Cinta Setelah Menikah - Bab 295 Tuan Mu Melindungi Istri (1)

Akhirnya Tifanny Wen membalas ucapan tersebut, "Pak Wang, anda bisa menjadi pembimbing mahasiswa S2 di universitas Nanqiong, aku yakin pasti pikiran logika anda normal. Aku ingin bertanya, kalau lantai kotor apakah pasti petugas kebersihan yang membuatnya kotor? Pak Wang sebagai guru panutan, bisakah anda menjelaskan korelasi hubungan tersebut?"

Saat ini, walaupun Tifanny Wen berbicara dengan kecepatan standar, tapi orang-orang di sana mendengar ucapan Tifanny Wen agak dingin. Saat ini tatapan merendahkan orang-orang menatap lurus ke Tifanny Wen tetapi aura Tifanny Wen tidak disangka membuat orang-orang berpikir aura wanita itu lebih kuat daripada Hendra Wang.

Hendra Wang mematung, tidak menyangka mahasiswi yang selalu tidak masuk ini berani melawan dirinya, saat itu juga Hendra Wang membalas: "Aku tidak peduli apakah kamu yang mengotorinya atau bukan, hal ini kamu yang bertanggung jawab. Masih ada alasan? Ditambah lagi, kalau bukan kamu, kamu pikir siapa lagi?"

Awalnya, Hendra Wang masih merasa ada kejanggalan pada masalah ini. Kemarahan Hendra Wang tadi juga karena dibuat pusing dan marah melihat pemandangan ini. Ketika berpikir setelah acara ingin memeriksa masalah ini, tapi mendengar Tifanny Wen bertanya dengan menantang pada dirinya, Hendra Wang langsung marah sampai sama sekali tidak ingin mencari tahu keseluruhan masalah ini. Hendra Wang langsung menjatuhkan seluruh kesalahan pada Tifanny Wen.

Hendra Wang paling benci dengan murid yang berani menantangnya.

"Aku masih tanggung jawab pak Wang. Berdasarkan logika anda, jika aku berbuat salah, pak Wang yang bertanggung jawab padaku. Anda memiliki alasan?"

Jawaban Tifanny Wen pada Hendra Wang terdengar semakin dingin.

Awalnya Tifanny Wen ingin menjadi mahasiswi yang tidak dikenal.

Tapi menjadi tidak dikenal bukan berarti dirinya bisa difitnah tanpa alasan.

Awalnya Tifanny Wen masih ingin membicarakan dengan jelas masalah ini dengan pembimbingnya, tapi melihat nada suara orang ini... Hehe! Tifanny Wen merasa tidak perlu dirinya berucap baik pada orang seperti ini.

Selesai bicara, Tifanny Wen melihat Hendra Wang melotot padanya dengan sangat marah. Pria itu terdiam sebentar, beberapa saat kemudian menjawab: "Tunggu sampai tes selesai. Sekarang kamu pergi dan bersihkan sampai bersih tempatnya."

Saat ini Hendra Wang sangat ingin mencubit kasar Tifanny Wen. Ini di situasi apa? Ada banyak orang di sini dan mahasiswi itu berani mempertanyakan dirinya? Bukankah itu mempermalukan dirinya?

Hendra Wang tidak berucap keras lagi. Orang lain melihatnya sebagai pembimbing, tapi dirinya tidak bisa mengatur satu orang murid.

"He."

Tifanny Wen tidak mengerti dan juga tidak mendengar maksud ucapan pria itu, Tifanny Wen langsung melihat ke arah rektor Yang: "Rektor Yang, aku percaya, sekolah tidak akan asal memperlakukan mahasiswanya dengan tidak adil, kan?"

"Tentu saja. Selesai tes, kita langsung memeriksa kamera pengawas." Jawab Rektor Yang, lalu menatap Hendra Wang dengan dingin setelahnya menunjuk beberapa mahasiswi: "Kalian, kemari. Bersihkan ini. Bersihkan dengan cepat, panggil orang yang banyak."

Seluruh mahasiswi mematung.

Bagaimana cara pandang rektor ini ha? Apakah rektor sedang berdiri di sisi mahasiswa dan malah mempermalukan pak Wang?

Dan juga, kenapa rektor tidak menyuruh Tifanny Wen yang membersihkan dan malah menyuruh mereka?

Tetapi setelah dipikirkan lagi, saat ini bukan saat untuk membuat kacau. Hanya membereskan sampah-sampah itu lalu mengikuti tes baru hal yang penting. Ah imej sekolah ini....

Bagaimanapun juga, ada beberapa orang sukses yang sedang melihat mereka.

Lalu kalau dipikir-pikir, Hendra Wang saat ini bukannya buru-buru memanggil beberapa orang untuk membereskan masalah, pria itu malah bertengkar dengan mahasiswi, tidak bisa membedakan mana yang penting dan tidak. Pantas saja tatapan rektor Yang tidak beres melihatnya.

Saat ini Hendra Wang juga merasakan aura dingin rektor Yang, pria itu langsung tidak berani bicara lagi, untuk sementara waktu dia diam. Tapi di dalam hatinya dia memaki Tifanny Wen. Semuanya salah wanita ini, kalau wanita itu tidak memprovokasi, apakah dirinya bisa membuat masalah memalukan ini?

Dan beberapa mahasiswi dengan rasa hormat yang kuat pada sekolah, saat ini sudah berinisiatif membersihkan. Tetapi saat mereka masuk ke dalam, mereka tak kuasa menatap sinis Tifanny Wen, tatapannya tidak bersahabat.

Walaupun namanya Tifanny Wen, ucapan yang tadi juga seperti sedang beralasan. Tetapi, melihat wajah wanita ini yang mirip artis, wanita ini pasti ingin terkenal. Mereka merasa Tifanny Wen yang paling mencurigakan yang menyebabkan tempat ini menjadi seperti ini. Bagaimanapun juga, membuat sensasi seperti ini... merupakan motivasi yang bagus.

"Hehe. Wanita pembuat sensasi." Ketika Tiara Han melewati Tifanny Wen, Tiara Han memanggilnya begitu.

Setelah berucap, Tiara Han berpura-pura ikut membersihkan.

Sebenarnya Tifanny Wen juga tidak buru-buru menginginkan hasil atau apa. Tifanny Wen mengatupkan mulutnya, masih seperti sebelumnya, bersikap tenang. Terkait ikut membersihkan... sudah terlalu banyak orang, sudah tidak muat. Tifanny Wen juga tidak mendekat untuk membuat keributan. Ketika berdiri, Tifanny Wen melihat rektor Yang melemparkan senyum permintaan maaf padanya, lalu kembali menekankan, "Setelah tes, pasti akan kami periksa. Kami akan memeriksanya dengan baik!"

Selesai rektor Yang berucap, sebuah wajah masam diam-diam melirik ke dalam ruang siaran... itu wajah tuan Mu.

Rektor Yang berharap tuan Mu mendengar jelas ucapannya.

"Ppftt..." Lanny masih tertawa.

Untuk dirinya yang suka keributan, suasana hatinya saat ini sangat baik....

Tifanny Wen melirik ke wajah beberapa orang di dalam ruang siaran, Tifanny Wen agak pasrah ditambah sakit kepala.

Bagaimana bisa semalang itu. Beberapa mahasiswi ikut  dilibatkan dalam situasi buruknya oleh tuan Mu...

……

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu