More Than Words - Bab 552 Apa Ada Paket Untuk Lantai 27? (2)

Selena Xia mengambil telepon miliknya, melihat sekilas ke layar teleponnya, terlihat mulai mengerutkan kening sedikit terheran, dia mengangkatnya, “asisten Zhang?”

“Iya ini saya, nyonya....” suara asisten Zhang terdengar sedikit cemas, setelah menyapanya dia kembali melanjutkan perkataannya, “nyonya, dimana direktur Han? Apa direktur masih dirumah?”

“Dia tidak dirumah. Dia meninggalkan pesan jika dia memiliki urusan pekerjaan, jadi dia pergi....”

“Hah?” Asisten Zhang terdengar sangat terkejut akan jawaban Selena Xia, “siang ini memang sudah ada janji, tetapi klien itu sudah sampi satu jam yang lalu di lapangan golf, bahkan sudah menunggu sampai saat ini direktur Han masih belum datang....”

“Apa kamu sudah menghubunginya?”

“Sudah, tetapi nomornya tidak aktif, jadi saya menghubungi nyonya. Saya pikir direktur lupa akan janji temu hari ini karena kesiangan.... oh iya, nyonya, direktur Han sejak kapan sudah keluar rumah?”

“Tunggu sebentar aku akan melihat CCTV di depan rumah...” Selena Xia meletakkan sumpit di tangannya, dan pergi ke ruang kontrol, dia melihat sekilas ke video pengawas di depan rumah, “hem? Ternyata dia keluar rumah saat pukul 7 pagi!”

“Pulul 7 pagi? Sekarang sudah pukul 11, dan sudah berlalu 4 jam, meskipun terlambat pasti akan sempat untuk datang ke lapangan golf kan ? Apa terjadi sesuatu dengan direktur Han?”

Perkataan asisten Zhang benar benar membuatnya tercengang, begitu Selena Xia mendengarnya, dia langsung teringat akan bahaya yang selalu menghantui William Han, ada orang yang selalu saja mengincar nyawanya, setelah terdiam cukup lama dia kembali mengatakan, “kamu jelaskan saja kepada klien di lapangan golf, aku akan mencoba untuk mencarinya.”

Setelah menutup panggilan telepon dari asisten Zhang, Selena Xia berusaha untuk menghubungi William Han, hasilnya sama seperti apa yang asisten Han katakan, telepon William Han berada dalam kondisi tidak atif.

Selena seketika teringat akan hari dimana William Han berulang tahun, sekarang kejadiannya sama persis dengan saat ini, tidak ada seorangpun yang berhasil menghubunginya, pada malam itu...... mereka berdua diculik.....

Begitu teringat akan hal ini, Selena Xia langsung masuk ke dalam ruang ganti, mengganti setelan bajunya dan kemudian meninggalkan rumah dengan terburu buru.

Dia menaiki lif hingga ke lantai satu, setelah menunggu hingga teleponnya mendapatkan signal, dia berusaha menghubungi orang rumah sambil berjalan keluar gedung.

Telepon yang dia hubungkan belum sampai terhubung pada telepon rumah di kediaman lama, tetapi saat dia melihat keluar dari kaca gedung yang bening, disana terlihat sosok William Han yang sedang berdiri dibawah pohon Begonia.

Melihat hal itu sontak membuat Selena Xia menghentikan langkah kakinya, dan menjauhkan telepon yang dia tempelkan di telinganya, dan memutuskan panggilan.

William.... apa yang sedang dia lakukan disana?

Saat pikiran Selena Xia sedang penuh dengan kecurigaan, tiba tiba ada sebuah pengirim paket yang berhenti di depan gedung, perugas pengirim paket itu turun dari mobilnya, dan anehnya William Han memanggil menghentikannya.

Selena Xia yang melihat pemandangan ini seketika menjadi semakin tidak mengerti, dia melangkahkan kakinya berjalan kedepan, kemudian saat dia sampai pada pintu masuk yang sudah terbuka tiba tiba mendengar pembicaraan William Han dengan petugas pengirim paket itu.

William : “apa ada paket untum lantai 27?”

Pengirim paket itu memeriksa sebentar, “ada.”

Perugas pengirim paket itu mengambil sebuah kotak dari dalam mobil, dan kemudian menyerahkannya kepada William Han, William Han melihat pengirim dan alamat tempat belanjaan itu dibeli, dan setelah memastikan jika itu paket sungguhan, dia kemudian berterimakasih, “terimakasih.” Dan baru kemudian mengembalikan paket itu kepada petugas pengirim.

Selena Xia tidak melangkahkan kakinya kedepan lagi, saat pembicaraan mereka selesai, dia mundur beberapa langkah kebelakang bersandar ke tembok agar tidak terlihat oleh William Han.

Jadi William Han keluar pagi pagi sekali dengan beralasan ada urusan pekerjaan, demi untuk menungu di luar gedung menahan paketan yang masuk?

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu