More Than Words - Bab 872 Sebenarnya Apa Yang Mau Diributkan? (2)

“Kamu, kamu, mobil kamu, mobil, mobil!”

Saat berkata, Selena Xia menunjukkan sebuah rupa yang tiba-tiba kepikiran sesuatu, berlari kearah depan jendela mobil yang dihancurkan, dia menatap tempat duduk kursi belakang yang kosong, saat sedang mengumpulkan perasaan kehilangan barang, mendengar ada suara langkah kaki mendekat.

Dia menoleh kepala, melihat dia berlari kemari, William Han juga mengikuti berjalan kemari dengan wajah yang tidak senang.

Dia yang tidak sempat mengumpulkan perasaan, tak kepalang lagi mengangkat tangan, menunjuk dalam mobil sebentar, sama seperti murid sd yang sedang melapor, mengeluarkan suara: “tas aku, tas aku sudah tidak ada.....”

William Han mengikuti ujung jari dia yang putih, jatuh ditempat duduk belakang mobil.

“Pada saat aku turun mobil, tidak membawa tas, aku mengira meninggalkan didalam mobil tidak akan terjadi apa-apa, sekarang pembayaran lewat hp begitu gampang......” sedang berbicara, Selena Xia menghentakkan kaki, sebuah rupa yang merasa sayang: “ada banyak barang didalam tas aku, uang tunai itu adalah masalah kecil, terutama adalah kartu identitas, sangat banyak kartu identitas di......”

Orang yang kehilangan barang, reaksi pertama adalah mencari cara untuk mencari kembali......

Meskipun dia sangat sakit hati ketika kehilangan tas dia, tetapi kenyataannya dia sama sekali tidak berharap tas sendiri dicari kembali, jika tidak semua trik dia akan hancur semua......tetapi reaksi yang seharusnya dia berikan tetap sudah memberikan, jika tidak akan terlihat terlalu palsu......

Selama berbicara, Selena Xia yang diam-diam bergumam didalam hati, kemudian mengeluarkan suara lagi: “tuan Han, apakah ada kamera pemantauan ditempat parkir bawah tanah kalian, bisakah mencoba membantu aku mencari.......”

William Han sendiri menaruhkan tasnya didalam lemari ruang istirahat kantor dia paling atas, menghadapi Selena Xia yang memohon dengan cemas, sedikit mengangguk kepala, kemudian mengeluarkan hp, menelepon sebuah nomor.

Setelah mematikan telepon, dalam beberapa menit, ketua tim departemen keamanan membawa beberapa petugas keamanan buru-buru mengejar kemari.

Ketua tim, Selena Xia ada sedikit bayangan, tidak lama yang lalu, supir yang menjemput William Han dari dokter Xie itu.

Ketua tim yang berlari sepanjang jalan, setelah berdiri tegak, segera bertanya dengan terengah-engah: “direktur Han, ada apa?”

William Han tidak berbicara, bergeser satu langkah kesamping, kemudian menoleh kepala, melihat sekilas mobil yang disamping, bermaksud adalah lihat sendiri.

Setelah ketua tim melihat jendela mobil yang pecah, sangat terkejut: “direktur Han, apa yang terjadi dengan mobil anda? Mengapa jendela mobilnya hancur?”

William Han: “jika aku tahu, untuk apa menyuruh kamu kemari?”

Ketua tim tersedak tidak bisa berkata apa-apa: “......” anda jelas-jelas tahu, jadi aku juga heran untuk apa anda memanggil aku kemari?

Melihat ketua tim yang diam tidak bicara, William Han mengeluarkan suara lagi, “kamu tanya aku, kamu masih berani bertanya aku? Apakah aku membayar seluruh departemen keamanan kalian untuk datang bermain?”

Sekelompok petugas keamanan bingung karena ditegur: “......” siapa yang bisa memberitahu mereka, direktur Han, sebenarnya apa yang mau diributkan?

William Han melihat sekelompok orang berdiri didepan dengan sopan, masing-masing menundukkan kepala tidak berani menghela nafas dengan kencang, seperti dibodohin oleh mereka, kemudian membuka mulut lagi: “kalian satu persatu untuk apa masih bengong disini? Pergi menyelidiki! Menyelidiki siapa yang menghancurkan jendela mobil, siapa yang mencuri barang!”

Beberapa orang masih berdiri ditempat, tidak ada satu orang pun yang bergerak.

Bagaimana menyuruh mereka menyelidiki? Dua orang yang menghancurkan jendela mobil, bukannya ada didepan? Meskipun direktur Han tidak menghancurkan secara langsung, tetapi dia adalah pembimbingnya!

William Han melihat beberapa orang sangat lama tidak bereaksi, mengerutkan alis, “apakah masih perlu aku katakan kedua kalinya?”

“Tidak, tidak perlu, direktur Han, kami pergi menyelidiki sekarang, segera pergi menyelidiki!” saat berkata, ketua tim langsung membawa sekelompok orang pergi dengan sangat cepat.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu