More Than Words - Bab 161 Pemenang (1)

Nama pertama: JO.

Selena Xia: "..." bapak mode.

Nama kedua: "Yasmine."

Selena Xia: "..." aktris yang konyol.

Nama ketiga: "Michael Han."

Selena Xia: "..." Adik ipar.

Nama keempat: "Angelia."

Selena Xia: "..." Kru film internasional.

Kelima, keenam, ketujuh, dan kedelapan adalah nama-nama asing. Selena Xia membaca dengan cepat dan berhenti di nama kesembilan: "Fransisca Gao."

Fransisca Gao ...

Menatap nama belakang itu, Selena Xia tertawa: "Menarik."

"Apa yang menarik?" Tanya Lucy dengan penasaran di sebelah.

“Bukan apa-apa.” Selena Xia menutup WeChat, menarik keyboard dengan satu tangan, menatap screensaver komputer untuk sementara waktu, dan tersenyum lagi.

Dia sudah menduga, mengapa Tuan Gu tiba-tiba begitu antusias tentang dirinya? Mengapa pacar Tuan Gu yang kaya mencegahnya untuk mengatakan begitu banyak kata-kata jahat di hari yang sama, ternyata ... seseorang di antaranya adalah iblis!

Fenny benar-benar mengerti semua ini!

Tapi sekali lagi, pacar Tuan Gu agak bodoh, dia digunakan sebagai alat, dan dia bahkan tidak menyadarinya, dia menaruh banyak uang di saku orang lain meskipun dia dibodohi seperti itu!

Tapi mengapa Fenny seperti ini padanya? Apa tujuannya membuat begitu banyak masalah?

William Han?

Pikiran Selena Xia lebih dalam lagi.

Fenny, apakah ini caranya merebut pria orang lain?

Sangat menarik, sangat menarik! Dia ingin melihat, siapa yang akan tumbang bersama Fenny!

Mari kita lihat, sampai kapan dia akan memakai topeng di wajahnya itu!

Bukankah ini hanyalah drama antara wanita? Siapa yang takut siapa!

...

Kamis ini, departemen Selena Xia, yang juga merupakan departemen yang diundang Leonard Gu untuk makan bersama, akan menghadiri undangan itu di suatu restoran Jepang.

Tempat duduk Selena Xia dekat dengan Lucy, jadi lebih mudah berkomunikasi dengannya. Setelah bekerja, Selena Xia memanggil mobil dan pergi ke tempat tujuan bersama Lucy.

Karena orang-orang belum datang, setelah tiba di restoran jepang itu, Selena Xia mencari dua bantal dan menjejalkan satu di belakang pinggangnya, dan memeluk satu di lengannya dan mulai mengawasi ruangan itu.

Suasana di dalam ruangan semakin ramai, sampai akhirnya, ketika Selena Xia mendengar suara "Direktur Gu", dia membuka matanya dan melirik ke pintu masuk ruangan.

Itu Leonard Gu, tapi dia tidak sendirian, Fransisca Gao bersamanya.

Ketika Selena Xia melirik Fransisca Gao, dia menerima tatapan sengit dari Fransisca Gao.

“Direktur Gu, Nona ini adalah?” Semua orang jelas tahu siapa dia, tetapi seseorang sengaja bertanya.

Leonard Gu belum berbicara, dan Fransisca Gao, yang duduk bersamanya, berkata, "Halo, nama aku Fransisca Gao, dan aku tunangan Leonard."

"Sepertinya semua orang tidak tahu aku akan datang hari ini ,aku minta maaf untuk itu, jadi aku yang akan menjamu makan malam hari ini."

"Dan juga,karena ini adalah kali pertama aku bertemu dengan kalian bersama, aku tidak ingin datang dengan tangan kosong, jadi aku membawakan minuman untuk semua orang."

Mendengarkan kata-kata Fransisca Gao, Selena Xia melirikkan matanya, hanya untuk menemukan sederet teh susu di depan Leonard Gu.

Setelah berbicara, Fransisca Gao mulai membagikan teh susu ke semua orang, dan seluruh ruangan diisi dengan kata "terima kasih".

Tepat ketika dia berada di depan Selena Xia, Fransisca Gao berseru: "Ah, sepertinya aku salah menghitung, ternyata kurang satu. Aku benar-benar minta maaf, haruskah aku membelikan kamu secangkir lagi?"

Ekspresi wajahnya itu begitu palsu, tetapi hanya Selena Xia yang dapat melihatnya.

Biasanya, kamu pasti akan menolaknya ... tetapi apakah ini situasi yang biasa? Dan apakah Selena Xia orang yang biasa?

Selena Xia berpikir, dan menyeringai ke arah Fransisca Gao sambil tersenyum: "Oke, aku mau yang panas dan tidak terlalu manis, terima kasih."