More Than Words - Bab 1000 Kakak, Kita Bertaruh Yuk? (2)

Dia memegang gagang pintu dan memutarnya beberapa kali. Ketika dia melihat pintu itu masih diam tidak terbuka, dia bersandar di depan pintu dan memikirkannya dengan cermat. Kemudian ketika dia melihat kunci kombinasi, dia langsung tersenyum dan mulai memasukkan kata sandinya.

Setelah salah beberapa kali, sistem mengingatkannya bahwa kata sandi yang dimasukkan salah. Melihat perangkat anti-pencurian kunci kombinasi akan diaktifkan, ketika seluruh pintu akan dikunci, tiba-tiba ada tangan yang menahannya untuk menekan kunci kombinasinya. Alih-alih melepaskan tangannya, tangan misterius itu langsung mengambil tangannya dan memasukkan kata sandinya.

Selena Xia yang mabuk berat, respons otaknya menjadi begitu lambat. Selena Xia benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. Begitu mendengar suara "klik", pintu terbuka, ia pun langsung masuk ke dalam vila.

Selena Xia bahkan tidak menutup pintu, dia bersandar langsung ke tangga dan berjalan ke tangga. Seolah-olah tidak menemukannya, dia masih berjalan lurus ke depan. Kecelakaan pun terjadi, Selena Xia tersandung di tangga.

Pria yang berdiri di pintu itu segera masuk ke vila, dengan dorongan yang kuat, dia membanting pintu hingga tertutup, kemudian berlari ke arah Selena Xia.

Dia yang sedang mabuk berat, seolah-olah dia tidak bisa merasakan rasa sakit, Selena Xia naik ke lantai atas dengan merangkak.

Melihat pemandangan ini, pria itu terdiam beberapa saat, lalu berbalik dan mengangkatnya turun dari tangga dengan mudah.

Membawanya ke kamar, meletakkannya di tempat tidur, lalu berjongkok di depannya, untuk memeriksa apakah dia terluka atau tidak. Setelah memastikan Selena Xia baik-baik saja, dia tampak agak tenang. Kemudian saat bersiap berdiri, gaunnya menjetikkan ringan ke kepalanya.

Pakaiannya, membawa suhu residu kulitnya, dan aroma parfum yang biasa dia kenakan.

Dia sedikit mengencangkan punggungnya, buru-buru mengangkat tangannya untuk melepas pakaian itu, kemudian sepasang kaus kaki berhamburan langsung tergantung di pundaknya.

“……”

Dia terdiam beberapa saat, memegangi pakaiannya dengan satu tangannya dan kaus kakinya di tangan yang lain, lalu berdiri.

Dia mati-matian menarik sling kecilnya, akhirnya dia memperhatikannya karena pergerakkannya. Selena Xia berhenti menggerakkan pakaiannya, menatapnya, menatapnya sejenak, lalu tertawa dan berkata: "Kakak..."

Dia berkata sambil berjuang untuk berdiri di tempat tidur.

Selena Xia langsung berdiri jauh lebih tinggi daripada dirinya. Dia menggoyangkan tubuhnya, menatapnya dan melihatnya, kemudian berkata dengan keras, "Kakak, bukankah kita pernah bertemu sebelumnya? Kenapa kamu sangat mirip dengan orang yang ada dalam akta nikahku..."

Ya, datang lagi!

Dia hanya diam tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

Seperti yang Selena Xia pikirkan sebelumnya, tangannya meraih lehernya: "Kakak, kita bertaruh yuk?"

"Yah, jika kamu memenangkan taruhan ini, maka aku akan menjadi pacarmu. Jika kamu kalah, kamu menjadi pacarku, bagaimana?"

Dia berkata sambil menarik pakaiannya. Kekuatan Selena Xia begitu kuat sampai ia bisa melepaskan dasi pria itu setelah beberapa saat menariknya. Selena Xia juga membuka dua kancing atas kemejanya.

"Kakak, kenapa tidak bicara? Kamu tidak senang dengan taruhanku ya?"

Dia bertanya sambil tersenyum, sementara tangannya turun ke lehernya.

Dia mengencangkan sudut bibirnya, saat ingin mengangkat lengannya untuk memegang tangannya. Dia tiba-tiba menanamkan kepalanya ke depan dan mendekatkan kepalanya ke lehernya. "Kalau begitu, ubah taruhannya, kakak, jika kamu kalah, kamu akan menjadi pacarku, jika kamu menang, aku akan menjadi pacarmu, lalu aku akan membantumu di ranjang...."