More Than Words - Bab 853 Aku sendiri bisa (1)

Tepat saat dia selesai bicara, ponsel yang ada di tangannya berbunyi, pas sekali layar ponselnya menghadap ke arah William, sebuah pesan singkat, isi dari pesan tersebut adalah___

“Aku dengar William sudah sadar, jadi kamu ingin pergi?”

Yang mengirim pesan adalah tuan muda kedua keluarga Lin, Carlos.

William yang tidak sengaja melihat isi pesan tersebut, jari tangan yang tadinya ingin menerima bunga tersebut spontan menjadi gemetar.

Pergi? Dia ingin pergi kemana?

Dan apa maksud dari kabar ini? Jadi apakah, jika dia tidak mengalami kecelakaan ini, rencana awalnya adalah ingin pergi dari Beijing?

Telapak tangan William spontan memegang selimut dengan erat.

Dengan segera, ponsel Selena berbunyi lagi, masih pesan yang dikirim oleh Carlos : “Aku sudah melihat cuaca beberapa hari ini, besok dan hari setelah lusa di Inggris akan hujan, kemungkinan besar dua hari ini pesawat tidak bisa terbang seperti biasanya, jadi kamu lihat dulu akan pergi lusa atau dua hari berikutnya?”

Lusa……hari setelah lusa……pergi begitu cepat?

Ujung bibir William menegang tanpa bisa dikendalikan, di matanya terbersit sebuah tatapan yang dingin.

Bunga itu menutupi garis pandangan Selena, dia sama sekali tidak tahu isi pesannya terlihat oleh pria ini, melihat William yang diam saja, dia bersuara lagi : “Tuan Han?”

William tetap tidak memberi reaksi.

Asisten Zhang yang berdiri di samping, dengan heran melihat William, hanya mendapati pandangan dirinya yang sedikit dingin sedang menatap tanpa berkedip, asisten Zhang merasa semakin heran, dan secara tidak sadar dia mengikuti tatapan matanya, lalu ketika melihat berita pesan yang muncul dari layar ponsel Selena, dalam sekejap dia mengerti semuanya.

Asisten Zhang takut Selena mengetahui dia dan William telah mencuri lihat isi pesan tersebut, lalu bergegas pura-pura seperti tenggorokannya sangat gatal, dan batuk dengan keras dua kali. Kemudian bergegas bersuara untuk bantu menutupi kebingungan William : “Direktur Han, bunga yang dipilih oleh Selena, mekar begitu bagus.”

William yang sadar kembali, dalam sedetik menyadari tingkahnya, perlahan dia menarik-narik matanya, tunggu ketika dia mengangkat kepalanya, semua perasaannya sudah dia tahan dan tidak keluar air mata, dia seolah-olah tidak melihat apapun, mengulurkan tangan dan menerima bunga yang diberikan oleh Selena, dengan nada yang lembut dan ramah berkata : “Terima kasih.”

“Tidak usah sungkan……” balas Selena basa basi, lalu dengan tertunduk dia melihat ponsel yang ada di tangannya yang dari tadi bergetar dua kali berturut-turut.

Carlos menanyakan kapan dia akan kembali ke Inggris……

Tatapan mata Selena yang melihat layar ponsel, terdiam sejenak, baru kemudian mengangkat tangan dan mengklik layar ponselnya.

William yang bersandar di ranjang, kelihatannya seperti memandang bunga yang ada di pangkuan, namun sebenarnya dia selalu menatap gadis di samping yang dari tadi memegang ponsel.

Ketika dia melihat jari gadis itu ada di atas layar ponsel, sepertinya sedang membalas pesan, dia menoleh pada asisten Zhang dan berkata : “Hadley, masukkan bunga ini dalam vas.”

“Baik, Direktur Han.” Asisten Zhang lekas berjalan maju, mengulurkan tangan menerima bunga yang dipegang William.

Hanya saja sewaktu tangannya menerima bunga tersebut, dia jelas merasakan tenaga tangan yang kuat dari pria ini yang menghalangi dirinya untuk membawa pergi bunga itu.

Asisten Zhang secara tidak sadar mengangkat kepala, mendapati ekspresi datar dari William yang memandang gadis di sampingnya, kemudian menatapnya dengan diam.

Dalam sedetik asisten Zhang mengerti maksud William, diam-diam dia mengangguk pada William, lalu dia merasakan tenaga kuat yang memegang bunga tersebut sudah dilepaskan.