More Than Words - Bab 1010 Ingat, Jangan Menoleh (2)

Selena Xia melihat pisau di tangan Michael Han selama beberapa detik, lalu dia mendongak dan menatap wajah pria itu. Mata mereka pun bertemu, “Michael, apa… apa benar kamu melukai William?”

Michael tidak menjawabnya. Tangannya yang sedang memegang pisau bergetar. Entah karena dia takut membunuh Selena Xia atau takut Selena Xia akan menanyainya.

“Michael Han, aku bertanya padamu. Apa benar kata orang-orang kalau kecelakaan yang menimpa William Han ada hubungannya denganmu?” dibanding beberapa saat yang lalu, kini dari nada bicaranya, Selena Xia benar-benar terdengar penasaran.

“Aku tidak tahu. Aku tidak tahu. Jangan tanya aku. Aku tidak tahu apa-apa.” Michael Han menggelengkan kepalanya. Tangannya yang sedang memegang pisau bergetar hebat seakan dia bisa kapan saja melempar pisau itu dan berusaha kabur.

“Jangan banyak bicara! Rupanya kamu memang sampah. Kamu bahkan tidak bisa memegang pisau!” bentak Si Rambut Pirang dengan geram saat dia melihat Michael Han yang tidak bernyali. Dia lalu menendangnya.

“Baiklah. Baiklah.” ujar Michael Han berkali-kali. Kemudian, dia menatap Selena Xia lagi, “Aku, aku… aku tidak punya pilihan lain…”

Michael Han terbata-bata. Dia bicara sambil menutup matanya. Lalu, sambil memegang pisau itu, dia berjalan kearah Selena Xia.

Perasaan Selena Xia campur aduk. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana mungkin Michael Han yang sudah meminta maaf ke William Han atas perbuatan ibunya, lalu berubah seperti ini dan memutuskan untuk membunuh William Han.

Selena Xia melihat Michael Han perlahan mendekatinya. Dia lalu perlahan mundur.

“Jangan salahkan aku. Aku tidak ingin mati. Aku juga tidak ingin ditangkap polisi. Aku hanya ingin hidup… Aku sudah tidak tahan lagi. Dia mendatangiku setiap hari. Aku ingin pergi dari sini…” Michael Han berjalan mendekatinya sambil berulang kali mengucapkan kata-kata ini.

Michael Han mendapati Selena Xia mundur sampai jendela. Dia masih saja mendekatinya dengan niat membunuh.

Kaca di belakangnya membuatnya tidak bisa kabur. Dia mendengarkan kata-kata Michael Han sambil melihat pisau di tangannya. Tadinya, dia tidak percaya kalau Michael Han akan benar-benar membunuhnya. Lalu, dengan dingin dia berkata, “Michael, apa kamu tahu, setelah pamanmu menghilang, semua orang bilang kalau kamu yang melakukannya. Aku tidak percaya karena kupikir kamu bukan orang semacam itu. Kupikir kamu dijebak. Namun, nyatanya sekarang—”

Sebelum Selena Xia selesai berbicara, Michael Han mengayunkan pisaunya keras-keras, namun bukannya kearah jantung Selena Xia, dia menganyunkan pisau itu ke kaca dibelakang Selena Xia.

Jendela kaca itu pun pecah.

Selena Xia tidak tahu apa yang terjadi. Michael Han mendorongnya keluar dan berkata, “Lari!”

Q dan Si Rambut Pirang baru sadar kalau Michael Han mendekati Selena Xia bukan untuk membunuhnya, tapi untuk membantunya kabur.

“Astaga, kita dibodohi oleh si sampah ini! kejar mereka!”

Michael Han mendapati Selena Xia yang tidak kunjung lari. Dia lalu membentaknya keras-keras, “Lari!”

Setelah mendengar bentakan Michael Han, Selena Xia langsung balik badan dan lari.

Ketika dia mulai berlari, dia mendengar Michael Han berteriak, “Tante, ingat, jangan meoleh kebelakang!”

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu