Cinta Setelah Menikah - Bab 149 Ingatan Tifanny Wen (1)

Tiba-tiba pekerja yang berada di lapangan juga larut dalam atmosfir kesedihan yang tidak biasa.

"Kenapa kamu begitu bodoh? Yang ingin ditangkap orang-orang itu adalah aku, kenapa kamu menggantikanku?"

Tatapan Tifanny Wen agak kosong. Tifanny Wen menarik-narik wanita yang ada di dalam pelukannya, bergumam sendiri. Tifanny Wen seperti bertanya-tanya, seperti tidak berani percaya dengan segala ini, "Jika kamu tidak menggantikanku... jika tidak menggantikanku, kamu tidak akan berakhir buruk."

Dalam diam wanita itu mengucapkan dialognya. Hal ini membuat orang di sekeliling tiba-tiba mengingat alur cerita. Alur cerita 《Rahasia Negara》, sepertinya di atur... bukan Lena Mei yang menggantikan Tifanny Wen meninggal?

Tifanny Wen tidak salah mengucapkan dialog, kan?

"Tifanny?"

Sutradara Jacky Yu kembali sadar. Pria itu mengernyit, teringat bahwa dialog itu bukan di adegan ini. Ada apa ini sebenarnya?

"Tifanny, kamu salah mengucap dialog." Jacky Yu ingin menghentikan Tifanny Wen, "Berhenti, Tifanny!"

Walaupun berakting dengan bagus dan ekspresinya sesuai dengan yang Jacky Yu inginkan, tetapi alur ceritanya bukan seperti ini.

Tetapi, teriakan sutradara tidak berguna. Tifanny Wen masih menundukan kepala, hanya menatap ke gadis muda berambut pirang, berkata kata per kata: "Jangan khawatir. Kamu adalah mimpiku. Aku akan mengemban dan mewujudkannya bersama."

Selesai bicara, Tifanny Wen tiba-tiba berdiri lalu menggendong dari belakang wanita yang seluruh tubuhnya berlumuran darah. Tifanny Wen ingin membawa wanita itu pergi dari tempat kotor ini.

Tetapi...

Sebuah tangan tiba-tiba meraih pergelangan tangan Tifanny Wen. Aktris yang sudah 'mati' yang berada dipunggung Tifanny Wen tiba-tiba membuka mata, melompat turun dari tubuh Tifanny Wen, menatap Tifanny Wen dengan ragu dan berkata: "Tifanny, kamu sedang berakting apa? Sebenarnya kamu melihat teks dialog atau tidak?"

Aktris yang berperan sebagai Lena Mei yang bicara. Selesai bicara, tiba-tiba aktris itu melihat Tifanny Wen termangu, tubuh wanita itu mendadak kaku. Seperti ada sesuatu yang menyakiti kepala Tifanny Wen, menyebabkan Tifanny Wen tiba-tiba merasa kacau.

"Tifanny, kamu kenapa?"

Aktris yang berperan sebagai Lena Mei terkejut, tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang aneh. Terkadang Tifanny Wen juga sulit memainkan perannya, tetapi belum pernah berada di kondisi ini.

"Aku tidak apa." Hasilnya, Tifanny Wen seperti sadar kembali, lalu berkata: "Lanjut syuting saja."

"Tapi dialogmu..."

"Ulang sekali lagi. Aku tidak akan salah mengucapkan dialog." Tifanny Wen tiba-tiba menjawab datar. Ucapannya agak dingin.

Tifanny Wen memutar tubuh, melirik sebentar ke arah sutradara, tanpa ekspresi berkata: "Lanjut."

Lanjut...

Tifanny Wen sekali lagi berakting adegan ini. Hanya saja kali ini, Tifanny Wen tidak salah mengucapkan dialog, berakting dengan sangat lancar sampai adegan terakhir.

Hanya saja, hari ini semua orang bisa merasakan bahwa suasana hati Tifanny Wen agak berbeda. Bahkan setelah selesai syuting, Tifanny Wen seperti belum selesai dengan syutingnya. Ketika para pekerja mulai bersiap pergi, Tifanny Wen masih termenung di tempat yang penuh dengan darah. Ekspresi matanya menatap linglung tanah berdarah itu.

"Ada apa?"

Hubungan para pekerja dan Tifanny Wen tidak terlalu dekat, mereka juga tidak terlalu mengurusi Tifanny Wen dan pergi begitu saja. Tapi Daniel An tiba-tiba datang ke depan Tifanny Wen dan bertanya.

Tifanny Wen tidak menjawab, hanya mengangkat naik pelan-pelan sepasang matanya yang memerah. Dengan tatapan rumit Tifanny Wen menatap Daniel An cukup lama, tiba-tiba berkata: "Daniel, terima kasih."

Daniel An tertegun.

"Terima kasih. Kamu sama dengan dia, selalu melindungiku."

Tifanny Wen berterima kasih dengan suara pelan. Ketika kata 'dia' terlontar, langsung membuat Daniel An mengangkat alisnya.

Dia? Maksudnya?

"Tifanny, kamu..."

Baru saja Daniel An ingin bertanya apakah ingatan Tifanny....

Tiba-tiba...

"Tifanny, tuan Mu datang."

Saat ini, tiba-tiba suara seorang wanita mendekat. Itu adalah suara Melly. Wanita ini, di hadapan orang luar, biasanya selalu memanggil Tifanny Wen dengan nama, hanya ketika tidak ada orang, Melly akan memanggil Tifanny Wen dengan sebutan nyonya.

Tifanny Wen datang ke negara Long, Melly juga mengikuti. Saat ini mendengar ucapan Melly, Tifanny Wen tertegun. Yansen Mu datang ke negara F?

Waktu yang dipilih pria itu tepat dengan syuting terakhirnya.

"Tifanny, tuan Mu menelpon, menyuruhku untuk menjemputmu."

Melly kembali berkata.

"Hm. Aku tahu." Tifanny Wen mengangguk. Kedua mata itu menahan sesuatu dan langsung menjawab. Hanya saja suaranya... tidak seantusias yang Melly bayangkan.

Tidak hanya suara yang tidak antusias, sama sekali tidak ada ekspresi antusias dari wajah Tifanny Wen.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu