Cinta Setelah Menikah - Bab 254 Kakak Ipar Adalah Ibu Harimau, Terlalu Menakutkan... (2)

Tapi dengan cepat….

“mertua.” dari Telepon itu, suara lelaki kembali terdengar.

Tifanny Wen:….

Mertua?

Berarti ayah Yansen Mu.

Tifanny Wen terkejut. Tiba - tiba terpikir, dia sudah Menikah ke Keluarga Mu sekian lama, sudah menemui banyak anggota Keluarga, tapi mertuanya sendiri…. Sepertinya dia, tidak pernah Bertemu sekali pun.

Sebelumnya saat pergi ke Keluarga Mu, meskipun Putri Bai, kakek dan nenek semuanya ada, tapi, ayah Yansen Mu saat itu pergi dinas. Saat itu dia, tidak pernah menemuinya. Saat bertanya, Keluarga Mu hanya berkata kalau ayahnya pergi dinas ke luar negeri, sementara tidak akan pulang ke Rumah.

Jika berhubungan, hanya melalui alat komunikasi saja. Tentu saja, dia juga pernah menerima hadiah yang di kirim dari mertua yang tidak pernah di temuinya.

Tapi, memang, belum pernah menemui orang aslinya, juga tidak pernah mendengar suaranya.

Saat ini tiba – tiba menerima telepon dari mertuanya, Tifanny Wen terkejut hingga ponselnya hampir terjatuh…..

Tegang!

Entah mengapa, dia tiba – tiba menjadi tegang.

Meskipun katanya “menantu Bertemu mertua” akan sedikit tegang, tapi, dia sudah masuk ke Keluarga Mu sekian lama, Tifanny Wen merasa menerima telepon dengan suasana hati seperti ini, tidak menahan diri untuk mengejek dirinya sendiri.

Hanya saja….

Siapa yang menyuruh ayah Yansen Mu, adalah tokoh tertinggi di dunia politik, jika menyebutkan namanya seluruh negara Long mungkin akan bergetar….. dia, juga rakyat biasa, mengobrol dengan tokoh seperti ini…. Sejujurnya, meskipun Tifanny Wen, hatinya juga sedikit gugup.

“ayah…” dia memanggil, dengan sedikit tidak terbiasa.

“baru kembali dinas dari luar negeri, mengetahui kamu dan Yansen Mu ada di pulau Nanqiong, maka aku sekalian datang kesini.” Ayah Mu berkata.

“a? ayah… kamu sudah ada di pulau Nanqiong? Apakah perlu menjemputmu di bandara?” Tifanny Wen sementara mengesampingkan masalah untuk pergi menonton konser.

“tidak perlu.” Ayah Mu berkata: “aku sekarang sudah ada di Sentrum hotel Jalan Beihuang. Apakah malam ini kamu ada waktu?”

“ada.”

“ada.”

“malam nanti datang makan malam bersama Yansen Mu.” ayah Mu berkata.

“baik.” Tifanny Wen berkata.

Waktu panggilannya tidak terlalu panjang.

Tapi isi percakapannya… memang sedikit mempengaruhi suasana hati Tifanny Wen.

Malam ini ayah Mu mengajaknya dan Yansen Mu makan malam?

Baiklah! Meskipun acara kompetisi Bintang Baru juga tidak harus pergi menontonnya, tapi permasalahannya adalah… Yansen Mu bagaimana?

Maksud ayah, tidak mungkin memintanya menghubungi Yansen Mu bukan?

Atau, ayah Mu meneleponnya, mengira sudah memberi tahunya dan Yansen Mu bersamaan, jadi, dia tidak perlu menelepon memberi tahu Yansen Mu lagi?

Jika seperti ini, dia…. Tidak bisa menghubungi Yansen Mu!

Tifanny Wen tiba – tiba ingin marah!

Lelaki jahat!

Dasar penipu!

Di saat penting seperti ini, pergi kemana!

Sial!

Tifanny Wen melempar ponselnya di atas soda, sambil berpikir sembarangan Yansen Mu pergi kemana, sambil mencari baju di lemari untuk pergi.

…..

Saat ini, di suatu tempat tinju…..

“weh weh weh, ku bilang, Yansen, hari ini kamu masih belum pulang?” Baim Su akhirnya berhenti beristirahat tidak lagi meninju, sambil memegang air mineral, dan bertanya pada Yansen Mu.

Iya!

Baim Su.

Lelaki ini, benar – benar datang ke pulau Nanqiong.

Hari itu dia mabuk dan menelepon Yansen Mu, lelaki ini berkata kalau keluarganya memaksanya datang ke pulau Nanqiong untuk kencan buta, benar – benar bukan perkataan yang mabuk, dan dia datang jauh – jauh ke sini untuk kencan buta!

Tentu saja, dia saja sudah datang, apakah ada benar – benar pergi ke kencan buta…. Itu akan di pertimbangkan lagi.

Baim Su kesal dalam 4 hari ini.

Awalnya, meskipun dia datang ke sini untuk… tunangan dengan Keluarga Jiang, tapi, setidaknya karena ini dia sudah meminta cuti Beberapa saat. Tidak membicarakan masalah dia tidak ingin ikut kencan buta, tapi sebenarnya dia lumayan suka untuk liburan santai.

Akhirnya, Bertemu dengan Yansen Mu, lelaki ini setelah menyelesaikan pekerjaannya mengajaknya untuk bermain tinju!

Benar – benar…. Selesai kerja, apakah orang ini tidak pulang ke Rumah?

Yang membuat Baim Su penasaran adalah, setelah lelaki itu selesai meninju sepertinya…. Juga tidak pulang, langsung tinggal di tempat tinju.

Lelaki yang tidak pulang? Apakah di rumahnya ada ibu harimau?

Baim Su terpikirkan Tifanny Wen, benar – benar tidak mirip.

Atau…. Dia bertengkar dengan kakak ipar?

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu