More Than Words - Bab 44 Apakah Ada Orang Disana? (2)

Dia memegang tangga dan menyinari kedepan sana, dia melihat sesosok badan yang tinggi besar tengah bersandar di dinding, nafasnya terlihat terengah-engah......

Orang itu menundukkan kepalanya, dengan melihat sosoknya, Selena tiba-tiba merasa sangat familiar.

Namun dengan cepat Selena menghentikan pemikirannya ini, Selena selalu begini terlalu rindu dengannya sehingga sekali melihat ada yang mirip dengannya langsung mengira itu adalah dia, tapi biasanya selalu kecewa.

Dia yang begitu elegan mana mungkin akan naik tangga, dan mana mungkin akan terlihat begitu kasihan disini?

Suara nafas lelaki itu semakin terengah-engah, seolah seperti sesak nafas dan akan pingsan kapanpun.

Selena tidak berpikiran yang lain lagi, dia segera turun dan berlari kearahnya.

"Tuan, Anda....."

Baru saja mengatakan ini, Selena langsung terpaku.

Setelah dekat dan melihatnya dengan sinar senter, dia bisa melihat orang dihadapannya dengan jelas, sekalipun dia menundukkan kepalanya, tapi Selena tetaplah langsung mengenalinya.

Kali ini bukan karena Selena terlalu rindu dengannya, dan salah mengenal orang lain menjadinya, namun ini benar-benar adalah dia......

Hanya saja mengapa William berada disini sendirian dan mengapa menjadi begini?

Selena terpaku sejenak, dan bergegas berkata, "Wil, William?"

William tidak menjawabnya, namun Selena bisa merasakan bahwa badannya begetar semakin parah.

Selena bergegas menunduk dan mengulurkan tangannya untuk menyentuhnya, "William, kamu......"

Belum menunggu dia selesai berkata, jarinya sudah menyentuh tangan William, gerakannya sangatlah pelan namun William seolah ditebas oleh orang lain, dia langsung menepis tanagan Selena.

Tenaga yang dipakainya sangat besar hingga Selena terjatuh dan terduduk dilantai, hp ditangannya juga terbang dan sinar senternya kebetulan menyinari wajah William.

William yang awalnya sangatlah panik dan ketakutan, setelah melihat cahaya, dia sedikit teanng dan perlahan mengangkat kepalanya dan menatapi hadapannya.

Melihat Selena yang terjatuh karena didorong oleh dirinya sendiri, Dia tercengag sejenak lalu mengerakkan bibirnya seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi terakhir dia juga tidak mengatakan apa-apa.

Selena melihat dia sudah tidak seperti tadi lagi, lalu mencoba untuk bertanya, "Kamu......ada apa denganmu?"

William tidak bersuara, dia hanya menatapinya saja.

Keningnya penuh dengan keringat, dan wajahnya pucat sekali.

Ini.....sakit?

Selena sambil berpikir lalu berakta, "Apakah kamu tidak enak badan? apakah harus mengantarkanmu kerumah sakit?"

Nafas William tetaplah terengah-engah, seolah seperti sesak nafas, dia tetaplah tidak berkata apa-apa, namun kali ini dia mengelengkan kepala kearahnya.

"Tapi juga tidak bisa kalau seperti begini terus, jika tidak, aku, aku telepon ke Dokter Xie untuk menyuruhnya kemari....."

"Tidak perlu...." William hanya mengatakan dua kata ini saja, tapi sepertinya sangatlah susah, lalu dia mengulurkan tangannya dan menahan lantai, dia seolah ingin berdiri namun setelah beberapa kali mengeluarkan tenaga, dia tetaplah tidak berhasil.

"Kamu ingin berdiri?" Selena terpikiran adegan tadi dirinya sekali menyentuhnya dan langsung ditepisnya, dia menhentikan gerakannya untuk menopangnya, "Aku topang kamu saja?"

William menghentikan gerakannya untuk berdiri, setelah ragu-ragu sejenak, dia menundukkan kepalanya kearah Selena dengan pelan.

Barulah Selena bergeser kehadapan William dan mengulurkan tangannya, dan menopangnya dengan susah payah untuk berdiri.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu