa dia kembali dulu, aku pergi ke tempat kejadian.” Ketua Du berkata.

Pelayan yang menuduh Tifanny Wen tiba – tiba di bunuh.

Meninggal.

Maka menginterogasi, sudah tidak bisa di lakukan.

Sedangkan pertanyaan yang seharusnya di tanyakan kepada Tifanny Wen, sudah menjadi sangat kacau. Sekarang, dia sudah tidak bisa mempedulikan perempuan ini.

Setelah para polisi pergi, Tifanny Wen di kurung di ruang interogasi.

Setelah ruangan menjadi sunyi, raut wajahnya menjadi lebih gelap, pelan – pelan memikirkan kejadian Yuti Zhang yang meninggal….

Yuti Zhang, meninggal?

Mengapa tiba – tiba di tembak orang?

Perubahan kejadian ini, benar – benar…. Terlalu cepat.

Yang Tifanny Wen tidak terpikirkan lagi: sampai malam hari, kejadian sudah berubah lagi!

Iya!

Berubah lagi!

Malam hari…..

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu