More Than Words - Bab 760 Apa Tanganmu Kotor Setelah Memukul Orang Semacam Ini? (2)

“Apa tanganmu kotor setelah memukul orang semacam ini?”

Selena Xia merasa malu saat dia mendengar pertanyaan William Han barusan, “……” apa perlu sekasar itu?

Melihat Selena Xia terkejut, William Han yang tadinya mengerutkan dahi dan bersikap dingin, kini mulai menghangat.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari Selena Xia, William Han menunduk lalu menatap tangan yang tadi Selena Xia gunakan untuk menampar wanita itu.

Dia menatap jemari Selena Xia yang ramping itu dengan perlahan. Dia lalu bertanya, tidak dengan dingin dan nanar, namun dengan lembut dan hangat, “Apa tanganmu sakit?”

Selena Xia yang masih terkejut dengan kata ‘kotor’ yang tadi ditanyakannya, kini harus terkejut lagi setelah mendengar pria itu bertanya apakah tangannya ‘sakit’.

Butuh beberapa saat baginya untuk menjawab. Maksud William Han adalah apakah tangan yang tadi dia gunakan untuk menampar wanita itu terasa sakit?

Selena Xia merasa malu, “……” apakah William Han harus melindunginya dari kesalahnnya begini?

William Han sama sekali tidak bersikap segan sejak awal. Dia seakan tidak menganggap wanita-wanita itu. Setelah bersikap seakan para wanita itu tidak ada, kini William Han hanya mengarahkan pandangannya ke Selena Xia seorang. Dia bertanya lagi, “Apa tanganmu sakit?”

Jelas-jelas yang memukul orang adalah Selena Xia, tapi William Han malah bertanya apakah tangannya baik-baik saja. Wanita yang tadi menyumpahi Selena Xia pun salah tingkah karena malu. Demi menyelamatkan reputasinya, wanita itu berkata, “Orang bilang, bahkan pahlawan pun bisa tertawan oleh kecantikan seorang wanita. Kata-kata ini ada benarnya. Tuan Han, ada banyak orang di ruangan itu, bagaimana mungkin dia jatuh tepat ketika berada disampingmu? Dia telah membohongimu. Jelas-jelas, dia sengaja menjatuhkan dirinya ke pelukanmu—”

Sebelum wanita itu selesai berbicara, William Han menoleh kearahnya.

Tatapannya sangat menyeramkan. Wanita itu tidak berani berbicara. Teman-temannya juga ikut bergidik.

“Sengaja menjatuhkan dirinya?” tanya William Han dengan santai dan ramah, namun pertanyaan ini tampak membingungkan mereka.

Tetapi, mereka tidak berani bicara, juga tidak berani bergerak.

“Memang benar dia jatuh ke pelukaku dan aku menangkapnya. Apa yang kamu bilang barusan itu benar. Ada banyak orang di dalam ruangan itu, lalu mengapa dia jatuh tepat ketika berpapasan denganku? Itu karena dia adalah satu-satunya orang aku inginkan jatuh kepelukanku.”

“Intinya, aku yang membuatnya jatuh karena aku ingin dia jatuh ke pelukanku. Mengerti?”

Setelah menjelaskan hal barusan, William Han tidak ingin lagi berurusan dengan wanita-wanita itu. Dia lalu mengibaskan tangannya keras-keras.

Saking kuatnya, wanita itu terkejut lalu melangkah mundur. Teman-teman wanita itu juga terdorong mundur.

Sebelum wanita itu sempat berdiri tegak lagi, William Han berkata dengan dingin, “Permisi, apa kami boleh pergi sekarang?”

Wanita-wanita itu tidak berani menjawab. Mereka hanya menundukkan kepala. Akhirnya, William Han pun berjalan keluar kamar kecil dengan Selena Xia.

Setelah wastafel kosong, William Han berjalan kearah wastafel itu, lalu menyalakan kran dan mencuci tangannya yang baru saja menyentuh wanita itu.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu