More Than Words - Bab 295 Ada Orang yang Melindunginya (1)

“Mereka tidak membongkar informasi apapun, ‘kan?” tanya pria itu. Dia adalah orang yang ketat dan teliti, jadi dia menanyakan hal yang paling penting terlebih dahulu.

“Tidak. Ketika aku berbicara dengan mereka, aku bilang aku akan memberi sejumlah uang di setiap waktu tertentu ke keluarga mereka. Aku juga memperingatkan jika mereka membocorkan informasi apapun, aku akan berhenti mengirim uangnya. Situasi disana aman terkendali.”

Lewat sejenak, pria itu berkata lagi, “Ini sangat aneh. William Han bisa tahan di tempat segelap itu.”

“Saat itu dia sendiri, ‘kan?”

“Tidak, ada Selena Xia. Orang-orang itu datang bersama Selena Xia lalu mereka berhasil menemukan William Han.”

“Lagi-lagi wanita itu! Dia sudah tiga kali menggagalkan rencanaku!” ujar pria yang mengenakan baju tertutup itu dengan geram. Suaranya seakan ingin membunuh orang.

“Kalau begitu…” ujar pria itu sambil mengangkat tangannya, “Bagaimana kalau kita memikirkan cara untuk menyingkirkan wanita itu?”

“Dia besar dalam keluarga yang kaya raya. Memangnya dia bisa apa sampai kamu ingin buru-buru membunuhnya? Kamu harus tahu, satu nyawa sama dengan satu resiko. Kita tidak perlu memperumit masalah. Lagipula, menurutku, membunuhnya semudah membunuh semut. Jadi, jangan khawatirkan dia. Saat ini yang paling penting adalah posisi manajer di departemen desain Perusahaan Han sedang kosong. Leonard Gu sudah angkat kaki, ‘kan? Kita harus berterimakasih pada Fenny untuk hal ini. Walaupun dia tidak berhasil membunuh Selena Xia, tapi dia sudah melakukan hal yang bagus. Kalau bukan karenanya, aku benar-benar tidak tahu bagaimana aku harus merebut posisi manajer dari Leonard Gu. Saat ini, pengganti manajer belum ditentukan, menurutku ini adalah hal yang paling penting. Tidak peduli harus menggunakan cara apa, orang yang kita tempatkan di departemen desain harus mendapatkan posisi itu.”

“Kita menempatkan dua orang ke dalam departemen itu. Bagaimana kalau kita menyuruh mereka untuk memikirkan cara untuk mendapat posisi manajer? Dua orang ini lumayan bisa diandalkan.”

“Tidak perlu. Biarkan David yang menempati posisi itu. Satu orang lainnya bisa lanjut menyamar.”

***

Disaat yang sama, di apartemen yang jauhnya 10 kilometer lebih dari KTV.

Jack He yang baru saja selesai mandi mendapatkan telepon dari Lucy Chen. Lucy Chen memberitahunya bahwa sesuatu yang dia inginkan sudah dikirim ke e-mailnya.

Jack He melempar handuknya. Tanpa mempedulikan rambutnya yang masih basah, dia langsung berjalan menuju ruang studinya dan menyalakan computer.

Dia membuka e-mail sambil menarik kursi untuknya duduk. Dia lalu sibuk mengarahkan kursornya.

Sepuluh menit kemudian, Jack He tiba-tiba tertawa, “Ternyata si tengil sudah menikah…”

Dia menyingkirkan rambutnya yang basah dari wajahnya, lalu tertawa lagi dengan lirih, “Si tengil… ternyata sudah menikah…”

***

Hari Jumat minggu itu, Selena Xia mulai berangkat ke kantor lagi.

Dia sama sekali tidak berangkat kerja seminggu ini.

Kecuali Jum’at minggu lalu yang mana William Han membantunya ijin, hari-hari sisanya dia sama sekali tidak ijin untuk meninggalkan kantor.

Jadi, hal pertama yang Selena Xia lakukan sesampainya di kantor adalah mengunjungi bagian HR.

Selena Xia berpikir dia akan dimarahi habis-habisan atau lebih buruknya lagi, langsung dipecat.

Namun, ketika dia tiba di HR, dia tidak menyangka dia diundang ke kantor Direktur Qi.

Direktur Qi langsung menyapanya dengan ramah, “Selena.”. Dia lalu mempersilakan Selena Xia duduk dengan hangat. Dia tidak lupa menyuruh sekretarisnya menyiapkan teh untuk Selena Xia.