More Than Words - Bab 953 Sudah Saatnya Aku Dewasa (1)

...

Mobil Michael baru saja berbelok ke jalan menuju rumah Keluarga Han, lewat kaca depan, dia melihat dari puluhan meter jauhnya ada Thalia yang sedang berdiri di bawah lampu.

Michael menginjak rem dan menghentikan mobilnya. Dia menatap Ibunya dengan lama melalui jendela mobil, lalu menginjak pedal gas.

Mobil berhenti di depan Thalia. Thalia melihat putranya yang duduk di mobil, matanya gugup dan ketakutan. Dia ragu untuk waktu yang lama tetap tidak berani melangkah maju.

Melihat penampilan Ibunya, Michael merasa kasihan dan marah, dia terdiam sejenak lalu membuka pintu dan keluar dari mobil.

Dia melewati bagian depan mobil dan berjalan ke arah Thalia.

Melihat anaknya berjalan mendekatinya, Thalia menangis, air mata pun jatuh lagi: "Michael, Ibu tahu Ibu telah melakukan hal yang salah, kamu ... jangan marah, jangan cuekin Ibu, besok Ibu akan Minta maaf dengan pamanmu, semua kesalahan akan ditanggung Ibumu, oke?"

Thalia terlahir dengan baik. Sejak dia masih kecil, dia bersikap dan berbicara lembut. Ini pertama kalinya Michael melihat Ibunya berbicara dengan seseorang dengan nada yang kasihan. Dia mendengarnya dengan mata masam, lalu dia menahan Ibunya berbicara: "aku sudah mencari paman kecilku..."

Thalia terdiam, setelah beberapa saat, dia bertanya dengan nada yang dia pikir dia salah dengar: "Apakah kamu sudah mencari William?"

"Ya, aku sudah mencari paman kecilku, aku mengakui semuanya pada paman kecilku..."

Wajah Thalia putih, bibirnya bergetar, wajahnya tegang dan bingung, dia membuka mulutnya beberapa kali tetapi tidak mengeluarkan suara.

Michael tahu apa yang ingin ditanyakan Ibunya, dia segera ngomong lagi: "Paman kecilku bilang, cukup kali ini saja."

"Cukup kali ini saja?" Thalia tidak mempercayainya. Dia bingung lalu dengan gemetaran bertanya: "Pamanmu benar-benar bilang itu? Bukannya pamanmu menyalahkanku? Dia ..."

"Paman kecilku sangat marah. Dia sudah pasti marah. Dia menghancurkan ruang kerja. Dia menghancurkan banyak barang di depanku, tapi... tidak ada satupun yang menimpaku.."

Setelah mendengarkan kata-kata Michael, Thalia mengerti, air matanya di sudut matanya jatuh seperti mutiara: "Aku salah, aku tidak percaya mereka juga, ini karena aku... aku yang sudah lupa, kalau kita itu keluarga ... "

"Aku minta maaf padanya, maaf dengan bibi kecilmu, aku ..."

"Bukan hanya kamu, tapi kita semua mengecewakan bibi kecilku..." Michael mengerutkan bibirnya: "Bibi kecilku, dia tidak bisa hamil, dia dibius obat, bukan karena dia memiliki penyakit... itu karena Keluarga Han makanya begitu……"

Thalia mundur ke belakang dua langkah, berdiri hampir tidak stabil dan jatuh ke lantai.

Dia tidak tahu, dia tidak tahu masalah ini, dia hanya mengira dia tidak bisa hamil, terlahir seperti ini, dia...

Michael menangis melihat Ibunya, lalu mengambil tisu untuk Ibunya.

Thalia mengambil tisunya untuk menghapus air matanya. Setelah beberapa saat, tisu itu pun basah.

"Sudahlah, jangan menangis lagi..." Michael mengulurkan tangan dan dengan lembut menepuk punggung Thalia, lalu Michael berkata lagi: "Bu, kamu kedepannya tidak boleh begitu lagi, ini benar-benar yang terakhir kalinya, oke?"

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu