More Than Words - Bab 58 Apakah Michael Han sudah pulang? (2)

Raut wajah William Han semakin dingin, dan aura yang terpancarkan dari tubuhnya semakin mengerikan.

Pembantu merasa, vila yang biasanya mewah dan indah, saat ini lebih menyerupai neraka duniawi.

Tapi dikatakan juga aneh, Tuan Han tidak begitu suka dekat dengan orang lain, dia selalu dingin dan acuh tak acuh kepada semua orang, dan dia tidak pernah benar-benar menganggap siapa pun ... dari seluruh anggota keluarga Han yang benar-benar dapat membuat suasana hatinya sedikit berubah, takutnya hanya Nyonya tua , nenekTuan Han seorang.

Tapi hari ini Tuan Han ... sebenarnya ada apa dengannya? Sebenarnya apa yang membuatnya menjadi se-agresif ini?

Saat pikiran pembantu itu sedang melayang tidak karuan, William Han kembali berkata: "Telepon lagi!"

Pembantu: "Tuan Michael mengatakan setelah dia selesai bernyanyi, dia masih ingin pergi memijat kakinya, lalu makan cemilan malam, lalu baru mempertimbangkan apakah dia akan pulang atau tidak..."

"Telepon terus!"

"Tuan Muda Michael, tidak mengangkat telepon ..."

"Telepon terus sampai dia mengangkat teleponnya!"

"Tuan Muda Michael, dia ..."

William Han melirik sebentar pembantu yang berbicara dengan terbata-bata itu, lalu dia bertanya dengan tidak sabar, "Ada apa dengannya?"

"Tuan Muda Michael, dia ... dia ... memblokir telepon rumah..." Setelah pembantu itu mengatakan hal ini, dia merasakan sebuah hembusan angin dingin menerpa wajahnya, dia sangat takut sehingga bergegas berlari menuju kamar mandi yang paling dekat, lalu dia menutup pintu dan menguncinya.

Semua pembantu bersembunyi dan menggigil karena ketakutan.

Tapi ketika semua orang berpikir bahwa William Han akan menghancurkan seluruh rumah, samar-samar mereka mendengar suara William Han .

Nada bicaranya sangat tenang.

Seorang pembantu dengan berani membuka pintu sedikit, dan diam-diam mengintip dari celah pintu.

Mereka melihat William Han yang sebelumnya duduk di meja makan, entah sejak kapan dia berjalan di depan jendela di ruang tamu, dia memegang ponselnya dengan sebelah tangannya dan berbicara di telepon: "Jam berapa sekarang? Kenapa masih belum pulang?"

"Sebelumnya aku tidak mendesakmu untuk pulang? Mengapa hari ini aku mendesakmu pulang? Tidak kenapa-kenapa, aku hanya tiba-tiba ingin melakukannya ... Michael Han, aku tidak punya waktu untuk berbicara omong kosong denganmu. Jika kamu tidak ingin ibumu tahu, hari Jumat ini kamu bolos kerja, kamu silahkan melawanku ... "

Juga tidak tahu apa yang dikatakan Michael Han di balik telepon, William Han tidak berbicara lagi, dia terlihat merasa sangat puas saat menurunkan ponsel dari telinganya, lalu memasukkan ponselnya ke dalam sakunya.

Seluruh villa kembali tenang.

William Han berdiri ditempat dan tidak bergerak, dia melihat bunga mawar besar yang bermekaran di taman di luar jendela, ekspresi wajahnya berubah menjadi sedikit kosong.

Di "Glams dan Glory", seorang gadis bertanya kepadanya apakah dia mengenalnya atau tidak, dan dia mengatakan bahwa dia tidak mengenalnya; Dia tidak menolak pasangan kencan buta yang diperkenalkan oleh seorang wanita yang tinggal di gedung yang sama dengan mereka; Di perusahaan ada orang yang mengetuk pintu, respon pertama yang dilakukannya adalah bersembunyi agar tidak ada yang tahu; Dia dan Michael Han membuat janji untuk makan malam bersama, saat Michael Han bertanya apakah akan mengajaknya atau tidak, tanpa ragu, dia menolak saran Michael Han ini ...

Ada apa dengannya? Kenapa ... tiba-tiba dia sangat peduli terhadap hal-hal sepele yang bisa dikatakan tidak penting baginya?

Tak lama, ada lampu yang menyilaukan menyala di depan pintu.

Setelah mobil masuk ke dalam halaman dan berhenti, William Han melihat Michael Han menunduk dengan sedih turun dari kursi kemudi, setelah itu dia baru berbalik, dan naik lift, ke tempat parkir yang ada di bawah tanah vila, lalu dia pergi dengan mengendarai mobilnya.

Ketika dia sampai di rumah, dan membuka pintu, yang menyambutnya adalah rumah yang gelap gulita.

William Han mundur setengah langkah ke belakang dengan enggan, lalu dengan miminjam cahaya dari lampu koridor, dia menyalakan lampu rumah.

Ketika dia membungkuk untuk mengganti sepatunya, tiba-tiba dia kepikiran setelah dia menikahinya, dia sangat jarang pulang, tetapi setiap kali dia pulang, lampu di atas pintu rumah selalu menyala ... seakan-akan lampu itu sengaja dinyalakan untuknya ...

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu