Cinta Setelah Menikah - Bab 213 Aku Ada Obat, Apakah Kamu Mau? (2)

Saat ini, sudah banyak penonton yang menantikan kemunculan Tifanny Wen di panggung.

Bukan karena mereka menyukai Tifanny Wen lebih dari pada menyukai Daniel An.

Meskipun memang, dari penonton yang hadir ada Beberapa yang membeli tiket karena Tifanny Wen. Tapi, hanya sedikit.

Bagaimana pun ini adalah konser Daniel An, yang hadir kebanyakan adalah penggemarnya, tentu saja suka menonton penampilannya.

Tapi, hati para penonton merasa sedikit unik. Orang yang mengejar artis, bisa menemui Beberapa artis, dalam hatinya pasti ada kebanggaan tertentu. Satu tiket, bisa melihat dua artis, ini adalah hal yang mereka nantikan. Meskipun Tifanny Wen tidak menyanyi, dan hanya mengobrol dari panggung saja bisa membuat mereka sangat senang.

Sedangkan, ini juga adalah gosip baru….. para penggemar akan tahu idola mereka mempunyai teman siapa saja di dunia entertainment. Tifanny Wen naik ke atas panggung, dan berinteraksi dengan Daniel An, jika hubungan mereka lumayan baik, berdasarkan ketenaran Tifanny Wen, mereka akan merasa, kalau hubungan Tifanny Wen dan Daniel An adalah sesuatu yang bisa di banggakan.

Di tambah lagi, Tifanny Wen adalah aktris cilik, tidak pernah mengeluarkan album, banyak yang penasaran tentang kemampuan bernyanyi Tifanny Wen. Bisa menjadi penonton yang melihat penampilan Tifanny Wen pertama kali, pasti mempunyai makna sendiri bagi penggemar.

Sedangkan, Tifanny Wen sudah menghilang dua bulan. Bagi para penggemar, dia sudah terlihat “misterius”. Banyak yang penasaran, setelah dia menghilang dua bulan dia akan muncul dengan kondisi seperti apa.

Di tambah lagi, Daniel An memang sudah bernyanyi Beberapa lagu berturut – turut. Para penggemar mengasihani pita suaranya, ingin membuatnya istirahat dulu.

Beberapa alasan di gabungkan, suara yang berteriak “biarkan Tifanny Wen bernyanyi” semakin banyak.

“aaa…. Tifanny Wen aku ingin mendengarnya bernyanyi!” penonton yang ada di depan berteriak dengan kencang, yaitu Luna Jiang.

Meskipun suaranya manis, tapi terdengar kencang, benar – benar bisa membuat telinga orang yang di sampingnya meledak.

Luna Jiang meskipun adalah penggemar Daniel An, bersamaan, dia juga penggemar , dia sedang menyukai “Erin Leng”, karena itu, dia sangat menantikan penampilan Tifanny Wen.

Apalagi…. Hari ini Tifanny Wen telah menyelamatkan mereka, lalu melihat Tifanny Wen tidak sombong.

Sebenarnya Luna Jiang, sejak dia keluar dari hotel tadi, dia sudah memutuskan untuk menjadi salah satu anggota “Wens”.

“Tifanny…..” Gina Si yang ada di sebelahnya juga ikut meneriaki nama ini, juga sedikit menantikan, di otaknya terbayang bagian saat tadi dia di selamatkan di hotel tadi, matanya juga terlihat sedikit curiga.

“Tifanny, aku rasa jika kamu masih tidak muncul dan menyelamatkan tenggorokanku, para kesayanganku akan sangat mengasihaniku.” Daniel An yang mendengarnya, tersenyum, lalu membalikkan kepala, melihat ke bagian belakang panggung, dan berkata.

Ucapan ini…..

Benar – benar sangat percaya diri.

Menyebut para penggemar yang berteriak, karena mengasihani tenggorokannya.

Para penggemar tertawa “haha”, tapi juga bisa mengerti candaan Daniel An.

“aduh duh duh…. Masuk angin, tenggorokanku juga sakit? Mengapa kamu tidak mengasihaniku?”

Saat Daniel baru berkata, para penonton sudah mendengar suara perempuan yang berkata melalui mikrofon.

Terdengar dingin, dan seksi…. Suara ini, bukankah dari Tifanny Wen?

“aa Tifanny Wen.”

Suara teriakan, kembali terdengar.

Bagaimana pun, saat artis besar muncul, suara teriakan tidak pernah terdengar kecil.

Tifanny Wen bisa mendapatkan teriakan yang besar, tentu saja karena kemunculannya.

Hanya saja ucapannya yang mengatakan tenggorokannya sakit, dan membuat Daniel An mengasihaninya, sesaat membuat penonton menjadi tertawa.

Tertawa ini, hanya menertawakan Daniel An.

Lihat saja, tenggorokan orang juga sakit, bagaimana kamu akan membalasnya, lihat bagaimana kamu akan membuatnya bernyanyi.

Para penonton melihat ke arah Daniel An, semuanya melihatnya dengan ekspresi senang melihatnya kesusahan.

“ehek ehek ehek…” Daniel An sengaja batuk.

Saat ini, selain para penonton senang akan kesusahannya, pandangannya juga melihat ke arah masuk penyanyi.

Pelan – pelan….

Semua lampu menjadi redup, penonton hanya bisa melihat panggung dengan samar – samar, melihat bayangan perempuan yang berjalan maju dengan pelan.

Tapi saat ini, mereka masih tidak bisa melihat perempuan itu dengan jelas, hanya bisa melihat kalau lekukan badan perempuan sangat bagus, menonjolkan bagian depannya, sepertinya mengenakan pakaian ketat, rambutnya sedikit bergelombang, ikut bergerak.

Para penonton tiba – tiba terdiam, melihat ke arah bayangan itu.

Sedangkan di keheningan itu, tiba – tiba terdengar suara Daniel An berkata: “masuk angin? Aku membawa obat? Mau makan? Setelah makan satu akan langsung sembuh.”

“pu….”

Suasana hening apa pun itu, sebaiknya pergi saja.

Sekarang terdengar suara tertawa yang kencang.

Lelaki ini, benar – benar tidak memberikan muka kepada perempuan. Apakah dia tahu cara memanjakan perempuan?

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu