More Than Words - Bab 535 Wanita Tidak Normal yang Bernafsu Besar (1)

Sebelum dia selesai berbicara, dia menyadari apa yang dia katakan salah dan mengangkat tangannya untuk menutupi mulutnya.

Mobil itu sunyi untuk waktu yang lama, dan wanita berumur setengah ratus berkata, "Kakak, aku belum pernah melihatmu sangat menyukai seseorang. Apa kau ingin memesannya sebagai penerusmu?"

Nenek Cantik tidak berbicara.

"Kakak?!"

Tampaknya orang di sebelahnya khawatir. Nenek Cantik baru berbicara: "Anda membuat saran yang sangat bagus."

"Kakak, apakah kamu sengaja membuatku kesal?!"

"Tidak..." Nenek Cantik berhenti sejenak, dan melanjutkan ke topik lain: "Aku bertanya, apa pendapatmu tentang gadis kecil itu?"

"Sedikit cerdas, sedikit berbakat, tidak ada yang lain lagi."

"Ya, benar, ini adalah bagian yang paling kuat dari dirinya. Dia sangat cerdas dan berbakat. Dia bukan orang yang sederhana, tetapi dia bisa menyamar sebagai kelinci putih kecil yang tidak berbahaya dan bersih. Itu bagian terbaik dari dirinya. Anda pikir peserta Nomor 18 benar-benar menjiplak? Tidak… Itu karena dia tidak melompat keluar dari jebakan gadis kecil itu. Jika saya menebak dengan benar, gadis kecil itu pasti telah menggali lubang untuknya. Dia tidak luput dari pikiran jahat di dalam hatinya, dan kemudian dia terjebak dalam perangkap ... "

"Tapi meskipun dia sangat hebat seperti yang kamu katakan, kakak, kamu tidak bisa menganggapnya baik! Kamu lupa, dia bilang kamu tidak normal, dia bilang kamu wanita penuh nafsu!"

"Ya, jika kamu tidak memberitahuku, aku benar-benar lupa. Kamu mengatakan itu, aku lebih harus membiarkan dia menjadi penggantiku, dan menjadikannya gadis bernafsu besar yang tidak normal seperti kata-katanya."

...

Four Season Hotel di malam hari jauh lebih tenang daripada di siang hari.

Setelah tiba di lantai atas dengan lift, Selena Xia, berjalan di sepanjang koridor panjang ke kamar suite William Han.

Tidak tahu apakah itu ilusinya saja, dia merasa ada seseorang mengikutinya, tetapi setiap kali dia melihat ke belakang, tidak ada seorang pun di koridor di belakangnya.

Di dekat pintu kamar suite William Han, ada suara suram, yang terdengar di depan Selena Xia: "Selena Xia!"

Selena Xia berhenti dengan ketakutan, dan kemudian melihat Hervina keluar dari sudut koridor.

Dia masih mengenakan gaun tadi malam, tapi aku tidak tahu apa yang dia alami, gaun itu basah, bahkan rambutnya meneteskan air, wajahnya penuh makeup, dan beberapa tempat di rok itu diwarnai dengan warna merah seperti darah.

Jika bukan karena pakaiannya, akan sulit untuk mengenali bahwa orang di depannya adalah Hervina.

Selena Xia mengerutkan keningnya, "Hervina, apa yang akan kamu lakukan?"

Menghadapi pertanyaannya, Hervina tidak berbicara, tetapi mendekati Selena Xia langkah demi langkah.

Hervina yang seperti ini membuat Selena Xia merasa ketakutan, dia merasa ada yang salah dengan Hervina, seolah dia terprovokasi oleh sesuatu.

Gagasan ini muncul di benak Selena Xia. Tangan Hervina di belakangnya tiba-tiba mengulurkan tangan. Dia memegang pisau yang bersinar di tangannya, dan langsung menuju ke dadanya.

Selena Xia melarikan diri ke samping dan melihat pisau yang lewat. Dia hanya merasa takut, dan juga dia tidak tahu kekuatan dan reaksi Hervina. Setelah pisaunya gagal, dia beralih ke pisau lain dan bergegas ke leher Selena Xia.

Dibandingkan dengan Hervina yang bertelanjang kaki, Selena Xia yang mengenakan sepatu hak tinggi, setelah dia buru-buru mengelak, dia hampir jatuh ke lantai karena karpet yang berat dan tebal. Saat dia barusaja berdiri dengan stabil, dia merasakan angin sejuk datang dari belakang.

Saat Selena Xia merasa dirinya akan berakhir, ketika dia yakin akan terluka, ada sebuah tangan yang menggenggam pisau yang hampir menancap di punggungnya.