More Than Words - Bab 938 Aku selalu tidur sendirian (2)

Warren Xie pergi ke kamar mandi terlebih dahulu dan membasuh darah yang tertinggal di tangannya, setelah itu dia memberitahu Selena Xia dan Michael Han: "Cukup satu orang yang menemani disini."

Selena Xia melirik Michael Han yang sedang menundukkan kepalanya dan tidak berbicara, dia mengatakan: "Aku yang tinggal disini saja, ini sudah malam, kalian sebaiknya boleh pulang istirahat."

Warren Xie mengangguk, memberi isyarat kepada Selena Xia untuk membunyikan bel jika terjadi sesuatu, kemudian meninggalkan kamar pasien.

Michael Han masih berdiri di dalam kamar, belum pergi.

Tepat ketika Selena Xia ingin bertanya kepada Michael Han apa yang sedang terjadi, Michael Han tiba-tiba mengangkat kepalanya menatap William Han yang berada di tempat tidur, dia menyadari bahwa mata Michael Han sedikit merah sepertinya dia baru saja menangis.

Selena Xia mendadak tidak bisa mengatakan apapun, saat dia sudah bisa mengeluarkan suara, Michael Han telah meninggalkan kamar.

Sungguh aneh, mengapa kedua orang ini sama-sama menangis pada malam ini?

Selena Xia mengangkat tangannya menyentuh daerah leher yang dibasahi oleh air mata William Han, kemudian tatapannya mengarah pada wajah William Han, selanjutnya telinganya seolah bergema dan terdengar kembali kata-kata yang baru saja dia ucapkan di dalam 101 Clubs secara tidak sadar.

"Selena, untungnya ada kamu ... Kamu adalah peneranganku, milikku sendiri ..."

"Selena, setelah kamu pergi, aku sangat taat, aku selalu tidur sendirian ..."

Hati Selena Xia terasa sedikit nyeri. Dia menatap William Han beberapa saat, kemudian berjalan ke samping tempat tidur dan duduk menyentuh wajahnya dengan lembut.

"Kamu ... Benar-benar sangat peduli padaku?"

"Kamu ... Jika kamu benar-benar peduli padaku, mengapa kamu ingin mencari orang yang bisa membantumu melahirkan seorang anak?"

"Apakah kamu tahu bahwa kamu akan membuatku ... Membawamu bersamaku ikut merasakan ketidak adilan."

"Meskipun karena ulah orang lain sehingga aku sulit untuk hamil, aku benar-benar tidak ingin kamu tidak memiliki anak seumur hidup."

Selena Xia sendirian, berbisik pada dirinya sendiri cukup lama sebelum perlahan-lahan menarik kembali tatapannya.

...

Tiga jam kemudian, Selena Xia memanggil perawat dan melepaskan jarum infus William Han.

Selena Xia yang sudah lama mengantuk, pergi ke kamar mandi, setelah itu dia bersiap untuk tidur, namun tidak disangka saat itu juga dia ternyata menstruasi.

Dia mencari William Han dengan tergesa-gesa sehingga tidak membawa pembalut, jadi dia sementara hanya bisa menggunakan tisu, kemudian dia pergi menuju sebuah supermarket yang buka dua puluh empat jam di depan rumah sakit. Setelah selesai membeli dan keluar dari supermarket, Selena Xia berjalan melewati taman dan mengambil jalan pintas menuju rumah sakit, ketika dia melintasi teras, sebuah bekas kaleng minuman terlempar persis di hadapannya.

Selena Xia terkejut, kemudian dia menoleh ke arah kaleng yang sedang dilemparkan dan mendapati bahwa seorang pria berada di lantai, sedang minum alkohol, sekitarannya penuh dengan kaleng-kalengan.

Selena Xia berpikir dia adalah pejalan kaki biasa dan tidak terlalu peduli padanya, dia kemudian melangkahkan kakinya dengan cepat dan berjalan ke arah rumah sakit tepat di depannya, sebelum dia berjalan jauh, terdengar suara isakan seseorang.

Suaranya tidak asing, Selena Xia menghentikan langkahnya dan melihat ke arah suara tersebut.

Karena adanya pantulan cahaya, dia tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas, hanya bisa melihat bahwa dia sedang mengambil kaleng dan menuangkan isinya ke dalam perutnya, kemudian ketika tatapannya jatuh pada arloji pergelangan tangannya yang cahayanya bisa memperjelas orang tersebut, dia mengenali siapa orang tersebut ...