More Than Words - Bab 507 Aku tidak menguntit Selena (1)

Tidak tahu apakah karena David yang berakting bekerja keras, Selena Xia selalu merasa dirinya diikuti oleh seseorang akhir-akhir ini, dan itu bukan hanya satu.

Selena Xia tidak menggertak, dan hanya diam-diam memperhatikan, tiga hari kemudian, dia akhirnya memutuskan, sebenarnya ada dua orang yang mengikuti dirinya.

Ada dua orang pria, tingginya setidaknya seratus delapan puluh lebih, sosoknya yang kekar, dan berotot, dilihat dari mata sangat ahli.

Yang paling penting, kedua pria tiinggi itu bukan orang yang dengan fisik dan pikiran yang sederhana, mereka sudah mengikuti selama tiga hari, terus menganti identitasnya, hari ini jadi pekerja imigrasi, besoknya menjadi kurir, lusa menjadi orang pengiriman barang, tidak ada identitas yang terulang, jika dia tidak memperhatikan mereka dengan lebih detail, sangat sulit untuk dikenali orang yang sama dengan mereka setiap hari, dan kemampuan melacak mereka juga sangat kuat, meskipun dia dengan sengaja mencoba untuk menyingkirkan mereka berdua, tetapi tidak pernah berhasil.

Jangan bilang kedua pria itu, bahkan satu dari mereka, dia juga tidak bisa menghadapinya, terlebih lagi bahwa kedua pria masih sangat cerdik.

Selena Xia tentu tidak akan membiarkan wajahnya sendiri terlihat, jadi setelah dia telah memastikan kedua pria itu benar-benar mengikutinya, dan menelepon kakaknya Fredric Xia, dan mengutarakan semuanya.

Jadi, pada hari keempat kedua pria itu mengikutinya, dia sengaja kembali ke kebun, menyirami bunga, tanaman, dan sayuran di tiga kebun kecil di sebelah danau, dan kemudian beristirahat sampai jam lima sore, baru kembali ke kota.

Di perjalanan, dia duduk di mobil khusus yang diatur oleh Selena Xia sebelumnya, dan sering melihat melalui kaca spion bahwa ada dua mobil using mengikutinya.

Ketika mendekati kota, dia keluar dari mobil, berpura-pura pergi ke kamar mandi, dan memasuki toilet umum yang kumuh.

Dia sengaja tinggal di dalam untuk waktu yang sangat lama, kemudian seperti yang dia duga, langkah kaki yang benar-benar datang dari luar kamar mandi.

“Jangan bergerak”

“Kalian berdua jangan macam-macam”

“Bahkan bayimu berani diikuti, apakah merasa sangat menyusahkan dengan hidup.”

Mendengar suara Fredric Xia, Selena Xia sendiri tahu bahwa dua orang yang mengikutinya telah berada di dalam kendali, dan dia hanya berjalan keluar dari kamar mandi.

Kemudian Selena Xia masuk ke mobil Fredric Xia, kedua pria itu mengikuti kakaknya, bahkan menyelip mobil polisi, membawanya langsung ke kantor polisi di dekat rumah Selena Xia.

Ketika di kantor polisi Fredric Xia dan Selena Xia, mengintrogasi untuk diselidiki kedua pria itu.

Polisi:”Katakan, mengapa kalian berdua mengikuti nona itu”

Penguntit pertama:”Aku tidak mengikutinya.”

Penguntit kedua:”Aku juga tidak mengikutinya.”

Polisi:”Masih saja mengelak, tidak ada mengikuti, mengapa disaat nona itu pergi ke mal, kamu juga pergi, ke pinggiran kota, kamu juga pergi, kembali ke kota, kalian juga pulang, ke kamar mandi, kalian juga masuk, kalian berdua sebenarnya mau melakukan apa ke nona ini”

Penguntit pertama:” Pak polisi, aku tidak kenal dia, aku beberapa hari ini memperhatikannya selama hari terakhir ini, aku curiga bahwa dia ada dendam terhadap nona Xia.”

Penguntit kedua:”Pak polisi, dia punya dendam terhadap Nona Xia, aku telah mengawasinya selama beberapa hari terakhir.”