More Than Words - Bab 999 Kakak, Kita Bertaruh Yuk? (1)

Mobil berhenti dengan stabil, Selena Xia turun dari mobil. Ketika dia menutup pintu, dia mengatakan sesuatu kepada sopirnya. Tidak perlu menunggunya, dia bisa pulang lebih dulu.

Setelah pengemudi mengendarai mobil dan berbalik untuk pergi, Selena Xia pergi ke villa tengah dan memasukkan kata sandinya. Mendorong pintu terbuka, Selena Xia berpikir bahwa vila yang sudah lama tidak dikunjungi orang akan ditutupi dengan lapisan debu, tetapi tidak disangka interiornya sangat bersih, seolah-olah seseorang sudah membersihkannya setiap hari.

Selena Xia tertegun sejenak, dia langsung mengerti siapa maksudnya. Tanpa sadar, dia langsung berlari ke pintu belakang vila.

Taman kecil di mana dia berada di tepi danau, bunga-bunga dan rumput yang dia tanam dengan tangannya sendiri sangat segar, jauh lebih baik daripada ketika dia merawat tangannya sendiri. Taman itu basah. Pasti ada orang yang datang ke sini untuk merawat taman kecilnya ini, dua hari belakangan ini...

Selena Xia menatap taman kecilnya untuk waktu yang lama, akhirnya mengeluarkan ponselnya, mengirim pesan kepada Asisten Pribadi Zhang: "Rosefarm Mansion, itu maksud dia?"

Meskipun dia bertanya secara luas, Asisten Pribadi Zhang tahu apa yang dia maksud, ia langsung membalasnya: "Ya, Nyonya Han, setelah Nyonya pergi, dia mengatur seseorang dan pergi ke sana secara teratur. Membantumu membersihkannya, merawat bunga dan tanaman yang Nyonya rawat dan tanam..."

Dia tahu apa yang dia maksud, tapi kenapa dia melakukannya...

Asisten Pribadi Zhang tampaknya tahu bahwa dia akan penasaran tentang ini, ia membalas lagi: "Tuan Han berkata, jika suatu hari, Nyonya kembali, Nyonya pasti akan senang melihat di mana semuanya sama seperti biasanya."

Ya, jika dia tidak pergi, dia akan sangat senang ketika dia melihat adegan ini, tapi sekarang...

Selena Xia tidak membalas pesan dari Asisten Pribadi Zhang lagi, dia mengitari taman kecilnya satu keliling, lalu masuk ke dalam vilanya.

Dia selalu merasa bahwa seluruh tubuhnya diselimuti kesedihan besar, bagaimanapun juga dia tidak bisa melarikan diri dari ini... Atau seumur hidupnya mungkin tidak bisa melarikan diri.

Sejenak duduk di sofa tertegun dengan tatapan yang kosong. Ketika malam mulai datang, ia melihat tas yang dibelinya dari supermarket sebelum ia pergi ke kuburan. Selain yang diletakkan di depan batu nisan William Han, sisanya ia bawa kembali pulang.

Ada banyak anggur di dalamnya, dia menuangkan setengah botol di depan batu nisannya.

Sebenarnya, Selena Xia jarang minum di luar, karena kebiasaan mabuknya tidak terlalu baik.

Sebelum dia melihat anggur, dia hanya berpikir dirinya tidak begitu bagus dalam memilih anggur, tetapi sekarang melihat anggur, dia malah teringat akan pernikahannya, lalu kenangan saat ia menarik baju William Han karena ia mabuk berat...

Selena Xia tidak bisa tidak membenci William Han. William Han sangat bebas dan mudah. Setelah dia pergi, Selena Xia dibiarkan hidup sehari seperti setahun.

Berpikir tentang ini, Selena Xia mengambil botol anggur yang belum dibuka lalu meminumnya.

Ketika dia mengambil anggur di supermarket, dia tidak memilihnya dengan hati-hati. Ada minuman keras, anggur asing, dan koktail... Jumlah anggurnya tidak begitu baik, jadi campur aduk, setelah beberapa saat, dia langsung merasa pusing.

Dia berguling dari sofa ke lantai, tanpa disadarinya, dia mengambil anggur dan menuangkannya ke mulut seperti air minum biasa, kemudian dia ingin pergi ke toilet, dia bangkit dari lantai dan meraba-raba pergi ke sekitar vila ini. Selena Xia akhirnya menemukan pintu masuk ke toilet. Setelah keluar dari toilet, langkahnya tidak beraturan. Dia ingin pergi ke tempat makan untuk menuangkan segelas air untuk minum. Akibatnya, dia pusing lalu berbalik dan mengunci dirinya langsung di luar pintu villa.